9.18.2016

Pengalaman Menyewa Hanbok di Toko Wilipia

Teman-teman yang follow akun instagram saya belakangan ini mungkin sempat melihat postingan saya berbaju hanbok. Iyaa, hanbok, pakaian tradisional Korea itu loh. Duh, serasa Jang Geum dah pokoknya.. ^^  

ini barang-barang yang saya sewa... ihiy

Ngomong-ngomong, hanbok-hanbok cantik yang kami gunakan itu bukan milik kami ya, melainkan baju sewaan. Hohoho.. *nyewa aja bangga xp

*non-sponsored review. Please read my disclosure policy for more information

Kami menyewa hanbok dari sebuah toko penyewaan baju bernama Toko Wilipia. Saya baru pertama kali menyewa baju di toko ini. Kakak yang pernah, beberapa bulan lalu. Waktu itu ia menyewa yukata (baju tradisional Jepang) saat diundang menjadi salah satu pembicara di acara Japan Corner di kampusnya. Saat memilih yukata, ia melihat ada hanbok juga di toko ini. Karena itu diajaknyalah saya dan 2 keponakan kami --Lita dan Isna-- untuk seru-seruan saat ada waktu luang. Sekadar refreshing mencobai hanbok cantik dan warna-warni yang selama ini bikin penasaran. Gara-gara nonton drakor jadul Jang Geum nih, hhihi. Memilih satu dari setumpuk saja rasanya senaaang sekali. Apalagi pas mencobanya, girang bukan kepalang. Sepertinya kami memang mudah dibuat bahagia. xD

Toko Wilipia berlokasi di Jalan Sepakat, agak masuk jauh ke dalam. Kalau dari arah Jl A.Yani, tokonya berada di sebelah kiri jalan. Tempatnya lebih jauh sedikit dari belokan Jl Reformasi (tembus dari Jl Perdana). Tempat parkir toko ini cukup lapang dan bebas biaya parkir. Saya kurang ingat dengan keberadaan plang toko dan detil lain dari toko ini karena lupa memperhatikan dan tidak juga memotretnya. Ini memang review dadakan, hehe. Yang pasti bangunan toko adalah ruko dengan 2 lantai. Di lantai 2 ada semacam etalase yang memamerkan beberapa baju koleksi toko. 

Kami berempat pergi ke toko penyewaan baju ini saat pagi menjelang siang, sekitar pukul 10-an. Tapi agaknya karena satu dan lain hal, pemilik toko baru membuka tokonya beberapa menit setelah kami tiba. Kami sempat menunggu beberapa menit. Saya kurang tahu apakah waktu operasinya memang sesiang itu atau bagaimana, yang jelas itu yang kami alami. 

Untungnya, kakak pemilik toko cukup ramah dan memberikan kami kebebasan. Salah satunya bernama Kak Yaya. Kami dipersilakan untuk langsung naik ke lantai 2 yang penuh dengan berbagai macam pakaian seperti kebaya tradisional maupun modern, kebaya pengantin, hanbok, yukata, cheongsam (pakaian tradisional China), hingga gaun pesta dan jas. Di sini juga menyewakan tas tangan, sepatu, jilbab, dan segala macam aksesoris pelengkap. Sementara itu di lantai 1 toko ini menjual baju second dan pernak-pernik yang girly --semacam boneka, aksesoris, dan berbagai alat make up. Wiih.. :D

Kembali ke masalah hanbok. Di lantai 2 kami sibuk membongkar lemari yang berisi berbagai warna dan motif. Cantik-cantik. Kami memerlukan waktu agak lama untuk melihat-lihat hanbok mana yang pas di hati. Ukuran sih tidak terlalu masalah karena hanbok-hanbok yang disewakan kebanyakan dapat diikat sehingga bisa menyesuaikan dengan lebar tubuh pemakai. Yang perlu diperhatikan paling-paling adalah panjangnya. Menurut saya lebih baik kepanjangan sedikit daripada kependekan..

