10.05.2015

Kontribusi Teknologi Robotik Terhadap Dunia Medis di Jepang

Tadi di channel tivi negeri sakura, ada yang menarik. Bertema kesehatan. Kalau tidak salah acaranya bertajuk Medical Frontier.

courtesy: NHK World TV


Di awal acara, diceritakan sedikit tentang penyakit stroke. FYI, stroke adalah kondisi terputusnya pasokan darah ke otak. Ditandai dengan terganggunya cara bicara (bicara tidak jelas, kacau, atau tidak dapat bicara sama sekali), mata dan mulut di salah satu sisi wajah terlihat menurun, dan/atau kelumpuhan ekstremitas atas (tangan) dan/atau bawah (kaki).

Oleh karena keterbatasan-keterbatasan yang disebabkannya tersebut, stroke dapat sangat berdampak bagi kehidupan dan kesejahteraan penderitanya. Proses rehabilitasi sangat diperlukan oleh penderita stroke karena kerusakan sel akibat stroke dapat meluas dan sulit untuk pulih seperti sedia kala.

Menurut salah satu narasumber di acara tersebut, salah satu rehabilitasi penting untuk penderita stoke adalah dengan melatih otot-otot tubuh dengan gerakan sederhana. Misalnya dengan gerakan menggenggam sebanyak 200 kali sehari. Ini dimaksudkan agar peredaran darah di tangan yang kaku tetap mengalir lancar, untuk mencegah kelumpuhan lebih lanjut.

Gerakan menggenggam merupakan gerakan yang cukup sederhana, namun sangat sulit dilakukan oleh seorang yang pernah diserang stroke (karena biasanya hanya sebelah tangan saja yang kuat, sedangkan tangan lainnya kaku dan lemah). Untuk melakukan gerakan ini, penderita stroke biasanya memerlukan bantuan orang lain.

Di Jepang, penderita stroke dapat mengunjungi pusat kesehatan untuk menjalani fisioterapis, atau dikunjungi oleh tenaga kesehatan secara berkala. Di sana, tenaga kesehatan umumnya ditolong oleh tenaga robot. Penderita stroke yang lumpuh, misalnya, dibantu berjalan dengan robot penopang kaki. Dengan robot ini, selain melatih kaki, penderita lumpuh sebelah karena stroke dapat merasakan sensasi berjalan. Secara psikologis, sensasi ini diharapkan juga dapat meningkatkan keinginan pasien untuk sembuh.

Untuk gerakan menggenggam dapat dibantu oleh robot tangan ini. Kalau saya tidak keliru, saat ini masih dalam masa percobaan dan baru akan dijual di pasaran pada tahun 2017 jika telah lulus uji.



Di panti jompo, ada robot imut yang rutin menjadi instruktur senam bagi para kakek nenek penghuni panti. Ia bisa mengucapkan salam selamat datang kepada pengunjung (suaranya imuuuut), bisa berinteraksi dengan penghuni panti, bahkan bisa mengenali wajah dan mengingat nama orang yang pernah ditemuinya. Waaaa... keren yaa! :D Jepang memang negerinya Doraemon..



Di segmen akhir acara, kita diingatkan untuk menjaga kesehatan dengan memakan makanan bergizi, mengatur pola makan, istirahat cukup, dan olahraga teratur. Ada sih dipraktekkan olahraga yang diiringi suara piano. Seperti SKJ gitu. Gerakannya sederhana, mengangkat dan memutar tangan, menaik-turunkan bahu, dan gerakan umum lain. Sebenarnya apapun olahraga yang kita pilih (karena ada banyak sekali jenis olahraga), yang penting adalah menggerakkan tubuh minimal 15 menit setiap hari. Duh, jadi ingat kalau belakangan sering malas olahraga.. -_-  Semangaaat! :D

**Btw, semua foto di atas saya foto dari televisi. Semoga tidak melanggar hak cipta. Tautan channelnya ada di foto  paling atas.