Rendang nyam nyam |
Terus terang, saya bukan penggemar aktivitas dapur. Daripada memasak, saya lebih betah membersihkan rumah, menata ulang perabot ruangan, menyetrika pakaian, atau menjahit. Bukan berarti saya tidak suka masak sama sekali. Saya malah menikmati menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Membersihkan udang atau sotong, membuang sisik ikan, memotong bawang dan bumbu segar lain, memberi hiasan. Bisa jadi ini yang membuat saya tahu bumbu-bumbu dapur dengan cukup baik. Cuma, yaa sebatas itu, kalau urusan meracik bumbu dan operator kompor, saya kurang menikmatinya. Apalagi kalau memasak masakan yang perlu waktu agak lama (seperti bubur) dan menggunakan santan (seperti rendang). Seringnya jadi hangus pas ditinggal karena tidak sabar menunggu. :p Untung Kanda tidak cerewet urusan makanan, jadi kadang masakan saya yang rasanya hancur pun tetap dimakan. Betul kata orang, perempuan tidak pandai masak biasanya dapat suami yang tidak cerewet, hhihi. Makasih ya Kanda.. :')
Setelah tergagap-gagap menyelesaikan sayur lodeh (bersantan, hiks) untuk makan siang, sekitar pukul setengah dua belas siang saya mulai meracik bumbu rendang. Dalam hati dag-dig-dug duer. Tidak pede. Dengan berbekal buku catatan resep milik saya, saya pun mengumpulkan tekad. Ayo pasti bisa, bisa kok, ikuti saja petunjuknya. *menghipnotis diri sendiri
Untungnya buku resep punya saya penuh coretan tips di sana-sini, khas koki amatiran yang sering lupa hal kecil yang penting (karena jarang masak). Jadi agak terbantu. Karena catatan resep itu sudah berhasil membantu saya membuat rendang dari awal sampai akhir, saya mau bagikan supaya lebih berguna. Siapa tahu ada koki amatiran setidak-pede-saya yang berhasrat membuat rendang juga.
Resep Rendang
Bahan:
1 kg dagingBumbu halus:
Cabe Kering giling 1/2 ons atau lebih (sesuai selera, makin banyak makin pedas)Bawang Merah 6 siung
Bawang Putih 6 siung atau lebih
Ketumbar 2 genggam, sangrai sampai harum
Jahe 4 ruas jari
Kunyit 2 ruas ibu jari
Keminting/ Kemiri 7 butir
Bumbu lain:
Lengkuas 4 ruas jari, keprok/memarkanSerai 3 batang, keprok
Daun Kunyit 2 lembar, ikat
Daun Jeruk 2 helai, koyak
Kelapa Parut 1 kg, peras 2 kali, pisahkan santan kental & encer
Garam secukupnya
Gula secukupnya
Cara Membuat:
- Potong daging. Kalau di rumah kami, biasanya seukuran satu sendok makan. Daging yang terlalu kecil cepat hancur, terlalu besar juga kurang cantik. Untuk mendapatkan ukuran daging sesuai keinginan, potong daging sedikit lebih besar dari ukuran yang diinginkan karena kalau sudah dimasak ukurannya akan menyusut.- Tumis bumbu halus sampai harum. Jangan lupa masukkan lengkuas dan serai yang sudah dimemarkan.
- Setelah bumbu wangi, masukkan santan encer, daun kunyit dan daun jeruk, lalu masukkan daging. Biarkan mendidih.
- Sampai di sini biasanya daging masih alot/keras, jadi perlu ditambah air secukupnya (bisa berkali-kali) untuk melembutkan daging. Tidak perlu diaduk terlalu sering.
- Tambahkan garam dan gula di tengah proses agar rasa daging dan kuah santannya seimbang.
- Bila daging sudah hampir seempuk yang diinginkan, masukkan santan kental dan didihkan dengan api kecil sampai kering. Pada tahap ini, sebaiknya daging dibalik-balik agar tidak hangus tapi harus hati-hati mengaduknya agar daging tidak hancur. Eh, relatif sih, kalau suka yang serabut seperti abon silakan saja.
- Jika sudah agak kering, matikan api. Pisahkan lengkuas, serai, daun kunyit, dan daun jeruk. Rendang siap disajikan dan disantap.
- Untuk bekal sebaiknya tunggu rendang sampai dingin baru masukkan dalam wadah kering, bersih, dan bertutup.
Total waktu masak sekitar 4 jam, dari menjelang dzuhur sampai awal ashar. Tapi itu juga saya bandel, kalau saya sedang menunggui saya besarkan apinya, hhehe.
Dari sekian banyak tahap tersebut, yang tak kalah penting tapi lupa disebutkan di awal adalah memberi sedikit cinta ketika mengolahnya. Eaak. Maksud saya, masak lah dengan hati riang. Susah sih kalau kurang hobi masak, seperti saya. Huhuhu. Kalau saya, selain memotivasi diri sendiri seperti yang saya ceritakan di atas, saya juga melakukan hal yang membuat saya nyaman saat di dapur. Misalnya, saya tidak suka diamati atau dikomentari saat masak, jadi saya minta orang serumah tidak mengganggu saya saat masak, kecuali kalau saya minta tolong untuk mencicipi. Saya juga suka memutar musik riang supaya mood jadi lebih baik. Lalu, karena saya pelupa dan lebih suka dapur yang rapi, biasanya saya menyusun semua bahan-bahan yang diperlukan dan peralatan yang digunakan sebelum memulai proses memasak. Diabsen satu-satu sampai lengkap, baru mulai masak. Ini membuat stres yang saya rasakan jauh berkurang.
Ribet ya, koki amatir masak. Hihihi. Tak apa, yang penting hati senang dan masakan matang. Akhir kata semoga resep rendang barusan bermanfaat ya, temans! Selamat mencoba..