12.19.2014

Suara di Tengah Malam

Selama tinggal di Kota Hujan (terutama di kontrakan lama yang terletak di suburban), seingat saya, hampir di setiap akhir pekan, adaa saja terdengar suara orang dangdutan sampai lewat tengah malam. Kadang juga terdengar sinden. Bukan, ini bukan suara misterius, melainkan suara dari acara hiburan pasca pesta nikahan. Nah, berhubung kontrakan lama dulu terletak di tanah yang agak tinggi, acara hiburan tersebut dapat terdengar cukup jelas dan nyaring. Kadang agak terganggu sih, apalagi kalau acaranya sampai dini hari. Duuh..

Goyang terus, sampai pagi.. :v
(sumber gambar: www.shaunthesheep.be)


Sejak pindah di kontrakan kami sekarang, acara dangdutan tersebut kadang-kadang masih bisa terdengar jelas, tapi tidak sekeras waktu di kontrakan lama. Bisa jadi karena deretan rumah yang lebih padat dan letaknya tidak lebih tinggi dari yang lain (beda dengan kontarakan lama). Kalau nyaring biasanya di siang hari.

Pernah tahun lalu, tetangga di belakang rumah mengadakan pesta pernikahan. Untungnya tidak ada hiburan dangdut, melainkan digantikan dengan hiburan layar tancap. Yah, sampai tengah malam juga sih, tapi suaranya tidak terlalu hingar dibandingkan konser dangdut yang heboh dan mengajak bergoyang (di tengah malam) itu. :D

Berhubung saya sering tidur larut, saya jadi tahu kalau acara hiburan rakyat seperti ini biasanya berlangsung dari sekitar pukul 9 sampai larut malam di akhir pekan menjelang hari kerja alias sampai senin dini hari. Pola yang serupa di tiap pekan membuat saya berpikir, mungkin memang ada event khusus untuk hal ini, hanya saya saja yang kurang pengetahuan.

Nah, semalam saya kembali mendengar suara di tengah malam. Bedanya, suara yang saya dengar itu juga baru terdengar sekitar tengah malam. Hanya terdengar samar, yang pasti tanpa musik. Yah, mungkin acara nonton bareng layar tancap di suatu tempat, seperti yang dulu tetangga saya selenggarakan.

Entah karena sudah mulai kembali bisa membiasakan diri tidur lebih awal di beberapa hari belakangan atau karena merasa kurang nyaman dengan suara tidak jelas tadi, sekitar pukul 12 saya putuskan untuk berangkat tidur. Pun saya sudah mengantuk. Kalau saya abaikan sinyal kantuk itu bisa-bisa kebablasan begadang lagi. Saya segera memaksa badan bergerak untuk melakukan rutin lain sebelum tidur: sikat gigi dkk. Beres, saya pun berbaring.

Saat berbaring itu, suara yang saya dengar sayup-sayup tadi kembali mengganggu. Apakah itu suara tangisan, batin saya. Oh, mungkin ada adegan tangisan di film layar tancap yang diputar, atau mungkin itu suara anak tetangga jauh yang memang sedang menangis. Tapi, tidak, itu bukan seperti suara tangis anak-anak melainkan suara tangisan orang dewasa. Jadi saya ambil kesimpulan, itu suara layar tancap. Oke.

Sebenarnya saya ingin membangunkan Kanda untuk memastikan apakah ia mendengar suara yang saya dengar, atau tidak. Tapi saya urung. Tak tega membangunkannya untuk hal seperti itu. Saya juga sudah mengantuk, jadi tidak ingin terlalu memikirkannya. Saya pun memadamkan lampu dan ikut memejamkan mata.

Setelah memejamkan mata, dan suasana pun sedang sunyi-sunyinya, suara tangisan yang saya dengar tadi semakin mengganggu. Samar dan jauh, tapi jelas itu suara tangisan orang dewasa. Waduh, lama amat adegan nangisnya, batin saya. Tak enak sekali mendengarnya, apalagi saat tengah malam di malam jumat seperti ini, batin saya lagi.

~Glek

Oke, ini sudah tidak benar, batin saya. Tiba-tiba teringat kata orang, "jika terdengar jauh berarti dekat, jika terdengar dekat berarti jauh". Pernah dengar? Apalagi siang sebelumnya Kanda ada menyinggung tentang si dia yang-namanya-tak-perlu-disebut. Aduduh. Saya jadi tak bisa tidur.

“Tidak, saya tidak boleh takut. Allah pasti menjaga saya”, begitu saya menguatkan diri. Suara tangis di kejauhan tadi masih terdengar di telinga saya. Saya sudah tidak ingin lagi membangunkan suami karena kalau ini memang "gangguan frekuensi", saya hanya bakal tambah panik kalau-kalau suami bilang tidak dengar. Saya tarik nafas, menenangkan diri, lalu saya baca ayat andalan ketika takut: ayat kursi.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. "
(QS : Al-Baqarah : 255)

Anggap saja kebetulan yang indah (tapi saya percaya itu karena pertolongan Allah), yang jelas suara tangisan tadi berhenti seketika setelahnya. Bahkan suasana jadi tenang. Saya pun bisa tidur dengan pulas, alhamdulillah. Ya Rabbi.. :'(

Pertanyaannya, siapa yang menangis semalam itu? Audy?

audy menangis semalam
(sumber gambar: www.forumlirik.com; diedit oleh Yanet)
Ini masih menjadi misteri..