4.13.2015

Cara Saya Mengatasi Cegukan

Hari ini saya mau berbagi cara saya, ah. Emm, untuk kali ini, tentang hiccups. Bukan si Hiccup temannya Toothless di film How to Train Your Dragon itu yaa, tapi hiccups yang berarti cegukan.

Cegukan. Sepertinya kita semua pernah mengalaminya, walaupun tidak sering. Saya pribadi agak sering cegukan. Awalnya sih terasa biasa saja, tapi kalau kelamaan, rasanya agak sakit dan bunyinya mengganggu. Huhuhu..

cara efektif mengatasi cegukan


Bicara tentang cegukan, tiba-tiba saya teringat salah satu episode film animasi favorit saya, deh, Shaun the Sheep. Ada salah satu episode Shaun the Sheep yang menceritakan usaha Shaun membantu temannya, Shirley, yang mengalami cegukan karena makan tergesa-gesa (tepatnya karena nyolong makanannya Bitzer si anjing gembala, sih.. hihihi). Segala macam cara dicoba untuk menghentikan cegukan, mulai dari dikejutkan, diposisikan jungkir balik, minum banyak air, dihipnotis, tahan nafas. Semuanya gagal. Cegukan Shirley tidak kunjung berhenti, sampai tak sengaja ia dikejutkan "penampakan mengerikan". Hehehe. Cegukan Sherley akhirnya berhenti dan ia bisa makan lagi. Lucunya, malah teman-temannya yang lain jadi cegukan gara-gara kaget dengan "penampakan" itu. :D Capek deh!

Sudah lama saya penasaran dengan cara mengatasi cegukan dan mencoba mempraktekkannya. Ada yang pernah bilang, caranya dengan minum air sambil tekan hidung. Kurang jelas apakah air yang diminum air hangat atau air dingin. Pokoknya, minum yang banyak sampai kembung. Ada juga yang menyarankan dengan menahan nafas agak lama atau dengan menelan kepalan nasi kecil bulat-bulat. Sayangnya, sama seperti di film shaun, tidak ada satupun dari usaha-usaha yang disengaja itu, yang berhasil membuat cegukan saya berhenti. Kalau sudah begini biasanya dibiarkan sampai berhenti sendiri. Di situ kadang saya merasa sedih. *lebay*

Hasil berkepo-ria di internet, saya jadi tahu bahwa cegukan itu adalah kejang diafragma. Kejang diafragma bisa terjadi karena iritasi saraf frenikus yang mengontrol gerakan dan sensasi diafragma. Iritasi pada saraf ini menyebabkan seseorang mengambil nafas pendek dan cepat, yang diinterupsi oleh penutupan epiglotis atau katup yang melindungi glotis/ruang pita suara. Suara epiglotis yang menutup itulah yang kita kenal sebagai cegukan. Bunyinya hik hik hik..

Iritasi saraf frenikus pada cegukan normal dapat disebabkan oleh makan yang terburu-buru atau terlalu banyak seperti yang dialami Shirley, perubahan suhu yang mendadak, makanan pedas, minuman berkarbonasi dan alkohol, rokok, dan emosi (syok, terlalu gembira, atau stres). Jadi singkatnya, untuk mencegah cegukan, sebaiknya makan secukupnya, minum air hangat (tidak terlalu dingin ataupun terlalu panas), melakukan adaptasi suhu jika masuk ke atau keluar dari ruang berpendingin ruangan (baik AC ataupun kipas), hindari makanan yang terlalu pedas, hindari minuman bersoda (apalagi yang beralkohol), hindari rokok, dan kendalikan emosi (misalnya tidak tertawa terlalu keras dan terbahak-bahak). Begitulah. Inti dari semuanya adalah jangan ter~la~lu..

Ehem.. Teorinya sih mudah ya, tapi kadang-kadang sudah tahu dan sudah dipraktekkan pun, bisa saja kita mengalami cegukan lagi... :p

Nah, ternyata di internet ada banyak cara yang katanya ampuh dalam mengatasi cegukan. Perlu disebutkan kah? hehe. Oke, karena saya sedang rajin, saya tuliskan ulang di sini..

