5.18.2016

Berry Sembelit

Kalau sebelumnya Berry mengalami diare, kali ini si kecil Berry mengalami konstipasi alias sembelit. Sudah berlangsung beberapa hari. Berry bisa pipis sih, tapi buang air besarnya jadi jarang dan keras. Kasihan sekali. :(

Berry lagi bobo


Konstipasi yang Berry alami mulai muncul setelah mengkonsumsi obat antibiotik yang disarankan oleh dokter. Kalau obat yang disarankan dokter kemarin namanya Amoxan. Antibiotik tetes ini alhamdulillah memang cukup efektif untuk mengatasi masalah diare yang Berry alami, tapi efeknya ya itu, konstipasi. Feses Berry jadi keras dan ini menyebabkan iritasi pada bagian lubang pembuangannya yang membengkak dan memerah, seperti ambeien. Perutnya juga terlihat kembung dan membuncit. Kasian, tapi serba salah. Di satu sisi harus tetap konsumsi obat antibiotik sampai habis, di sisi lain efeknya bikin sakit Berry.. T_T

Salah satu hal penting yang kami upayakan adalah merangsang Berry untuk buang air. Caranya dengan mengusap area pembuangan feses maupun urin dengan tisu atau kapas basah. Gerakan mengusap dari arah perut ke arah ekor. Dari yang saya baca, ini adalah gerakan yang biasa dilakukan oleh induk kucing kepada anak-anaknya. Dulu sebelum sembelit, cara ini cukup efektif untuk membuat Berry pipis maupun pup. Tapi sejak sembelit, ini jadi agak sulit karena belum apa-apa Berry sudah pipis duluan, biasanya sampai lemas. Mungkin karena tertekan oleh feses keras yang susah keluar. :(

Untuk mengurangi rasa sakit, saya coba mengoleskan setetes propolis pada dubur yang bengkak dan merah dengan bantuan cotton bud. Pengalaman ini disarankan di sebuah forum pencinta kucing yang membahas tentang bayi kucing yang sembelit. Kebetulan kami masih punya propolis di kulkas, memang rejeki Berry deh.

Selain dioles, ada juga pencinta kucing yang menyarankan memberikan setetes propolis secara oral, 2 kali sehari. Untuk yang terakhir disebutkan ini, saya hanya memberikan sekali sehari, mengingat Berry masih bayi dan masih minum obat antibiotik. Kasihan sama perutnya..

Untuk mengurangi kembung, saya coba mengoleskan sedikit minyak telon pada perutnya yang kembung. Sedikit saja, supaya tidak kepanasan. Saya tidak melihat cara ini efektif untuk membuat Berry buang air besar, tapi sepertinya itu membuat Berry lebih nyenyak tidur walaupun perutnya masih buncit.

Hal lain yang menjadi perhatian kami adalah susu yang Berry konsumsi. Kemarin, hujan-hujan, Kanda membelikan Berry susu khusus bayi kucing. Saya tidak tahu merk-nya apa karena dikemas eceran. Sekantong kecil harganya 50 ribu. Mahal sih, tapi mudah-mudahan sepadan. Sebelumnya, selama ini Berry minum susu formula khusus untuk kucing dan anjing (review di sini). Sebelum minum susu tersebut, ia sempat minum susu SGM soya untuk bayi usia 0-6 bulan (rendah laktosa), tapi tidak sampai sehari karena keburu ganti dengan susu kucing yang saya review. Berhubung Berry sembelit, kami rasa mungkin lebih baik Berry ganti susu formula yang khusus untuk bayi kucing. Semoga lebih mudah dicerna olehnya.

Oh ya, untuk merangsang feses kucing lebih lunak agar tidak konstipasi sebenarnya dapat dilakukan dengan memberikan obat pencahar. Kalau baca-baca di forum pencinta kucing sih, cara ini cukup efektif. Kanda sudah memberikan satu botol obat pencahar dari kemarin dulu tapi sampai hari ini saya belum berani memberikannya kepada Berry, mengingat larutan pencahar mungkin bisa menyebabkan diare lagi. Aduh, galaaau..

Apa lagi ya? Sepertinya sampai di sini dulu cerita tentang Berry si bayi kucing hari ini. Nanti, insyaallah, saya akan update lagi. Semoga pengalaman saya di dunia per-kucing-an ini bisa menjadi pelajaran bagi yang lain. Mohon doanya buat kesembuhan Berry, ya, teman-teman.. Bye!