Berhubung Kanda masih sibuk kegiatan di sana-sini, saya dipesankannya kamar untuk menginap di hari pertama. Tempat penginapan yang ia pilihkan adalah Losmen Merpati Indah. Oke deh, yuk ikut saya mengintip losmen ini!
FYI. Lokasi losmen ini terletak di Putussibau Utara, tepatnya di Jalan K.S. Tubun, Putussibau. Bangunan losmen ini berjarak cukup jauh dari jalan, jadi halamannya luas. Sangat memadai untuk parkiran. Sayang di depan pagar, sampah menumpuk. Dan waktu saya datang, sepertinya ada pembangunan --entah di sebelah mana-- yang pasti ada sebuah truk parkir dan tumpukan batu dan pasir. Tumpukan pasir malah di dekat pintu masuk..
ini penampakan losmen dari seberang jalan.. |
Di halaman losmen ini ada tempat teduh untuk memarkirkan motor. Di situ tertulis, khusus tamu. Kalau parkir mobil tidak ada peneduhnya.
parkir motor khusus tamu |
Masih di bagian halaman, ada tempat duduk santai, semacam gazebo. Ada 2 gazebo, berdekatan. Letaknya berdampingan dengan tempat parkir motor.
gazebo, tempat santai-santai |
Pas masuk bangunan, kami menuju meja resepsionis yang terletak di sebelah kiri agak masuk, dekat tangga. Karena sudah pesan, jadi bisa langsung check-in. Kamar kami terletak di lantai dasar.
lorong menuju kamar di lantai dasar. Kamar kami di salah satu kamar di sebelah kanan.. |
Setelah membuka pintu yang terkunci dengan anak kunci yang diberikan resepsionis dan masuk kamar, entah karena mabuk perjalanan atau bagaimana --hidung mode sensitif--, aroma di kamar tersebut terasa tidak nyaman buat saya. Pengap, agak lembap, dan ada bau tak sedap yang mengganggu. Belakangan, waktu mau memasukkan pakaian ke dalam lemari, saya mengidentifikasi bahwa aroma tak sedap itu berasal dari lemari. Seperti bau vernis dan serbuk kayu di tempat pemotongan kayu. Sepertinya lemari tersebut lemari baru.
Lemari baju yang saya bicarakan. Kondisinya masih sangat bagus, cuma baunya tak mampu.. |
Eh, tapi harus saya luruskan ya. Saya mengomentari perihal lemari ini bukan berarti saya tidak suka. Saya hanya berusaha jujur. Saya justru menghargai usaha pengelola losmen yang sudah berusaha menyediakan lemari pakaian yang sangat bagus untuk pengunjungnya. Hanya saja mungkin mereka lupa untuk menetralisir aroma dari perabot baru.
**Pelajaran buat saya juga nih, kalau baru beli lemari kayu baru sebaiknya diberi kamper dan pengharum supaya tidak terlalu bau. ^^
Hal lain yang cukup berkesan buat saya adalah tempat tidurnya. Jujur, sebenarnya saya agak kaget melihat sprei tempat tidur di kamar tersebut. Motifnya, mameeen, harimau! :D
Tempat tidur berukuran queen (sepertinya), dengan 2 bantal dan satu selimut tebal yang empuk.. |
Awal-awal, saya agak ragu untuk merebahkan diri di atasnya. Apa ya, asing saja rasanya. Di rumah kami tidak punya alas tempat tidur dengan motif penuh dan berwarna cukup menyala seperti itu. Tapi berhubung badan terasa capek dan kurang fit, akhirnya saya ketiduran juga sih, hehe. Sprei nya terasa kurang sejuk dibanding sprei katun polos yang biasa (mungkin karena pewarnanya), tapi tidak ada bau aneh-aneh dan tidak bikin badan gatal. Untuk selanjut-selanjutnya saya malah kebanyakan beraktivitas di tempat tidur. Main laptop juga di atas tempat tidur. Maklum lantainya tegel tanpa permadani, jadi terasa dingin. Saya pun pas lupa bawa sendal ruangan dari rumah. Gitu deh.
Oh ya, lupa saya sebutkan sebelumnya. Ukuran kamar VIP ini sekitar 4x4 meter. Lapang. Selain ada tempat tidur dan lemari pakaian, tipe kamar VIP losmen ini dilengkapi dengan AC, kamar mandi, televisi layar datar, meja kerja dan kursi plastik. Walaupun tidak dilengkapi nakas (meja kecil di sisi tempat tidur) dan lampu tidur, kamar losmen ini terasa cukup nyaman --untuk standar penginapan di Kabupaten.
