(sumber gambar: www.ebay.com) |
Sebagai seorang wanita yang sedang menanti kehadiran buah hati, sekaligus sebagai seorang ibu yang kangennya tak terobati, perasaan saya cukup campur aduk. Tahu sendiri lah ya. Apalagi kalau ada yang menyinggung-nyinggung. Hehe, tapi tidak apa. Alhamdulillah wa syukurillah saat ini saya sudah bisa mengendalikan perasaan (iri, sedih, atau perasaan negatif sejenis) ketika mendengar kabar kelahiran bayi seperti sekarang. Tidak mudah memang, dan butuh proses, tapi bukan berarti tidak mungkin, kan. Saya sendiri perlu waktu lebih dari setahun untuk bisa berdamai dengan perasaan negatif. Bahkan saya pernah berhenti sama sekali membuka facebook selama beberapa bulan, hanya karena khawatir teringat terus. Dan sedih terus.
Saat ini saya sedang berusaha (promil) dan berharap suatu saat nanti saya punya anak juga. Dan Saya ingin anak-anak kami nanti disayang juga oleh orang-orang di sekitarnya. Karena itu harus belajar ikhlas dan mengurangi kebiasaan membanding-bandingkan rejeki. Toh rejeki Allah takkan pernah tertukar. Kalau kata admin-admin grup AIH, "supaya cepat hamil harus belajar ikhlas dengan apa yang terjadi". Yup. Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan rasa "buruk" itu menjadi energi untuk berdoa-doa yang baik-baik. Supaya saat saya nanti menghadapi kondisi yang sama, doa baik itu berbalik kepada saya. Insya Allah, aamiin..
Saya kembali mengingatkan diri, detik ini pastilah moment terbaik yang diberikan Allah kepada saya, suami, dan keluarga besar kami. Bisa jadi sebagai kesempatan buat nabung dan memperbaiki diri, kesempatan bagi saya untuk lebih fokus ujian tesis, dan kesempatan pacaran lebih lama dengan suami (hehe). Pasti tidak ada yang sia-sia. Semua indah pada waktunya. Insya Allah.
Begitulah perasaan saya hari ini. Campur aduk, tapi bahagiaaa sekali dengan kehadiran keponakan-keponakan cantik dari sahabat-sahabat kami yang baik.
Selamat datang di dunia, ananda-ananda sayang. Semoga kalian menjadi anak-anak sholeha yang tidak kurang suatu apapun, yaa. Aamiin ya Rabbal alamin..
Peluk cium dari Bogor, Tante Yanet dan Om Jani.