2.13.2015

Jalan-Jalan ke Kebun Raya Bogor

Setelah seharian kemarin saya tidak ngeblog, hari ini saya mau cerita sedikit tentang cerita saya sekeluarga yang jalan-jalan di Kebun Raya Bogor (KRB), kemarin.

Jalan-Jalan ke Kebun Raya Bogor
Full team!


Tak seperti biasanya, kemarin cuaca cukup cerah. Sekitar pukul setengah sepuluh kami bertolak dari rumah. Karena berdomisili di daerah Ciampea, untuk sampai ke Kabun Raya Bogor (KRB) kami harus naik angkot 2 kali, yaitu angkot jurusan Ciampea-Laladon dilanjutkan dengan angkot jurusan Laladon-Baranang Siang. Sampai di depan kampus IPB Baranang Siang (IPB BS) sekitar pukul setengah sebelas.

Awalnya kami ingin langsung menyeberang ke sisi KRB dengan bantuan pak ogah yang sudah siap sedia menyeberangkan, untung Kanda ingat dengan underpass (terowongan penyeberangan bawah tanah) yang sudah dikelola oleh pemkot Bogor. Kebetulan kami juga tidak sedang terburu-buru, jadi kami berempat memilih menyeberang lewat underpass yang ada di depan IPB BS.

Di depan IPB-BS
Sebelum ke underpass, berpose dulu di depan IPB-BS.. 

Kemarin merupakan kali pertama saya melewati terowongan bawah tanah tersebut. Selama ini main nyebrang saja sih, hehe. Di depan pintu masuk underpass ada petugas keamanan. Pada bagian dinding, terdapat gambar dan foto-foto. Saya kurang menyimak itu gambar dan foto tentang apa. Yang jelas, deretan foto, tanaman, dan lampu menghidupkan suasana underpass. Mungin tanpa itu semua, suasana underpass akan jauh lebih suram dan gelap. Sayang, ada beberapa bagian yang berbau pesing dan tak nyaman. Agak menjijikkan, tapi kami senang karena kami jadi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk menyeberang jalan, lebih aman daripada menyeberang jalan raya yang selalu ramai, dan juga lebih santai sehingga sempat foto-foto dan menikmati perjalanan. Alhamdulillah. Makasih ya Pemkot Bogor!

Underpass IPB_BS
Di underpass IPB-BS
Underpass IPB BS
Bapak dan Mama' di jeroannya underpass IPB-BS

Underpass IPB BS
Eksis

Sampai di seberang jalan, di sisi KRB, kami berjalan sedikit untuk masuk KRB melalui Pintu 4. Pedestriannya cukup luas, sangat nyaman untuk pejalan kaki. Sayangnya, lagi-lagi kami mencium bau tak sedap. Sepertinya bau dari selokan di sekeliling KRB. Hmm...

Di loket masuk, kami membeli tiket. Tiket masuk KRB untuk wisatawan domestik dengan wisatawan asing berbeda harga. Wisatawan lokal seperti kami hanya perlu membayar sebesar Rp. 14.000/orang sedangkan untuk wisatawan asing sebesar Rp. 25.000/orang.

Tiket masuk KRB
Tiket masuk KRB

Pintu 4 KRB yang kami lewati hanya untuk pejalan kaki. Tapi kendaraan boleh masuk ke KRB kok, dari gerbang masuk lain, pastinya. Untuk kendaraan keliling beroda empat, hanya perlu membayar Rp. 30.000 per kendaraan sedangkan sepeda yang digunakan untuk berkeliling KRB dikenai tiket sebesar Rp. 5.000 per kendaraan. Kalau kendaraan bermotor roda dua hanya boleh parkir. Biaya parkir motor adalah sebesar Rp. 5.000.

Ketika masuk, mata kita akan disuguhi pemandangan serba hijau. Pintu 4 dekat dengan lapangan, cafe, dan kolam teratai raksasa. Jalan KRB agak bergelombang. Di sepanjang jalan banyak tempat duduk di kiri dan kanan. Saya membawa tikar sebagai alas duduk untuk jaga-jag kalau tidak dapat kursi seperti saat jalan ke KRB dulu, tapi ternyata banyak kursi kosong karena bukan akhir pekan. Jadi kapan pun merasa lelah, kami bisa segera duduk cantik. Pemandangan juga terasa lebih plong, tidak sumpek-sumpekan dan tidak perlu menahan hati melihat kelakukan orang yang suka buang sampah sembarangan. Kemarin KRB bersih. Senang sekali! Oh ya, kemarin ada sesi pemotretan para hijabers lho, saya foto dari jauh, hehe

Sesi Pemotretan Hijabers
Para hijabers berpose di lapangan depan cafe

Istirahat di tempat duduk KRB
Duduk istirahat sebentar

di jembatan depan cafe KRB
Tiga beranak berpose di atas jembatan

Kursi Taman Jalan Kenari KRB
Istirahat (lagi) di kursi taman di Jalan Kenari KRB

Kebun Raya Bogor
Bergaya di akar pohon pun jadi..

Kebun Raya Bogor
Ecieh..