Menurut beberapa sumber, cegukan dapat diatasi dengan cara menahan nafas, bernafas lewat mulut dengan hidung ditutup, bernafas dengan pelan, bernapas di dalam kantong kertas, minum air dingin dengan perlahan sedikit demi sedikit, minum air perasan jeruk lemon atau nipis atau hisap daging jeruk lemon atau nipis sekalian, menelan sesendok teh gula pasir, tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut selama kurang lebih semenit, membalik posisi tubuh dengan meletakan kepala dibawah kaki diatas seperti yang dilakukan Shirley, mengunyah roti kering atau es batu yang diserut alias makan es serut?, mandi dan keramas dengan air yang diberi es batu duh, berenang di air dingin dengan suhu 20-25 derajat minimal 20 menit repot, menggosok bola mata secara perlahan ini membingungkan, menarik lidah dengan tangan apa?.

Oh ya, untuk bayi atau balita yang belum mengerti melakukan semua itu sendiri, katanya bisa dengan cara ditepuk-tepuk bagian punggung perlahan-lahan. Saya kurang tahu tentang ini, tapi bolehlah menjadi catatan untuk dicoba.

Ehem, banyak ya caranya.. Tapiii, dari sekian banyak cara tersebut, hanya ada satu cara yang cocok dengan saya. Cara ini cukup sederhana, tidak perlu minum atau makan apapun, tidak perlu berpose jungkir balik, apalagi repot-repot menyiapkan air untuk berendam...

Jadi, ini cara saya:
Saat mulai cegukan, saya menghentikan apapun yang saya lakukan, tegakkan tubuh (dan kadang-kadang sambil memejamkan mata) lalu berkonsentrasi untuk bernafas dengan tenang: tarik nafas dalam-dalam, kemudian hembuskan perlahan-lahan sampai habis. Tidak perlu menahan nafas. Yang penting adalah mengatur nafas, dalaaam dan tenang. Akan lebih ampuh kalau diikuti dengan urutan pelan pada area diafragma (yang terletak di antara rongga dada dan rongga perut) dengan jari. Sugestinya: merilekskan diafragma yang "kejang".

Berdasarkan pengalaman saya, biasanya hanya perlu mengulangi selama semenit atau dua menit untuk menghentikan cegukan dengan cara ini. Tapi bisa lebih, sih. Pokoknya intinya pernafasan dalam yang dilakukan dengan tenang dan postur tegak. Insya Allah, cegukan akan hilang.

Saya tidak menjanjikan cara ini bisa cocok untuk semua orang, yaa. Saya hanya ingin berbagi kalau cara ini ampuh untuk cegukan yang saya alami. Siapa tahu berguna juga untuk teman-teman yang sekarang sedang cegukan. Kalau sudah dicoba tapi belum berhasil, silakan coba cara lain yang sudah saya sebutkan sebelumnya, siapa tahu lebih cocok.

Perlu digarisbawahi, kalau cegukan yang dialami tidak mereda hingga 48 jam atau berlangsung selama 2 hari, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Secara umum, penyebab cegukan dikategorikan dalam 5 kelompok, yaitu iritasi saraf, masalah sistem saraf pusat (kanker, meningitis, multiple sclerosis), masalah metabolisme (gejala awal serangan jantung, gagal ginjal, asma, penyumbatan benda asing di telinga, hernia), masalah kesehatan mental (misalnya mengalami histeria atau ketakutan luar biasa, syok, trauma, gangguan kepribadian) dan efek anastesi atau obat bius bedah. Jadi, walaupun ada rekor cegukan terlama di dunia (yaitu selama 68 tahun), jangan remehkan cegukan karena bisa jadi merupakan gejala serius.

Gitu deh. Semoga bermanfaat yaa, teman-teman. Semoga kita sehat selalu. Salaam!

sumber bacaan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Cegukan
http://health.howstuffworks.com/diseases-conditions/respiratory/hiccup1.htm
http://bidanku.com/mengapa-kita-cegukan-bagaimana-mengatasinya