*Non-sponsored review, please read my disclosure policy for more information
Senyum! |
Sebelumnya saya sudah pernah terbang bersama maskapai Garuda Indonesia beberapa kali untuk tujuan Pontianak-Jakarta. Kalau untuk tujuan Pontianak-Putussibau, ini adalah pengalaman pertama menggunakan maskapai Garuda Indonesia, sekaligus pengalaman pertama juga untuk tujuan Putussibau (saya belum pernah ke putussibau) dan pengalaman pertama untuk kategori berangkat sendiri. Lumayan deg-degan sih, tapi tetap harus percaya diri kan. Lalala~
Saya tiba di bandara sekitar pukul 8 pagi untuk jadwal keberangkatan pukul 8.50. Saya memang lebih santai karena sehari sebelumnya sudah check-in di kota, tepatnya di Hotel Mercure. Iya, maskapai ini melayani check-in di kota (bukan hanya di bandara), jadi kita tidak perlu terburu-buru berangkat pagi-pagi ke bandara untuk mendapatkan tempat duduk yang diinginkan. Ehem, sebenarnya ini juga pengalaman pertama check-in di kota sih. Baru tahu, malah.. :3
Lanjut. Walaupun saya sudah city check-in, saya tetap harus melaporkan diri ke loket Garuda Indonesia waktu tiba di bandara. Pertama untuk memastikan gate keberangkatan, soalnya di boarding pass dari city check-in belum tertera akan berangkat dari gate berapa. Kedua, untuk mengantarkan bagasi, jika ada. Kebetulan kalau saya kemarin hanya bagasi kabin, jadi singgah di loket hanya untuk lapor sudah city check-in dan menanyakan gate keberangkatan. Selanjutnya, saya tinggal langsung menuju gate.
Di dalam bandara, Saya dan penumpang lain menunggu di kursi-kursi yang tersedia di dekat gate yang tertulis di boarding pass masing-masing. Pukul 8.30 gate untuk tujuan Putussibau dibuka. Tepat waktu, itu positif.
Untuk mencapai pesawat, para penumpang naik bus. Pas turun saya melihat pesawat penumpang yang tidak sebesar yang pernah saya tumpangi selama ini. Maklum jumlah penumpangnya tidak sebanyak yang tujuan Pontianak-Jakarta. Hmm, itu agak mendebarkan sih.
Pesawat Garuda Indonesia Explore |
Saya kurang tahu kenapa, tapi kami masuk pesawat agak lama, jadi sempat berteduh di bawah bayang-bayang sayap pesawat. Panas bung, dari matahari dan juga dari mesin pesawat. Untungnya pas masuk, pesawatnya adem. Hehe. Hanya pramugari dan pramugaranya agak kurang ramah sih, kalau kata saya. Itu kata saya yah. Siapa tahu standar saya ketinggian, yang pasti saya pernah lihat tim yang lebih ramah.
Eh walaupun tidak seramah ekspektasi saya, pramugari yang memandu saya mencari tempat duduk baik.. :)
Jeroan pesawat, beserta pramugarinya |
Setelah 20 menit kemudian, saat semua penumpang dan awak kabin siap berangkat, pesawat mengudara. Itu sekitar pukul 8.50, sesuai dengan waktu keberangkatan yang tertera di tiket pesawat yang dibeli (bukan di boarding pass ya). Memang berdasarkan pengalaman saya selama ini, maskapai Garuda Indonesia memang cukup baik untuk masalah ketepatan waktu. Saya acung jempol untuk hal ini.
Di awal penerbangan, seperti biasa, ada pengarahan tentang prosedur keselamatan dari awak kabin. Cuma tidak diberi permen. :(
Eh, memangnya permen buat apa? Baca di sini yaa..
permen yang hanya di angan-angan belaka.. |
menu ala orang bule :D |
Untuk tempat duduknya, menurut saya cukup nyaman. Ruang kaki cukup lapang, bisa taruh tas ransel. Eh tapi kayaknya itu standar sih ya. *terus ngapain dikomentarin net
ruang kaki |
Pemandangan Kapuas Hulu dari atas pesawat |