5.28.2019

Pesanku Untukku

Setelah berbulan-bulan menunggu, akhirnya keputusan kapan mulai kerja diumumkan. Walaupun tidak bisa dibilang siap sepenuhnya, tapi saya lega atas kejelasan ini. Perasaan menunggu yang tidak menentu terbayarkan ketika buah dari penantian itu mulai nampak. 


Jujur saja, sebenarnya agak grogi memikirkan akan bekerja di suatu instansi, keluar dari zona aman. Banyak penyesuaian yang harus dilakukan, terutama karena selama ini saya lebih memilih bekerja di rumah sebagai manajer rumah tangga dari keluarga kecil kami. Kadang masih terlintas dalam pikiran, mampukah menjalani pilihan ini? Pantaskah saya?

Tapi kalau diingat-ingat lagi, kan dulu saya yang pengen. Saya berjuang, suami mengizinkan, Allah melancarkan urusan. Ini adalah pekerjaan impian saya sejak kecil, dan insyaAllah ini salah satu pekerjaan mulia yang bermanfaat untuk akhirat maupun dunia. Mama saya dulu juga menjalankan profesi yang sama. Jadi daripada khawatir dengan yang belum terjadi, saya sedang berusaha untuk fokus memikirkan dan melaksanakan yang bisa dilakukan saat ini. Banyakin belajar ulang, banyakin doa, dan banyakin minta doa dari para kesayangan. Semoga ridho Allah beserta saya 🤲🏻

Menulis di blog ini juga bagian dari usaha itu. Saya ingin tulisan-tulisan ini menjadi catatan pengingat saya yang mungkin membacanya di masa datang, penyemangat ketika sedang merasa sulit atau saat semangat sedang lemah. Bukan berarti blog ini tidak ditujukan untuk orang lain. Saya sangat bersyukur jika ada teman-teman yang bersedia membaca setiap tulisan sampai akhir, tapi untuk saat ini saya tidak ingin membebani diri terlalu banyak. 

Saya perfeksionis yang selama ini merasa kesulitan memenuhi standar yang bisa menyenangkan diri sendiri dan orang lain (pada dasarnya, semua orang). Sebuah misi yang mustahil karena tidak mungkin kita bisa membahagiakan semua orang. Karena itu saya putuskan setidaknya saya harus membahagiakan diri sendiri dulu agar bisa membahagiakan dan menyebarkan energi positif ke lingkungan sekitar. Target muluk menulis untuk semua orang, dikecilkan. Saya ingin menulis untuk orang-orang yang mirip seperti saya di masa lalu: yang terpuruk, kehilangan arah, tidak percaya diri, penuh penyesalan, merasa tidak berguna. Saya juga ingin menulis untuk saya di masa depan, yang mungkin akan mengalami masa sulit: down, bosan, marah, dan perasaan negatif lainnya. Saya ingin menjadi sahabat baik bagi diri sendiri dan bagi orang-orang yang mungkin terhubung dengan apa yang pernah saya alami. Sahabat yang berbagi tanpa menghakimi.

Menulis untuk bukan-orang-kebanyakan dengan tema yang tidak umum mungkin akan sulit, tapi tak masalah karena tujuan hidup tiap orang berbeda. Saya ingin menyebarkan kebaikan. Ingin baik bukan berarti sudah baik. Banyak perbaikan diri yang harus dilakukan. Untuk itu hari ini saya mau berbagi ini dulu:


InsyaAllah kutipan ini mirip seperti nasihat yang sering disampaikan oleh Aa' Gym dalam tausiyahnya: mulailah dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, mulai sekarang. Pokoknya intinya jangan terlalu stres. Jalani saja semampunya. Gigit sebanyak yang bisa dikunyah. Mulai dari sekarang. Semangat!