5.19.2015

Inti dari Pilek

Dari pagi hari ini, saya berulang kali bersin. Tanda-tanda pilek bermunculan. Hidung mulai tersumbat sebelah, tenggorokan gatal, dan suara mulai seperti Adele (baca: serak-serak basah). Beberapa kali Kanda juga ikut bersin-bersin. Sejoli saya itu memang senang sekali ikut-ikutan. Hehe. Oke, itu seolah-olah. Saya yang suka ikut-ikutan suami, tapi kali ini benar kok, suami yang ikut-ikutan. *keukeuh  :p

Ting~ting~ting... Bunyi mamang sekoteng lewat di depan rumah kami. 

Beberapa malam lalu kami pernah membeli sekoteng hangat buatan mamang itu. Rasanya oke. Sebenarnya hari ini gerah, agak kurang pas membeli sekoteng hangat tapi karena bersin-bersin saya pikir bolehlah untuk mengusir pilek. Lagipula rasanya enak. Kanda segera membelikan masing-masing semangkok. Harganya 5 ribu per porsi.

Setelah makan sekoteng, alhamdulillah agak segar, tapi hidung tetap mampet sebelah. Masih bersin juga (walaupun rasanya sudah tak segarang segatal tadi). Semoga besok lebih baik. Mungkin ini alarm tubuh yang mengisyaratkan untuk menonaktifkan mode kelelawar...

Ingat 5 perkara, sebelum 5 perkara
Sehat sebelum sakit... *nyanyi