Jadi ceritanya, follower-nya ini adalah seorang aparatur sipil yang mengalami pingsan saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bahkan setelahnya sampai rawat inap 4 hari. Lalu sang influencer pun menjelaskan tentang moral injury, alias luka batin karena perbedaan moral yang dipegang dengan yang dialami dalam kehidupan. Dalam kata lain, sistem yang berjalan tidak sesuai nurani. Penjelasannya cukup menohok karena sedikit banyak relate dengan apa yang dialami belakangan ini, meskipun syukurnya tidak sampai pingsan saat nyanyi..
[Reels terkait, bisa liat di sini]
Sebagai pegawai, moral injury yang saya alami datang dari banyaknya kasus orang dalam tidak kompeten dan liga korupsi di negeri sendiri. Rasa marah dan muak mengerogoti hati. Apalagi beritanya datang bertubi-tubi. Meskipun sebelumnya tahu negeri ini banyak korupsi, tapi baru sadar ternyata sudah parah sekali.
Sebagai pendidik, saya selalu berusaha menekankan kejujuran dan kesabaran pada setiap pembelajaran kepada peserta didik di kelas yang saya ampu. Harapannya, setelah jadi alumni, mereka terbiasa jujur, bekerja dengan hati, jauh dari KKN. Tapi apa dinyana. Miris rasanya ketika kita mendidik generasi muda bahwa A adalah A; tapi di lapangan sama sekali berbeda. Ketika normalnya A adalah A, sama sekali bukan B, atau C; tapi karena dikorupsi, A bisa menjadi B, C, atau bahkan Z. Dapat berubah sesuka hati pihak yang korupsi. Karena kenyataan yang berbeda, padahal saya --yang ngajar-- tidak bohong, ada rasa sakit hati. Tapi saya bisa apa? Paling cuma curcol di diary.
Di lingkung yang lebih luas, moral injury yang saya alami datang dari pendudukan isrh3ll dan gen0sida yang makin menggila. Dan ini disaksikan (dan seperti diiyakan) oleh forum dunia yang senyap. Sebagai warga dunia, hati ini terasa hancur melihat kerusakan dan pembersihan 3tnis yang dilakukan oleh entitas serigala berbulu domba. Bukankah selama ini sudah sewajarnya nilai-nilai kemanusiaan yang diutamakan. Apalagi yang terjadi adalah okupasi. Tapi saya bisa apa? Paling cuma bisa ikutan boik0t produk progen0 dan ceriwis di akun pribadi.
Kalau dipikir-pikir, pantas belakangan ini rasanya lebih sering nangis sesengukan di atas sajadah. Dan emang saya doain sih mereka yang zolim itu, mengingat saya sendiri tidak bisa ngapa-ngapain. Doa adalah senjata. InsyaAllah dikabulkan. Apalagi ini bulan Ramadhan. Tunggu saja kalian!!
Kota Khatulistiwa, 25 03 25