6.12.2015

Cerita 18 Plus 2

Sepertinya kemarin adalah hari ketika banyak kenangan tentang teman sekelas di pasca ARL 2011 bermain di ingatan saya. Sepertinya saya rindu deh, tapi karena sadar sangat kecil kemungkinan bertemu lagi dengan sebagian besar mereka, jadi saya cerita-cerita di blog saja. :)

Pasca ARL 2011 full team


Setelah sehari sebelum kemarin saya bermimpi bertemu dengan beberapa dari mereka (dan itu bukan kali pertama), tiba-tiba saya dan suami dihubungi oleh salah seorang teman seangkatan yang sudah lamaa sekali tidak kami temui, Rio. Ia akan ke kampus untuk suatu urusan. Kebetulan saya dan Kanda memang ada keperluan ke kampus, jadi sekalian deh. Janji pertemuan pun direncanakan via sms dan esoknya (kemarin) alhamdulillah, diberi umur sehingga bisa ketemuan.

Hampir seharian kami bertiga bertukar cerita di kampus, pas pula urusan Rio diundur sampai pukul 4 sore, jadi kami sempat bertukar banyak cerita (dan bergurau) di taman pasca dan makan siang di kantin Plasma dari pukul 10 pagi sampai 4 sore. Betah ya..

selfie
nyelfie bertiga, biar kekinian :3

Pukul 4 tiba, ternyata urusan Rio diundur lagi dan baru di pukul 6 dapat kejelasan pindah tempat. Kanda berinisiatif mengantarkan Rio dengan sebelumnya mengantarkan saya pulang ke rumah. Lepas magrib di kampus akhirnya kami bubar. Lewat pukul 8 malam Kanda baru pulang ke rumah, sementara saya baru bangun dari ketiduran. Setelah makan dan ngobrol sebentar, malah Kanda yang ketiduran kecapekan. Giliran.

Berhubung saya baru bangun tidur, mata saya agak terang untuk buka-buka facebook. Eh tak disangka ada notifikasi dari seorang lagi teman seangkatan kami, Bu Fem, yang menyukai salah satu foto Vina waktu Joe seminar. Di album yang sama, saya juga bisa melihat momen-momen manis lain yang terekam lewat kamera Vina. Semua wajah-wajah di foto itu memutar berbagai cerita, pun komentar-komentar lama yang tak kalah ngangenin. Akankah di pertemuan nanti kami tetap semesra dulu? Saya harap, selalu.

Sebagai kenangan pribadi, nama mereka sengaja saya tulis *berdasarkan abjad* di blog ini, supaya saya tidak lupa dengan kebaikan dan kenangan tentang mereka. :)

1.
Teman seangkatan yang pertama sekali saya hubungi, namanya unik sampai sering dikira perempuan oleh banyak orang termasuk saya, usianya setahun lebih muda dari saya, jawa tulen, asal Purwokerto, suka komen nyelekit tapi kayaknya tidak sadar, punya saudara kembar, lulusan arl, penelitian tentang lanskap untuk burung sikep madu asia, Anggi (Anggi Mardiyanto).

2.
Paling cuek di antara teman sekelas, sebenarnya tercatat sebagai angkatan 2010 tapi karena ikut program double degree di negeri sakura jadi masuk angkatan 2011, asal Pariaman, seumuran dengan saya, murah senyum, lulusan arl yang tulisan tangannya sulit dibaca bahkan oleh dirinya sendiri (hihi), jago GIS, mas Ariev (Ariev Budiman).

3.
Lelaki perlente dengan gadget mahal, 3 tahun lebih muda dari saya, asal Makassar, lulusan agronomi, serius, kalau presentasi suka pakai huruf Tw Cen MT, pernah jadi asisten dosen, penelitian tentang DAS Ciliwung, Arkham (Arkham HS).

4.
Korean geek tingkat kronis, modis, ramah tapi sayangnya pengeluh, seumuran dengan saya, asal Sulawesi, kalau tidak salah lama di malang, penelitian tentang rencana pariwisata, mbak Deb (Deborah Budiyono).

5.
Lelaki cuek dan sederhana, pandai bicara tapi slide presentasinya seringkali polos saking cueknya, asal Karawang, ngakunya sunda coret tapi hampir selalu kedapatan mengganti huruf ve dengan pe, suka nyanyi dangdut, 3 tahun lebih muda dari mba Deb, lulusan arl, penelitian tentang sistem dinamik, Dedi (Dedi Ruspendi).

6.
Mantan guru les, panikan, bersuara sopran, peranakan dayak-melayu, asal Pontianak, blogger, pink lover, lulusan biologi, penelitian tentang lanskap budaya dayak, itu saya, Yanet (Delyanet).

