Yah, memang, persahabatan bukan hanya dilihat dari banyaknya kesamaan-kesamaan yang dimiliki, tapi bagaimana kita menyikapi perbedaan-perbedaan yang kami miliki.
Contohnya saja dari kepribadian yang jelas berbeda. Saya cenderung berkepribadian melankolis dan ekspresif, Jumi yang sangat-condong ke arah para plagmatis dan cinta damai, sedang Reny punya mental pemimpin yang persuasif. Tapi justru dengan perbedaan tersebut, kami saling mengisi dan saling membantu. Saya bersyukur karena mereka mengajarkan saya untuk berbaik sangka kepada orang lain, meskipuuun... sampai saat ini saya masih harus sering-sering diingatkan Kanda. Hehehe. Namanya juga manusia :)
Hal yang akan selalu saya ingat adalah, mereka merupakan teman saya yang banyak membantu saya dalam pengambilan data penelitian di Bukit Passi, Singkawang.
---
Aduuh, saya sebenarnya masih ingin cerita lebih banyak tentang mereka. Namun berhubung karena saat ini saya berkali-kali mengalami interupsi sehingga tidak bisa konsen bercerita, jadi saya sudahi saja dulu. Mungkin nanti saya sambung lagi...