Malam tengah bulan Ramadan, sajadah-sajadah indah terbentang
Halus tenun negeri Persia, bangga di dada pemiliknya
Iqamat terang berkumandang
Jemaah bertegak lutut dari sila, berniat tunaikan satu dari lima
Takbir memulai penyembahan
Sayang disayang, sajadah indah menghalangi kesempurnaan
Sebab sajadah indah, saf bagai deretan gigi rongak
Setan yang terbelenggu di neraka pun tertawa terbahak
Tanpa digoda, manusia tak peduli lagi pesan Nabi
Mengagungkan selembar sajadah yang tidak dibawa setelah mati
Pontianak, 21 Juni 2016