10.11.2013

Ziarah Pertama

Setelah sekian lama, hari ini sampai juga hajat saya menziarahi makam ananda Hanif Edelweissar. Alhamdulillah :')

Sejak ananda Weissar dimakamkan (saat itu saya masih harus di rumah sakit karena masih dalam pengawasan dokter untuk observasi kesehatan setelah persalinan) saya sudah berhajat ingin menziarahi makamnya setelah saya keluar dari rumah sakit. Sayangnya karena stamina waktu keluar rumah sakit masih lemah, Mama menyarankan sebaiknya setelah saya selesai masa nifas saja. In sya Allah saat itu pasti kesehatan saya sudah jauh lebih baik. Sejak itu saya tak berkeinginan ke tempat lain lebih dulu --kecuali ke tempat praktik dokter untuk periksa kesehatan-- sebelum menjenguk makam Weissar.

Sekarang masa nifas saya sudah selesai. Mama sudah beberapa kali berniat mengantar saya tapi tidak sempat karena kesibukan semester ini. Bersyukur kemarin malam Kanda ke Pontianak, saya pun menagih janjinya untuk membawa saya berziarah. Janjinya sebelum berangkat lagi ke Bogor bulan lalu. Dan ia mengiyakan.

Hari mendung, gemuruh bersahutan, hati saya tidak tenang. Tak rela jika rencana hari ini batal. Untung Kanda langsung paham karena saya segera diajaknya pergi ke makam.

Dan alhamdulillah hajat terdalam saya saat ini akhirnya kesampaian. Akhirnya bisa tahu lokasi ananda dimakamkan dan membersihkan makamnya yang kecil dan sederhana. Alhamdulillah bisa memberikan salam untuknya meskipun rindu ini takkan pernah hilang, meskipun tahu salam dan doa kami untuknya mungkin tidak berguna karena Allah Sang Pemilik sudah menjanjikan, anak tanpa dosa sepertinya pasti masuk surga.

Sempat saya petikkan dua bunga kamboja yang ada di area pemakaman dan saya selipkan di dekat nisan, di antara tanahnya yang pecah-pecah. Tidak ada kucuran air mawar atau potongan bunga dan daun pandan karena kami sadar tak ada yang dapat kami berikan lagi padanya.

Sekitar 30 menit kami di sana. Mengunjungi makam Weissar mengingatkan kami berdua kepada kematian. Kematian memutuskan kita dengan dunia kecuali 3 amalan yang ketiganya masih belum satupun kami punyai. Semoga cobaan ini mendorong kami menjadi orang yang lebih baik dan sholeh sehingga layak bertemu dengan anak kami di pintu surga dan masuk ke dalamnya bersama-sama. Aamiin Ya Rabbal alamin..

Untuk kesempatan berziarah hari ini, terima kasih ya Allah...