Setelah menjelajah ke beberapa tempat seperti Jembatan Gantung dan Taman Lebak Sudjana Kassan (atau Taman Garuda atau Taman Bhineka) lewat Jalan Kenari, mengintip Taman Koleksi (Takol) Tumbuhan Obat dan Takol Anggrek (Orchidarium), kami bergegas ke masjid. Saat berjalan di pinggir Sungai Ciliwung, angin berhembus cukup kencang dan awan gelap menggantung di langit. Tanda hari akan segera hujan.

di atas jembatan gantung KRB
di atas jembatan gantung KRB
Taman garuda
Mama' dan Bapak di Taman Garuda
akar gantung di taman garuda
serasa model.. :p
di depan Takol tumbuhan obat
Mama' dan Bapaki depan taman koleksi tumbuhan obat

Sekitar pukul setengah 2 siang, kami tiba di masjid KRB, sholat dzuhur. Rencana awal mau makan siang setelah itu. Eh, ternyata hujan turun, lumayan deras. Selain tidak membawa payung, kami juga khawatir mau jalan-jalan di bawah pohon besar ketika hujan, jadi kami memilih tetap di masjid yang teduh. Toh masjidnya bersih dan pemandangannya boleh juga. Ada kolam ikan. Dan sekali lagi, karena bukan akhir pekan jadi masjidnya tidak sumpek. Kami santai menunggu hujan. Santai, walaupun perut berteriak minta diisi. hehe.

Hasil iseng gabungin foto.. ^^

Sebenarnya malam sebelumnya saya dan Mama' sudah berencana akan membawakan bekal untuk dimakan di KRB. Yah, itung-itung makan hemat sambil duduk santai melihat pemandangan hijau menyegarkan, lah. Makanya saya juga bawa alas duduk supaya tidak perlu beli lagi. Tapi berhubung Bapak mau mentraktir makan di luar karena  khawatir repot kalau bawa bekal (kami kan tidak menggunakan kendaraan sendiri) jadi kami hanya bawa air minum. Tak disangka, hujan. Untungnya Mama' dan Bapak tidak menghebohkan makan telat, malah terlihat asyik-asyik saja. Padahal kami berjalan cukup jauh lho. Kata Mama' dan Bapak, rasa lelah dan lapar agak terobati melihat pemandangan lapang seperti KRB. Senang. Maklum, di Pontianak kan belum punya kebun raya seperti KRB yang hijauannya luas. Yang ada paling-paling taman kantong. *langsung membayangkan Kebun Raya Pontianak, wahaha, kapan yaa*

Syukurlah hujannya tidak terlalu lama. Kami menunggu sambil berbincang-bincang di selasar masjid yang bersih dan luas. Hikmahnya, setelah hujan berhenti, KRB jadi lengang sekali. Taman itu serasa milik kami! :D  Jarang-jarang kan dapat momen seperti ini. Kami puaskan berfoto ria sebelum pulang.

senyum setelah hujan
Salah satu foto Mama' dan Bapak setelah hujan.
Saya paling suka foto ini! ^^

Udara setelah hujan lebih segar dan adem. Saking betahnya Mama' dan Bapak di KRB, kami diajak mutar lagi dari Pintu 4 menuju ke Gerbang Utama, tapi di tengah jalan balik lagi ke Pintu 4 untuk melanjutkan rencana ke Plaza Jambu 2 alias Mal Warung Jambu, menemankan Bapak membeli barang elektronik.

Keluar dari Pintu 4 kami naik angkot jurusan Sukasari-Warung Jambu. Sampai di Jambu 2 sekitar jam 3 sore, kami menuju kantin mie ayam langganan saya dan Kanda. Mama' pesan nasi tim; sedangkan saya, Kanda, dan Bapak makan mie ayam bakso pangsit; minumnya air teh tawar hangat. Alhamdulillah, kenyang! :D

mie ayam bakso pangsit enak
Ini mie ayam yang saya santap, yummy!

Setelah mutar-mutar sebentar di mal barang elektronik yang penuh dengan penjaga toko yang sepertinya punya detektor pengunjung itu, kami naik ke lantai atas untuk sholat ashar. Karena lelah dan sebenarnya bosan dengan pemandangan dan celoteh penjaga toko yang hampir mirip, setelah sholat, kami memutuskan pulang. Bapak tidak jadi beli barang elektronik, malah beli baju. Apa yang mau dibeli, apa yang dibeli.. :p

Dari Jambu 2 kami sempat jalan kaki sampai pangkalan angkot, naik angkot jurusan Cibinong-Bubulak dilanjutkan naik angkot jurusan Laladon-Ciampea. Alhamdulillah sampai rumah sekitar pukul 6 sore, sebelum magrib. Kepala saya agak sakit, mungkin karena kurang minum air, jadi setelah makan mie aceh yang Kanda belikan untuk makan malam, saya langsung tidur . Kami semua tidur awal kemarin malam, makanya saya baru bisa blog cerita hari ini. Senang rasanya.. ^^ Semoga yang membaca juga ikut senang yaa.. Salaam!