Wajah berbinar-binar walaupun mengaku grogi |
Pukul setengah 7 kami turun dari kontrakan karena saya masih harus mengurus konsumsi. Sehari sebelumnya sudah akan dipesan, tapi ternyata tidak bisa karena kurang dari 10 kotak. Petugas toko kue langganan menganjurkan langsung beli di tempat, padahal sidang Kanda akan dimulai pukul 7 tepat.
Saat tiba dari belanja, Kanda belum juga masuk ruangan. Petugas baru yang bertanggung jawab belum juga tiba, padahal sudah diingatkan sehari sebelumnya. Berkali-kali ditelfon, tak diangkat. Padahal dosen pembimbing sudah tiba di tempat.
Beruntung tak lama berselang petugas ruangan yang lama, Mas Rahmat, datang. Setengah berlari ia menghampiri. Bu Is, dosen pembimbing Kanda pun bisa memaklumi. Alhamdulillah.
Satu per satu dosen yang terlibat berdatangan. Pa' Bowo, anggota komisi pembimbing Kanda, duduk di samping Bu Is. Selanjutnya tiba Pa' Nizar, ketua prodi perwakilan pascasarjana, lalu Pa' Setia Hadi selaku dosen penguji luar komisi.
Setelah mempersiapkan semuanya, saya keluar. Kanda juga. Tak lama Kanda masuk kembali ke ruangan, tanda sidang akan segera dilangsungkan. Saya tidak sempat memotret Kanda sesaat sebelum sidang, padahal kamera sudah saya setting untuk mengabadikan. Saat itu sudah pukul 7 lewat banyak.
Selama menanti sidang, malah saya yang gelisah hati. Demi menghilangkannya, saya berdoa dan minta dukungan doa dari keluarga.
"Iya sayang. Ibu sekarang lagi ngajar. Ibu selalu mendoakan anak ibu semuanya"
~ Ibu', 29/08/2014, 07:38:06
"Mudah-mudahan sukses sidangnya.. Diperlancar semue urusan... Aamiin"
~ Bang Pari, 29/08/2014, 07:50:13
"Semoga dimantapkan dan dilancarkan urusannya yaaa..."
~ Kakak, 29/08/2014, 08:42:03
"Tenang saja. Kalau sudah usaha tak perlu deg-degan. Doa setelah usaha adalah resep yang paling manjur. Doa Bapa' dan Mama' selalu mengiringi usaha anaknya."
~ Bapa', 29/08/2014, 08:44:03
Mama tidak sms, tapi menelfon saya. Alhamdulillah. Hati saya kembali tenang. Karena sendirian, laptop saya nyalakan sebagai teman. Tak lama datang Arkham, teman seangkatan. Syukurlah saya dapat teman berbincang. Maklum, kalau sedang tertekan rasanya perlu mengalihkan perhatian. Daripada sibuk update status galau di media sosial, berdiskusi tentang banyak hal lebih menarik. Mulai dari program komputer, kelas S1 yang ingin dihadiri (kebetulan S1 kami sama-sama dari non-lanskap), sekilas info tentang kabar teman-teman dan kenalan bersama, sampai tema kuliner enak dari kota asal. Alhamdulillah. Saya senang Allah berikan teman untuk bertukar cerita dan pengalaman. Entahlah kalau saya sendirian. Bisa-bisa posting tulisan galau lagi di blog. :p
Sekitar setengah 9 pintu terbuka. Pa' Bowo keluar ruangan. Ternyata beliau terpaksa tidak mengikuti hingga akhir karena ada agenda. Waktu berjalan terasa lama. Sekitar pukul 9 lewat banyak, Kanda keluar sebentar untuk memberi waktu diskusi bagi para penguji. Wajahnya tidak setegang kemarin. Pasrah.
Kemudian kanda masuk kembali ke ruangan. Sempat saya foto tapi lagi-lagi tak sempat menjalankan rencana. Perekam suara yang sudah saya bawa jadi tidak digunakan... :/
Tak lama giliran Pa' Nizar yang keluar ruangan. Sendirian. Kanda keluar tak lama kemudian, menyusul Pa' Nizar dan bersalaman. Sempat saya foto, alhamdulillah. Tapi Pa' Nizar tak bisa lama karena beliau ada urusan di Ibukota.
Foto dengan Pa' Nizar duluu.. |
Hampir pukul 10, Bu' Is dan Pa' Setia Hadi baru keluar ruangan. Kami foto bersama.
Bersama Pa' Setia Hadi (dosen penguji) dan Bu Is (Dosen Pembimbing) |
Sayang sekali Pa' Bowo dan Pa' Nizar sudah duluan, kalau tidak pastilah ada foto Kanda lengkap dengan komisi pembimbing dan dosen pengujinya. Tapi tak mengapa, saya sudah bahagia sekali mendengar Kanda tidak perlu mengulang dan lulus tahap sidang. Selama bisa menyelesaikan koreksian sesuai waktu yang ditentukan (tak lebih dari 3 bulan), insya Allah Kanda akan dinyatakan lulus dan berhak atas titel M.Si di belakang namanya.
^______________^ Kanda pasti bisa!!
Bersama Arkham, teman seangkatan yang datang.. :) |
Hati saya melompat-lompat kegirangan. Meski saya masih jauh dari gerbang kelulusan, saya bahagia karena belahan jiwa telah lulus dari ujian yang sama-sama kami hadapi selama ini: tesis. Ujian hidup takkan pernah berakhir, tapi setidaknya satu dari kami sudah lulus dan tak perlu mengeluarkan biaya pendidikan lagi. Alhamdulillah...
Sungguh Allah Maha Kuasa. Setelah tepat setahun sebelumnya kami terpukul setelah kepergian ananda Weissar, hari ini keberhasilan Kanda dalam sidang tesisnya membawa angin segar bagi saya. Hidup kami akan membaik, insya Allah. Saya berdoa semoga Allah mengangkat rasa keterpurukan yang kami rasakan sejak tanggal yang sama (dengan hari ini) di tahun kemarin, diberikan kepercayaan diri dan kemudahan dalam bidang baru kami. Semua akan berubah asalkan kami berusaha. Insya Allah...
Ini catatan untuk diri sendiri... #tesis #life (sumber: shemurie.wordpress.com) |