2.21.2012

Panik!

Hari ini saya dapat tugas meresume bacaan berbahasa Inggris yang berjudul Poetry's Dream-Work yang ditulis oleh Christopher Caudwell.  Jumlah halamannya sebenarnya tidak banyak, jika diukur untuk waktu kerja seminggu.  Sayangnya dosen kami menetapkan batas pengumpulan tugas hanya boleh hingga pukul 2 siang (sedangkan bahan baru di tangan pukul 10.30-an, yang berarti saya dan teman sekelas hanya memiliki waktu 3,5 jam untuk membaca, memahami dan meresume bacaan yang diberikan tersebut (masing-masing orang punya bahan bacaan sendiri, tidak ada yang sama).  Jadilah kami kalang kabut karena waktu yang mepet, terutama saya.  Saya benar-benar pengen nangis rasanya, karena selama ini bila ada tugas meresume, saya selalu menyicil agar bisa memahami bahan bacaan yang dibuat resumenya  Apalagi untuk yang berbahasa Inggris yang notabene harus saya mengerti dahulu terjemahannya, yang berarti saya harus menerjemahkan dahulu.  Memang, nilai tes penempatan (replacement test) TOEFL saya cukup memuaskan termasuk tertinggi di antara teman sekelas. Namun tekanan yang besar membuat otak saya tidak dapat bekerja dengan benar, tenang dan jernih.  Saya jadi tidak paham sama sekali dengan bacaan saya!!!!! :(

Jumlah halaman yang harus dikerjakan masing-masing orang memang beragam, dan saya menjadi salah satu yang dibebankan untuk mengerjakan halaman yang cukup banyak.  Hal ini membuat saya tambah panik.  Saya lupa bahwa ada beberapa orang lagi yang kerjaannya lebih banyak daripada saya.  Anehnya, mereka bisa lebih dahulu selesai daripada saya, bahkan daripada teman-teman lain yang jumlah bahan bacaannya jauh lebih sedikit!

Semakin paniklah saya akan deadline yang semakin dekat, dan rasa iri terhadap teman-teman yang telah mengumpulkan duluan.

Jelas sekali kesalahan saya hari ini, bahwa saya hanya berfokus pada diri sendiri yang pada akhirnya menghambat kemajuan saya.

Hari ini saya belajar, bahwa hidup ini sebenarnya dibangun oleh banyak aspek, bahwa kita akan menjadi sangat merugi jika hanya berfokus pada satu aspek (kehidupan) saja, apalagi hanya aspek kehidupan pribadi (privasi) saja.  Yup! sangat rugi.

Ke depan, buat teman-teman yang bermasalah seperti saya, semoga saja bisa segera mengatasinya ya.  Mindset memang sangat sulit diubah, tapi pasti akan berhasil, dengan catatan, kita benar-benar berniat dalam membangunnya (mindset).  Bahwa semua cobaan pasti akan terlewati seiring waktu, jadi cobalah untuk menikmatinya dan menjalaninya sebaik mungkin. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin (seperti yang dilakukan oleh teman-teman kuliah saya).  Salut untuk mereka, dan Allah, terima kasih atas pencerahan ini.

Alhamdulillah... :)