Bulan Juni ini jadwal harian saya banyak berubah. Maklum masuk bulan Ramadhan. Saya yang biasanya menulis di malam hari (sebelum tidur) tidak lagi melakukan rutinitas tersebut. Sebenarnya sih itu bisa saja, tapi resikonya terlalu besar. Saya yang rada coach potato (lama bangun tidur) bisa kesusahan bangun untuk sahur. Rugi dong. Makanya saya berusaha ngeblog di siang hari selama punya energi, tapi kalau tidak ya, mau tidak mau direlakan saja. Paling-paling saya rapel kalau sempat dan masih ingat.. :3 *dasartukangrapel
Saya baru mulai postingan pertama bulan Juni di pekan kedua. Isinya mengenai hasil perenungan saya tentang Melihat Dari Permukaan. Sebenarnya tulisan ini pemikiran lama --sudah pernah ditulis jadi status di facebook yang muncul kembali karena kilas balik dari fb--. Saya sengaja tulis ulang sebagai pengingat, plus pas juga baru mengalami hal serupa. Jadi makin terdorong lah untuk menyampaikan isi hati. Begitulah tulisan tersebut lahir. Tidak disangka beberapa hari kemudian waktu saya baca ulang, ternyata tulisan perenungan yang bersifat umum tersebut cukup relevan dengan kejadian heboh di bulan Juni, tentang pedagang warteg yang melanggar perda tempatnya berdagang. Relevan menurut sudut pandang saya ya, dan no offense.
Perenungan lain yang saya tulis adalah tentang ungkapan "Jadilah Dirimu Sendiri", Rejeki Tak Kemana, dan Tidak Rejeki Harus Bagaimana. Ada juga perenungan yang saya tuangkan dengan puisi. Judulnya, Sajadah Indah. Lagi-lagi ini ditulis untuk menfasilitasi perenungan saya saja, untuk mengingatkan diri sendiri. Syukur-syukur kalau blog saya ditemukan orang lain.
Selain catatan perenungan, saya juga menulis nostalgia cerita lama. Kali ini tentang Tafakur Alam tahun 2005 silam. Ada 4 tulisan yaitu Memori, Pahit Manis, Jurit Malam Rasa Kematian, dan Pencarian Masjid Terdekat. Dulu belum kenal blog sih, jadi cerita-cerita manis yang banyak ini hanya tersimpan di diari. Sekarang, saya sengaja menuliskannya di blog ini supaya bisa dibaca teman-teman saya, supaya bisa bisa tertawa dan mengenang memori tersebut bersama-sama. Setidaknya itu adalah pengingat buat kami, terutama saya sendiri, bahwa "ternyata kami pernah lho berhubungan baik satu sama lain, dan berbagi memori manis bersama". Dengan begitu, semoga kami bisa sama-sama ingat untuk menjaga perasaan hangat itu di tahun-tahun berikutnya, tetap berhubungan baik walaupun tidak menghabiskan waktu bersama lagi. Insyaallah. Oh ya, di akhir bulan Juni, saya dan Kanda berkesempatan untuk berbuka puasa bersama keluarga dan teman-teman kuliah kami dulu. Alhamdulillah, rasa kangen itu tidak bertepuk sebelah tangan.
Nah, untuk artikel ulasan pengalaman, saya punya cerita tentang pengalaman rawat inap di Poliklinik Untan. Ada juga review tentang Film Hugo dan tentang I Fu Mie ala Cafe Gleam. Semoga ulasan-ulasan ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Oke, karena sedikit, kilas balik bulan ini jadi singkat yah. Hehe. Sepertinya saya harus membiasakan menyelesaikan ketikan di siang hari supaya bisa lebih disiplin ngeblog tanpa mengganggu ibadah shaum di bulan Ramadhan tahun depan (mudah-mudahan ketemu Ramadhan tahun depan, aamiin). Sekarang latihan dulu untuk persiapan. Itu catatan penting, ya, net. Jangan diabaikan. *monolog