10.24.2013

Bawah Sadar

Barusan bermimpi kuliah di gedung sekolah lama. Bangunan tak bertingkat, agak bobrok dan berputar-putar, khas bangunan sekolah tempo dulu. Misterius. Rasanya semua terlihat sama, saya sampai tersesat tidak dapat menemukan ruang belajar.
Ruang kelas saya hilang. Tidak dapat menghubungi siapapun dan tidak dapat bertanya kepada siapapun. Lidah saya kelu. Saya tidak membawa ponsel dan orang-orang yang saya temui terasa asing meskipun wajahnya saya kenali. Mereka tersenyum, banyak pula yang asyik sendiri. Ada yang baru keluar dari ruang kelas, berjalan di koridor, atau hanya terdengar suaranya saja. Dua orang sedang berlatih biola, saya kenal salah satunya. Tiba-tiba teringat keinginan masa lalu untuk belajar alat musik itu, tapi saya harus masuk kembali ke kelas. Kembali tersesat, berbalik arah untuk mengambil barang yang tertinggal dan tersesat lagi. Berkali-kali. Lalu terdengar suara yang familiar memanggil. "Yanet, cepat berkumpul!", serunya.

Saya menoleh. Saya mengenal perempuan itu, salah satu sahabat saya kala SMA. Saya menghampirinya, tapi saya tidak dapat mengingat mengapa ia ada di sini bersama saya. Saya katakan saya harus masuk kuliah saat ini, saya tersesat. Kalau tidak cepat, teman-teman akan meninggalkan saya. Dosen akan marah kepada saya. Ia menawarkan ponselnya untuk menelfon salah seorang teman sekelas, ia punya semua nomor mereka. Tapi aneh, sekeras apapun saya berpikir, saya lupa siapa saja teman sekelas saya. Saya tergagap, saya khawatir, dan akhirnya terbangun.

Entah apa maknanya.. Mungkin teguran untuk segera menyelesaikan tesis. -_-