Baru-baru ini, saya kepincut salah satu makanan tradisional khas Melayu Sambas. Namanya bubbor ambo' atau bubur ambo'. Ada lagunya lho:
Bubbor ambo', saddapnye do'.. bubbor ambo', saddapnye do'.."
Dari terminologinya, bubbor adalah bubur, atau jenis makanan dari beras yang dimasak lama dengan air yang banyak sehingga menghasilkan tekstur yang lebih lembut dari nasi. Sedangkan ambo', hehe, saya kurang tahu artinya apa. Nanti deh kalau sudah tahu saya update. *alinea sok penting, hhihi
Jujur saja, untuk kuliner bubur khas Sambas, selama ini saya hanya familiar dengan bubbor paddas / bubur pedas saja. Malah saya dan Kakak sudah biasa bantu Mama' membuatnya. Sementara bubbor ambo', duh, jangankan tahu bentuknya seperti apa, mendengar kata bubbor ambo' untuk pertama kali saja dari lirik lagu yang ada di album lagu daerah Sambas. Hehe.
Sampai ketika Kakak saya menikah dengan abang yang asli Melayu Sambas...
Di awal pernikahan mereka, Kakak sempat tinggal di Kota Sambas mengikuti Abang yang membuka usaha selama beberapa tahun. Di kota kecil itu, Kakak mulai belajar membuat bubbor ambo' sendiri. Dari situ akhirnya kami yang di Pontianak jadi tahu dengan kuliner khas ini setelah dibuatkan oleh Kakak. Saya sendiri baru resmi mencicip bubbor ambo' untuk pertama kali pada akhir bulan Agustus tahun ini, atau sekitar 2 bulan lalu.
Cara membuat bubbor ambo' bisa dikategorikan jauh lebih mudah dan cepat daripada bubbor paddas. Ini bisa jadi karena sayur-mayur yang digunakan untuk bubbor ambo' tidak sebanyak yang digunakan untuk bubbor paddas, jadi tidak banyak yang perlu disiangi. Bumbu yang digunakan lebih sedikit. Membuatnya pun cepat, tinggal cemplung. Yang lama paling-paling merendam berasnya, yaitu dari semalam sebelumnya supaya tekstur bubur lebih halus dan lembut.
Ah ya. Kalau saya tidak keliru, campuran sayur untuk bubbor ambo' hanya midding (pakis) dan jagung manis pipil. Kata Kakak, aslinya malah hanya midding tanpa sayuran lain, mengingat dulu di lanskap Sambas berlimpah sayur pakis. Jagung manis adalah sebagai bahan tambahan supaya lebih menarik tanpa merusak rasa.
Yang pasti, bubbor ambo' buatan Kakak enaaak sekali. Sama enak dengan bubbor paddas buatan Mama' (dengan citarasa yang berbeda, pastinya, karena kan bahan bumbunya beda). Ini menurut saya lho yaa.
Yang membuat saya terkesan, Kanda yang berlidah Padang juga bisa ketagihan bubbor ambo', lho. Satu mangkuk tidak cukup, ditambah tapo'an (pelengkap) udang ebi di atasnya, hmm, nyam nyam. Bubbor ambo' buatan kakak memang top.
Terima kasih Kakak sayang, yang sudah membuatkan bubbor ambo' yang nikmat. Juga untuk siapapun yang sudah mengajarkan Kakak membuat bubbor ambo' yang enak. Dan puji syukur kepada Sang Pemberi Rejeki yang mengizinkan saya menyicip bubur nikmat warisan budaya Melayu Sambas ini. Alhamdulillah.. ^^