Ngomong-ngomong, walaupun ada tivi, saluran tivi di kamar sepenuhnya dikendalikan oleh tv utama di dekat meja resepsionis lo. Jadi kalau di sana buka berita, ya kita nonton berita. Kalau di sana nonton warkop dono-kasino-indro, ya kita juga nonton dono-kasino-indro. Hihihi..
Waktu itu semua nomor yang saya tekan memutar film warkop DKI, yang ada Robert Davis Chaniago nya (Pokoknya Beres, 1983)... xD |
Apa lagi ya? Oh ya, tidak ada wifi di losmen ini. Karena itu saya sarankan, biar nggak mati gaya pas di kamar --karena acara tv kadang tidak memenuhi selera-- baiknya nyalakan saja laptop, atau sambungkan memori eksternal ke tv. Sayang waktu saya mau berangkat, saya mengurungkan diri membawa memori eksternal, jadi saya mengandalkan film yang disimpan di laptop. Untungnya ada banyak stop kontak di kamar losmen. Ngecas hp tidak terganggu. Hehe.
Ngomong-ngomong tentang listrik, saya jadi ingat, waktu pertama kali masuk, kamar agak panas. Saya merasa sudah menekan tombol AC dan lampu di kamar pun menyala dengan baik, tapi AC masih tidak menyala. Apa jangan-jangan AC nya rusak?, batin saya. Gawat dong...
Saya amati kamar sekali lagi. Ada yang mencurigakan, yaitu ada sirkuit pemutus listrik di dekat AC, dan posisinya di off. Saya coba mengubah posisinya ke on dan menyalakan AC lagi, dan yey, berhasil! AC menyala dengan baik walaupun sejuknya tidak begitu terasa pas siang walaupun sudah disetel ke suhu paling rendah. Pas malam baru terasa sejuk.
Hal lain yang tak kalah penting adalah kamar mandi/toilet. Kalau saya tidak keliru, di kamar ekonomi tidak ada kamar mandi dalam, jadi harus ke kamar mandi umum yang berada di luar kamar. Sementara itu di kamar VIP tersedia kamar mandi dalam. Ukurannya sekitar 1,5 x 2 meter. Di dalam kamar mandi, ada bak air, timba, dan sprayer. Klosetnya kloset duduk. Tidak tersedia sabun, odol, shampoo, dsb, jadi harus sediakan sendiri. Kalau lupa membawa handuk bisa minta dipinjamkan, insyaallah gratis. Air mengalir cukup deras dan terlihat bening. Cuma pintu kamar mandi di kamar kami agak susah dibuka. Saya sempat terjebak di dalamnya waktu sendirian di kamar. Untung bisa dibuka. Entah apa jadinya kalau tidak bisa dibuka. Heuheu..
kamar mandi |
Ah ya, saya jadi ingat kejadian terkait air di sana. Jadi ceritanya di dini hari, pas mau mengambil wudhu buat sholat subuh, air di kamar mandi tidak mengalir. Kanda menghubungi resepsionis, katanya memang sengaja ditutup. Setelah aliran dibuka, air di kamar mandi kami mengalir seperti biasa. Kami segera mandi dan wudhu. Beres lah. Paginya, pas akan pergi mencari sarapan di luar losmen (karena sepertinya di losmen tidak menyediakan sarapan karena sepi-sepi saja), saya bertemu dengan seorang ibu-ibu sesama tamu losmen. Ibu tersebut baru keluar kamarnya waktu kami lewat. Ia menanyakan kepada saya tentang air di kamar mandi kami. Ia bingung karena air kamar mandinya tidak mengalir dan ia jadi tidak bisa mandi. Berhubung saya dan Kanda tidak ada ke kamar mandi lagi setelah mandi dan sholat subuh, kami jadi tidak tahu. Agar tidak penasaran, saya sarankan ia ke meja resepsionis. Waktu menanyakan ke resepsionis, ternyata aliran air memang ditutup lagi oleh pegawai losmen. Duh, kacau. Air kan dibutuhkan setiap saat, apalagi di jam-jam mandi, batin saya. Waktu sudah di parkiran, saya melihat pegawai tersebut diomeli oleh seorang --yang kelihatannya atasan atau pemilik penginapan. (^^"") Menurut saya pegawai di losmen ini memang masih perlu ditatar, sih. Maklum masih muda-muda, masih perlu banyak bimbingan.
Apalagi ya. Sepertinya cukup sekian dulu deh cerita pengalaman saya menginap di kamar VIP Losmen Merpati Indah, Putussibau. Harapan saya, mudah-mudahan pengelolaan penginapan ini semakin baik lagi ke depannya dan semoga pengalaman saya ini bermanfaat buat teman-teman yang sedang mencari penginapan di Kota Putussibau. Sampai nanti yaa. Dah!