12.29.2014

Sanitary Pad, Tampon, dan Menstrual Cup (1)

Sanitary Pad, Tampon, dan Menstrual Cup
Wanita perlu tahu
(sumber gambar: forbes.com)
Gara-gara baca artikel tentang kesehatan kewanitaan, saya jadi tahu tentang 3 jenis produk kewanitaan ini: sanitary pad (sanitary napkin atau menstrual pad), tampon, dan menstrual cup. Sebenarnya agak kurang nyaman nih, cuap-cuap tentang masalah kewanitaan, tapi rasanya sayang kalau tidak dibagikan. Siapa tahu ada teman-teman yang belum tahu, atau ada yang lebih tahu. Biar bisa tukar informasi. Itulah indahnya berbagi. :)

Sebagai wanita Indonesia, selama ini saya mengetahui pembalut kewanitaan (feminine hygiene product) hanya dalam bentuk sanitary pad. Itu lho, yang biasa ada dipromosikan di televisi. Kita biasa menyebutnya pembalut. Sanitary pad ini ada banyak macam. Ada pantyliner, reguler, slim, maxi, ultra thin, night, maternal; ada yang wing atau non-wing; ada pula yang perfume dan non-perfume.

macam-macam pembalut wanita
(sumber gambar: shutterstock.com)
Sekadar informasi,
Pantyliner adalah sanitary pad yang dapat dipakai sehari-hari (bukan pada saat datang bulan) atau pada hari-hari penghujung datang bulan (saat sudah sedikit). Gunanya untuk menyerap kelembaban ringan di daerah kewanitaan agar terhindar dari keputihan. Panty merupakan sanitary pad paling kecil dan paling tipis di antara jenis sanitary pad lainnya. Biasanya para wanita menggunakan pembalut jenis ini untuk dipakai sehari-hari ketika akan menghadapi kondisi tertentu yang membuat sulit ganti pakaian, misalnya waktu akan berpergian jauh atau saat akan ada kegiatan yang padat seharian. Tapi ada juga wanita yang memilih menggunakan panty untuk keseharian. Ini tergantung preferensi tiap wanita.

Reguler adalah jenis sanitary pad yang dapat menyerap darah mensruasi dengan baik. Sebenarnya demikian pula untuk yang slim dan maxi. Ketiganya mirip. Yang membedakan, pembalut reguler mempunyai ukuran ketebalan yang berada di antara slim dan maxi. Ketebalan yang berbeda ini menyebabkan daya serap yang berbeda. Maxi memiliki daya serap ekstra sehingga dapat dipakai saat sedang banyak-banyaknya, sedangkan slim dan reguler sebaiknya saat aliran sedang. Boleh sih, digunakan saat banyak, tapi tentu saja frekuensi mengganti jadi lebih sering daripada ketika menggunakan maxi alias lebih repot. Apapun pilihannya, yang jelas (penuh atau tidak) tetap harus rutin diganti setidaknya 6 jam sekali. Pertama, agar tidak bocor jika sedang banyak. Kedua, agar mikroba berbahaya tidak mengganggu kesehatan kewanitaan. #tips

Oh ya, sanitary pad yang ultra thin agak spesial karena daya serapnya tinggi seperti maxi namun ukurannya jauh lebih tipis dari reguler/slim. Yang night juga tidak kalah spesial karena bentuknya memanjang sehingga lebih aman dari bocor saat tidur di malam hari. Adapun maternal digunakan untuk para wanita saat nifas (setelah melahirkan). Biasanya ukuran pembalut maternal lebih tebal daripada maxi.

Berdasarkan bentuk sisinya, ada sanitary pad yang wing (bersayap) dan non-wing (tidak bersayap). Sayap ini berguna sebagai pelekat tambahan agar pembalut tidak bergeser. Tapi untuk masalah kenyamanan dan kepraktisan, pembalut non-wing lebih mudah dipasang tanpa khawatir wing terlepas.

Apa lagi? Oh ya, sanitary pad dengan parfum dan tanpa parfum. Parfum biasanya ditambahkan pada pembalut jenis pantyliner. Saya kurang tahu apa manfaatnya dan apakah di non-panty juga ada, tapi begitulah yang biasa ditemukan di pasaran. Untuk amannya sih, sebaiknya pilih pembalut tanpa perfum. #tips

Ngomong-ngomong ada juga beberapa merek dagang sanitary pad yang punya wangi herbal. Produk pembalut tersebut diklaim dapat menyehatkan kewanitaan karena zat kimia herbal yang terkandung di dalamnya dapat menarik lebih banyak darah kotor dan mengurangi sakit saat datang bulan. Untuk kegunaannya ini, harga sanitary pad herbal tersebut tergolong lebih mahal dibanding sanitary pad yang ditemukan di pasaran. Bagus sih, saya pernah coba. Tapi ada baiknya pembalut dengan tambahan zat seperti ini tidak digunakan untuk penggunaan rutin atau sehari-hari karena dapat mengganggu kestabilan fauna normal pada daerah kewanitaan. Jadinya malah tidak sehat, kan. Oleh karena itu, gunakan ketika perlu saja. #tips

(sumber gambar: pixgood.com)
Perkembangan teknologi saat ini mulai berjalan beriringan dengan kepedulian lingkungan. Sanitary pad sekali pakai (disposable) yang menimbulkan permasalahan sampah mendorong lahirnya sanitary pad jenis baru, yaitu sanitary pad yang bisa digunakan berkali-kali (reuseable). Jenisnya pun mulai beragam. Ini baik sekali. Hanya saja perlu diperhatikan saat penyucian dan penyimpanan untuk menjaga kehigienisan pembalut. #tips


Oke, selanjutnya adalah tampon dan menstrual cup...