5.09.2016

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia ke Putussibau

Mumpung masih ingat, kali ini saya mau berbagi sedikit pengalaman terbang bersama maskapai Garuda Indonesia. Saya berangkat dari Bandara Supadio, Pontianak, menuju Bandara Pangsuma, Putussibau.

*Non-sponsored review, please read my disclosure policy for more information

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
Senyum!

Sebelumnya saya sudah pernah terbang bersama maskapai Garuda Indonesia beberapa kali untuk tujuan Pontianak-Jakarta. Kalau untuk tujuan Pontianak-Putussibau, ini adalah pengalaman pertama menggunakan maskapai Garuda Indonesia, sekaligus pengalaman pertama juga untuk tujuan Putussibau (saya belum pernah ke putussibau) dan pengalaman pertama untuk kategori berangkat sendiri. Lumayan deg-degan sih, tapi tetap harus percaya diri kan. Lalala~

Saya tiba di bandara sekitar pukul 8 pagi untuk jadwal keberangkatan pukul 8.50. Saya memang lebih santai karena sehari sebelumnya sudah check-in di kota, tepatnya di Hotel Mercure. Iya, maskapai ini melayani check-in di kota (bukan hanya di bandara), jadi kita tidak perlu terburu-buru berangkat pagi-pagi ke bandara untuk mendapatkan tempat duduk yang diinginkan. Ehem, sebenarnya ini juga pengalaman pertama check-in di kota sih. Baru tahu, malah.. :3

Lanjut. Walaupun saya sudah city check-in, saya tetap harus melaporkan diri ke loket Garuda Indonesia waktu tiba di bandara. Pertama untuk memastikan gate keberangkatan, soalnya di boarding pass dari city check-in belum tertera akan berangkat dari gate berapa. Kedua, untuk mengantarkan bagasi, jika ada. Kebetulan kalau saya kemarin hanya bagasi kabin, jadi singgah di loket hanya untuk lapor sudah city check-in dan menanyakan gate keberangkatan. Selanjutnya, saya tinggal langsung menuju gate.

Di dalam bandara, Saya dan penumpang lain menunggu di kursi-kursi yang tersedia di dekat gate yang tertulis di boarding pass masing-masing. Pukul 8.30 gate untuk tujuan Putussibau dibuka. Tepat waktu, itu positif.

Untuk mencapai pesawat, para penumpang naik bus. Pas turun saya melihat pesawat penumpang yang tidak sebesar yang pernah saya tumpangi selama ini. Maklum jumlah penumpangnya tidak sebanyak yang tujuan Pontianak-Jakarta. Hmm, itu agak mendebarkan sih.

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
Pesawat Garuda Indonesia Explore

Saya kurang tahu kenapa, tapi kami masuk pesawat agak lama, jadi sempat berteduh di bawah bayang-bayang sayap pesawat. Panas bung, dari matahari dan juga dari mesin pesawat. Untungnya pas masuk, pesawatnya adem. Hehe. Hanya pramugari dan pramugaranya agak kurang ramah sih, kalau kata saya. Itu kata saya yah. Siapa tahu standar saya ketinggian, yang pasti saya pernah lihat tim yang lebih ramah.

Eh walaupun tidak seramah ekspektasi saya, pramugari yang memandu saya mencari tempat duduk baik.. :)

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
Jeroan pesawat, beserta pramugarinya
Saya duduk di salah satu kursi dekat jendela di deretan sebelah kiri. Kalau di pesawat penumpang yang biasanya, pemandangan dari kursi saya mungkin akan terhalangi sayap pesawat. Berhubung pesawat kali ini lebih kecil, sayap pesawat terletak di bagian atas, jadi kita bisa menikmati pemandangan tanpa terhalangi sayap pesawat. Bahkan waktu saya posting foto di instagram saya, salah seorang mengira kalau saya menggunakan drone untuk memotret karena sayap pesawatnya tidak kelihatan.. *di-crop sih, tapi hasilnya memang jadi tidak kentara

Fotonya intip di akun instagram saya saja ya, hehe.. *lagi males

Setelah 20 menit kemudian, saat semua penumpang dan awak kabin siap berangkat, pesawat mengudara. Itu sekitar pukul 8.50, sesuai dengan waktu keberangkatan yang tertera di tiket pesawat yang dibeli (bukan di boarding pass ya). Memang berdasarkan pengalaman saya selama ini, maskapai Garuda Indonesia memang cukup baik untuk masalah ketepatan waktu. Saya acung jempol untuk hal ini.

Di awal penerbangan, seperti biasa, ada pengarahan tentang prosedur keselamatan dari awak kabin. Cuma tidak diberi permen. :(

Eh, memangnya permen buat apa? Baca di sini yaa..

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
permen yang hanya di angan-angan belaka.. 
Hal yang paling saya suka dari maskapai ini adalah konsumsinya. Iya. Tak berapa lama setelah lepas landas, maskapai ini akan menyediakan minimal air mineral, beberapa roti dan selembar tisu basah per penumpang. Seperti penerbangan kali ini. Lumayan buat mengganjal perut yang mungkin belum sempat diisi pagi hari.

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
menu ala orang bule :D
Kalau penerbangan lebih lama mungkin bakal dikasih makanan berat juga. Dulu saya dan Kanda, dari Ptk-Jkt, pernah makan daging panggang (seperti potongan sate tapi tanpa tusuk sate) dengan lontong; pernah juga dapat menu mie bihun goreng. Minumannya bebas pilih: jus, kopi, teh, dsb. Uwih, seolah-olah deh pokoknya.. :D

Untuk tempat duduknya, menurut saya cukup nyaman. Ruang kaki cukup lapang, bisa taruh tas ransel. Eh tapi kayaknya itu standar sih ya. *terus ngapain dikomentarin net

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
ruang kaki
Satu jam penerbangan berjalan tidak terlalu cepat, tidak juga terlalu lambat. Apa ya, mungkin karena saya penasaran mengintip pemandangan dari jendela tapi langit berawan tebal. Jadi antara bosan dan penasaran, saya jadi menggalau di udara. Eaaa, galau, hihi. Nggak galau juga sih, cuma bosan. Tapi kebosanan segera hilang waktu melihat pemandangan lagi pas mau mendarat. Ihiy.

Pengalaman Terbang Bersama Garuda Indonesia
Pemandangan Kapuas Hulu dari atas pesawat
Singkat kata, pesawat mendarat dengan mulus. Awak kabin mengucapkan salam perpisahan dan para penumpang keluar pesawat dengan tertib. Bandara Pangsuma menyambut kami, alhamdulillah..