4.18.2016

Belajar dari Belatung

Teman-teman tahu belatung kan?

Menurut saya, belatung itu binatang yang menjijikkan, bau bangkai, kotor, dan iyyuh banget deh pokoknya. Saya geli dengan tampilannya.

Mari kita basmi belatung, prajurit! :D
*sengaja tidak pakai gambar belatung, soalnya geli, hiey


Belatung memang fitrahnya "tampak" menjijikkan. Pernah dengar, ada juga sih yang bilang belatung imut. Tapi ambil komentar mayoritas: belatung itu menjijikkan. Mau bagaimana lagi, memang tampilannya seperti itu kan.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, belatung itu baik lho. Nanti kalau sudah meninggal, justru belatung lah yang menemani jasad kita di kubur. Makhluk hidup lain mana mau menemani kita di sana. Yaah, walaupun nantinya belatung-belatung itulah yang akan menggerogoti daging kita -mencari keuntungan dari kita yang sudah kaku dan tak bernyawa- tapi kenyataannya memang begitu, kan? Jangankan belatung, manusia yang berteman dengan kita hanya untuk mencari keuntungan sepihak juga ada kok, banyak malah. Atau jangan-jangan kita sendiri seperti itu? :'

Tak bisa dipungkiri, kita berteman biasanya memang untuk mencari keuntungan baik yang terukur materi ataupun tidak. Alangkah baiknya kalau pertemanan yang dijalin adalah yang menguntungkan 2 arah, terutama yang menambah keimanan.

Sekarang masalahnya, apakah kita yang manusia bisa menjaga diri dari perilaku menjijikkan atau tidak? Belatung makan bangkai, tapi ada juga kan manusia yang makan bangkai teman/saudara sendiri (lewat ghibah)? Kalau sudah begini, beda apa antara manusia dan belatung, sama-sama menjijikkan. Naudzubillahi min dzalik, semoga kita terhindar dari perilaku seperti ini, ya teman-teman.. ((")("))

*note: nasihat untuk sendiri, hasil perenungan dari melihat sepasukan belatung hari ini :(