7.
Kurus, putih, berwajah agak ngartis, asal Banjarnegara, bersuara tenor, selalu mengingatkan saya pada baby milo, seangkatan dengan Dedi, lulusan arl, ahli tanaman dan penelitiannya tentang rumput, Joe (E. Junatan Muachor).

8.
Salah satu emak-emak di kelas, asal Makassar, pernah minum air sungai Kapuas, eh tinggal di Pontianak, sekarang berdomisili di ibukota negara, ramah, lulusan agronomi, kerja di kementerian pertanian, Bu Fem (Femy Palayukan).

9.
Lelaki cuek yang senang diskusi, hobi camping dan naik gunung, suka olahraga, pencinta kopi, blogger, peranakan padang-jawa, asal Pontianak, istrinya cantik :p, seumuran dengan Ariev, lulusan biologi, penelitian tentang perencanaan desa wisata secara partisipatif, Jani (Janiarto Paradise Pawa).

10.
Berwajah ngartis, tapi kalau difoto suka bergaya aneh-aneh, berjambang, hobi naik gunung, keturunan minang yang tinggal di Riau, anak professor, setahun lebih muda dari Anggi, lulusan arsitektur, penelitian tentang lanskap budaya melayu riau, Artum (M. Arthum Artha).

11.
Yang dituakan karena memang paling tua (hihi), guru, asal Lampung, lulusan kimia, penelitian tentang desa wisata, Pak Guriang (M. Guriang).

12.
Gadis berkacamata, asal Purwakarta, berdarah sunda, serius tapi ramah, perfeksionis, sensitif, seorang yang hangat dengan ekspresi datar, pintar, seangkatan Joe tapi umurnya lebih muda setahun (sma-nya akselerasi), lulusan arl, ikut program double degree di Jepang, Icha (Prita Indah Pratiwi).

13.
Gadis berkacamata bertubuh imut, berdarah Jawa yang tinggal di Jakarta, pencinta teh es, jago gambar, pencerita yang menyenangkan, hangat, pintar dermawan (suka ngasih ebook buku bagus), korean geek, pink lover, Jojang big fans (bener nggak tuh tulisan jojangnya?), kalau nyeletuk lucu, seangkatan Arkham, lulusan arl, penelitian tentang lanskap burung raptor, Presti (Presti Ameliawati).

14.
Gokil, berkacamata, berdarah Minang yang berdomisili di Tangerang, berjiwa seni, senang fotografi dan biasa jadi fotografer kelas, lulusan agronomi, setahun lebih muda dari Artum dan ternyata keponakan (bawaan) nya Artum, Rio (Ratsio Wibisono).

15.
Emak gaul nan ceria, lucu tapi keibuan, pintar, lulusan tercepat angkatan kami, membumi, asal Kupang, konon punya sedikit darah sumbar, suka jalan-jalan, asyik diajak ngobrol, lulusan arl, penelitian tentang pertanian terpadu untuk pariwisata, mbak Rosna (Roosna M.O. Adjam).

16.
Perempuan paling cuek di kelas, cerdas tapi santai, tidak punya akun sosmed, seangkatan Icha, kalau tidak salah asli Jember, punya saudara kembar, lulusan arl, penelitian tentang lanskap budaya madura, Ochi (Rosyidamayanti T. Maningtyas).

17.
Orang yang memperkenalkan saya pada musiknya Owl City. Gadis hitam manis, berwibawa, pembawaan tenang, punya selera fashion yang sangat baik, blogger, asal Bogor, punya saudara yang merantau ke Pontianak, ramah, tidak bisa naik sepeda, lulusan arl, tulisannya rapi, seangkatan dengan Presti, Vina (Vina Pratiwi).

18.
Pecicilan, agak mood-moodan, dari keluarga batak yang lama tinggal di Bogor (saya lupa marganya), non-muslim yang suka mengingatkan agar sholat tidak ditunda, disiplin, cerewet, dan sepertinya tidak sadar kalau dirinya perfeksionis, converse shoes lover, lulusan arl, sahabat Vina, Uwik (Wiwiek Dwi Serlan).

19.
Perempuan berbadan tinggi, jebolan taruna, ramah, ceria, lucu, ekspresif, sangat berbakat dalam presentasi walaupun tidak terlalu paham dengan materi, mantan penyiar radio, populer, lulusan ekonomi UGM, asal Jakarta, seangkatan Artum, Tya (Listya Aderina).

20.
Tak kalah ceria dan ramah dari Tya, sama-sama anak Jakarta (tapi lulusan IPB), lucu, ekspresif, blogger, pandai jahit, pernah ikut exchange student ke Jepang, jago bahasa Inggris, seangkatan Tya, Loly (Pranawita Karina).

Kami sekelas memang berjumlah 18 + 2 orang alias 20 orang. Yang disebutkan di nomor 1-18 masuk di semester ganjil, sementara dua terakhir masuk di semester genap. ^^