(sumber: www.sisidunia.com) |
Berhubung sebagian besar masyarakat sholat ied adha esok hari (Ahad) maka kami mencari informasi lokasi sholat ied. Alhamdulillah ternyata ada sholat ied yang dilaksanakan di lapangan Sempur di kawasan Bogor kota. Alhasil karena kami kontrak di kabupaten Ciampea, tepatnya Cibanteng, kami harus turun dari rumah pagi-pagi agar tidak terlambat.
Jarum jam menunjukkan pukul 5 pagi. Kanda sudah mandi sedang saya baru akan mandi. Sekitar pukul setengah 6 kami berangkat dari rumah menuju Sempur. Jalanan ramai lancar. Kami tiba di Sempur sekitar pukul 6 lewat 15, macet. Jalan penuh karena banyak mobil parkir di badan jalan. Kami kebagian parkir di dinas perikanan. Alhamdulillah...
Pukul 6.30, harusnya sholat segera dimulai. Namun panitia memutuskan untuk mengundur 15 menit karena mempertimbangkan lalu lintas yang macet di sekitar Sempur. Pukul 6.45 akhirnya sholat dimulai juga. Saya dan para wanita yang sedang berhalangan sholat, duduk di belakang. Saya duduk sambil memotret, memilih tidak beranjak dari tempat duduk karena bawaan lumayan banyak.
Jujur, sebenarnya agak aneh dengan kebiasaan sholat ied di Bogor ini. Tiga kali sholat ied (2 kali ied adha, 1 kali ied fitri), saya lihat ada saja cara orang meraup keuntungan dalam momen peribadatan. Ada yang menaikkan biaya parkir yang lebih besar dari hari biasa, ada yang jualan alas untuk sholat, jualan balon dan jualan mainan. Aneh saja, karena sejauh yang saya tahu di Pontianak alhamdulillah tidak seperti itu. Ini belum ditambah dengan banyaknya pengemis yang berkeliaran, shaf sholat yang tidak lurus dan tidak rapat walau sudah diingatkan oleh imam, dan para makmum yang sibuk dangan agendanya masing-masing selepas sholat. Padahal esensi sholat ied adalah di saat ceramah ~makanya wanita yang sedang haid pun sebaiknya ikut datang ke lapangan, untuk sama-sama mendengarkan ceramah. Entahlah, mungkin karena terlalu meng-kota, suasana lebaran di sini selalu terasa asing buat saya yang orang kampung. Lebaran ala orang modern :p
Saya rindu merayakan lebaran di kampung halaman dimana parkir kendaraan gratis, alas sholat berupa kertas koran disediakan dan tidak perlu bayar, tempat wudhu dan toilet gratis, dan tidak ada pedagang yang simpang siur menjajakan dagangan sampai ke shaf-shaf. Tapi karena sudah di sini, dinikmati saja lah... hehe
Entah sampai pukul berapa kami menunda pulang karena macet yang luar biasa di lingkar Sempur. Kami sempat duduk-duduk di taman kecil yang cukup rindang di sisi barat lapangan sempur. Banyak anak kecil bermain di perosotan. Lumayan menenangkan, alhamdulillah... :)
Setelah ngobrol sebentar, untuk menghindari macet kami memutuskan pulang lewat jalan tembus yang melewati rumah seorang teman kami, Arthum. Rencananya kami akan makan lontong sayur di Taman Kencana, ada tempat lontong sayur yang enak. Tapi karena melewati rumah Arthum, kami sekalian singgah barang sebentar, sekadar silaturahmi.
Eh, tapi ternyata sebentar itu relatif ya... Kalau sudah ketemu teman yang klop, lama pun jadi sebentar. Padahal hanya ngobrol ini itu, beranjak dari rumah Arthum sekitar jam sebelas siang kurang juga. :p Karena niatnya mau makan lontong sayur di Taman Kencana, kami mampir, eh, lontong sayurnya sudah habis. Tak rejeki. Lanjut ke Jalan Malabar berburu makanan, Kanda sebenarnya mengajak ke Mal tapi urung karena lelah. Selesai makan batagor dan lumpia basah, kami pulang ke rumah. Sampai rumah kira-kira pukul 12.30. Tengah hari.
Suasana hari raya ini belum terasa ramai karena takbiran baru akan semarak di malam ini, tapi saya tetap senang. Alhamdulillah masih diberikan usia sehingga bisa merasakan Ied Adha di tahun ini..
Terima kasih sudah membaca sampai akhir. Saya ucapkan selamat Ied Adha 1435 H, yaa. Semoga kita bisa meneladani ketenangan dan keikhlasan Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as. Dan semoga kita sekeluarga segera dikaruniai kemampuan lahir batin untuk bisa menjadi tamu-Nya di Baitullah pada tahun yang akan datang. Aamiin..