Untuk atasan hanbok-nya, kita dipersilakan me-mix and match sesuai selera. Kalau saran dari Kak Yaya sih, sebaiknya atasan dan bawahan dipadankan dengan warna yang kontras agar lebih hidup. Ia juga mengajarkan kami cara memasang gaun hanbok dan cara mengikat pita atasan hanbok. Setelah kami selesai memilih hanbok mana yang akan dipinjam, ia juga membebaskan kami memilih jilbab dan aksesoris pelengkap. Itu sudah satu paket. Sebenarnya untuk hanbok, paketnya adalah sepatu, norigae (aksesoris kecil berjumbai yang digantung di hanbok), ikat kepala khas korea, dan jilbab (jika penyewa berjilbab). Berhubung kami hanya pengen iseng dan bukan untuk acara resmi, aksesoris yang kami ambil adalah norigae, bando bunga, topeng masquerade, bros, gelang, dan beberapa helai jilbab. Hehe.

Untuk hanbok, kami hanya perlu merogoh 75 ribu per pakaian per 1 hari peminjaman (misalnya hari ini pinjam, besok bisa dipakai seharian penuh, lusanya dikembalikan). Itu sudah termasuk berbagai aksesoris yang saya sebutkan sebelumnya. Beruntungnya kami, berhubung waktu pengembalian adalah hari libur --hari Minggu tutup, Senin libur idul adha-- jadi kami diperbolehkan mengembalikan di hari Selasa. 

Kalau dari daftar harga sewa, harga sewa hanbok antara 75 ribu - 100 ribu rupiah, tapi saya kurang tahu model yang mana yang lebih mahal. Yang pasti kami berempat sama-sama 75 ribu. Untuk yukata dan cheongsam, harga berkisar antara 50 ribu - 75 ribu. Untuk gaun pesta berkisar antara 50 ribu - 100 ribu. Untuk kebaya biasa seharga 75 ribu, sementara untuk kebaya pengantin berkisar antara 150 ribu - 200 ribu. :)

Untuk peminjaman, kita perlu menyerahkan kartu identitas sebagai jaminan. Menurut Kak Yaya, kalau tidak seperti itu peminjam biasanya lalai. Soalnya pernah ada yang tidak mengembalikan sementara identitas kurang jelas. Pihak toko mengalami kesulitan dalam melacaknya.

Ah ya, sebelumnya saya kan pinjam hanbok yang kombinasi warna pink-ungu berbahan satin. Cantik sih. Tapi karena baru sadar kalau tampilannya kurang kompak dengan yang lain yang berbahan tule tebal, jadi besoknya (sebelum foto-foto) saya menghubungi Kak Yaya untuk menanyakan apakah saya bisa menukar hanbok tersebut tanpa biaya tambahan. Kebetulan Kakak saya sempat memotret saya waktu mencoba hanbok kombinasi warna merah-peach berbahan tule. Saya pikir saya akan tukar dengan yang itu saja, kalau boleh. Syukur alhamdulillah Kak Yaya tidak keberatan dengan ini, asal urusannya langsung dengannya atau dengan kembarannya, bukan dengan karyawan. Sip. Saya tinggal ke toko untuk menukar, jadi bisa kompakan dengan yang lain.

Hari pengembalian pun tiba. Di hari Selasa, karena satu dan lain hal, kami baru bisa mengembalikan saat menjelang isya. Ternyata di jam tersebut toko sudah tutup. Apakah memang biasanya seperti itu atau tidak, saya kurang tahu. Tapi karena sebelumnya kami menghubungi Kak Yaya, kami diizinkan untuk mengembalikan besoknya saja, yaitu di hari Rabu. Rabu malam menjelang isya kami ke toko lagi. Alhamdulillah tokonya masih buka. Leganya seperti baru bayar hutang, hihi. Iya, kan bagaimanapun barang sewaan harus dikembalikan kepada pemiliknya sesuai akad. Pengembalian hanbok juga berarti pengembalian kartu identitas kami. Alhamdulillah.

Begitulah pengalaman saya meminjam baju hanbok di Toko Wilipia. Buat teman-teman di area Pontianak yang mencari kebaya atau baju tradisional Jepang dan Korea untuk acara resmi atau sekadar untuk sesi foto, toko ini saya rekomendasikan. :)