Di awal bulan Ramadhan ini, saya mau berbagi tentang sebuah status lama FB saya saja ya, teman-teman. Untuk introspeksi diri sendiri sekalian mengabadikannya di blog ini supaya lebih mudah dicari. Soalnya kalau di FB kan suka tenggelam yah. Malas banget kalau harus scroll status tahun tertentu. Boros kuota, beib! *sok irit
Hai status, sudah lama tidak bertemu! |
Baiklah, tentang apa isi statusnya, tunggu ya, saya masukan fotonya dulu. Semoga bisa terbaca dengan jelas..
Status ditulis setahun lalu, waktu masih lancar nulis pakai bahasa Inggris (eaa), walaupun belepotan, hihi |
[Artikel aslinya bisa dibaca di sini]
Begitulah dunia, mudah sekali terlihat terbolak-balik. Pelaku bisa saja menangis atau marah sampai-sampai terdengar seperti korban bagi orang lain yang tidak tahu permasalahan, sementara korban sebenarnya hanya bisa diam saja. Akibatnya, tentu, mudah sekali menyalahkan orang yang diam saja, kan?
Ini membuat saya berpikir, betapa menyenangkannya menjadi orang yang populer, yang bisa mempengaruhi massa. Tinggal marah dengan lantang atau menangis dengan keras, dunia akan menatap kepadanya dan dengan mudah mendukungnya. Sementara yang tidak terkenal, terasingkan, ataupun tidak didukung oleh penghasut massa yang memadai dan handal; menangis darah pun takkan didengarkan. Jika melawan, disalahkan. *sedih amat T_T
Mungkin itu ya, sebabnya, di dalam ajaran Islam, hakim itu salah satu pekerjaan berat yang dijadikan bahasan penting. Soalnya hasil penghakiman seorang hakim menyangkut hajat hidup orang lain dan orang banyak, serta berperan dalam menghentikan kezaliman. Nah, buat yang bukan hakim, jangan kebiasaan terburu-buru menghakimi orang lain sebelum tahu duduk permasalahan.
***
Baiklah, saya cukupkan sekian dulu ya, teman. Saya ngantuk nih. Besok insyaallah puasa lagi. Oh ya, walaupun terlambat, saya ucapkan selamat menunaikan ibadah Ramadhan untuk yang menjalankan puasa Ramadhan yaa. Semoga puasa yang dilakukan tidak hanya sebatas lapar dan haus belaka, aamiin.