12.23.2015

Pelajaran Kesehatan Hari Ini

Mama' terlihat sudah baikan hari ini. Demam sudah turun, perut sudah tidak sakit, nafsu makan sudah kembali. Saya senang. Tapi siang tadi, tiba-tiba Mama' minta dibawa ke klinik, katanya kepalanya terasa ngambang..


Obat Mama' belum habis. Agar tidak berbenturan dengan efek obat yang diresepkan dokter sebelumnya, Mama' saya ingatkan untuk membawa dan menunjukkan obat tersebut ke dokter nanti. Maklum, obat antibiotik. Kan harus dihabiskan.

Sepulangnya dari klinik, Mama' berkata bahwa tekanan darahnya agak tinggi, 150/90, tapi bukan itu yang membuatnya merasa ngambang. Gejala thypus (tipes) juga insyaallah bukan penyebabnya.

Mama' bercerita, dokter klinik ada menanyakan mengenai menu harian yang beliau konsumsi beberapa hari belakangan. Beliau pun menjawab jujur: bubur.

Mengingat pencernaannya mengalami gangguan karena infeksi bakteri Salmonella thypii, kami memang membatasi jenis makanan yang boleh Mama' konsumsi untuk sementara. Hanya boleh yang bertekstur lembut, kata kenalan yang perawat. Makanya Mama' hanya makan bubur. Kadang bubur nasi dengan suiran ikan/ayam, kadang bubur oatmeal yang diberi sedikit gula, beberapa kali roti kebeng yang dicampur air agar teksturnya mirip bubur. Buah juga diblender jadi jus. Pokoknya serba bubur.

Hal ini ternyata memang dianjurkan untuk penderita penyakit tipes. Hanya saja, porsi yang dikonsumsi harus mencukupi kebutuhan energi. Untuk kasus Mama', perasaan mengambang (seperti berada di air) yang Mama' rasakan ternyata adalah gejala kekurangan gizi atau malnutrisi. Apaaah? *perawat pribadi langsung syok

Untuk itu dokter meresepkan beberapa suplemen vitamin untuk Mama'.

Memang sih, Mama' terlihat agak berkurang semangatnya untuk rutin makan, padahal tiap makan porsinya tidak terlalu banyak. Mungkin karena menu yang kurang variatif dan membosankan, beliau jadi malam makan kecuali pas jadwal minum obat tiba. Kan harus makan dulu..

Di satu sisi, saya lega karena ternyata penyakit tipes Mama' sudah sembuh. Dokter sudah membolehkan beliau untuk mengkonsumsi makanan yang lebih bertekstur, pun nafsu makannya sudah kembali. Tapi di sisi lain, saya juga merasa bersalah. Bisa-bisanya Mama' mengalami gejala malnutrisi. Untung cepat ketahuan.. :'

Cerita hari ini menjadi catatan penting dan berharga bagi saya dalam merawat orang sakit:
- makan dengan porsi kecil dan sering harus konsisten. Kalau menolak, bujuk dengan bujukan halus,
- kreasikan makanan agar orang yang dirawat lebih semangat makan,
- banyakkan ilmu supaya tahu apa saja jenis makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang dirawat.

Setelah makan dan minum vitamin, Mama' jauh lebih baik, alhamdulillah. Tadi makan malam sudah makan nasi.

Begitulah pelajaran dari kejadian hari ini. Mudah-mudahan bermanfaat di kemudian hari. Sudah dulu yaa! Salaam!