3.31.2016

Latihan Panahan Kelima: Pengaruh Teman

Hari ini saya latihan panahan bersama lagi, untuk kelima kalinya. Apa cerita?



Awalnya saya sempat lupa kalau hari ini ada latihan, tapi untung Isna mengingatkan saya kalau hari ini hari Kamis. *lupa hari, hhihi

Sekitar jam 4 lewat saya baru tiba di tempat latihan. Yang memegang busur sudah berjejer. Rupanya kami dipinjamkan 5-6 busur hari ini. Nanya teman yang berdiri di dekat saya, katanya sih sudah lumayan lama mulainya. Waah, rugi niih, batin saya. Jadi saya cepat-cepat pemanasan leher dan lengan. Sisanya nanti saja, hhihi

Kami pun bergantian menarik-narik busur yang disediakan di tempat latihan. Saya bergantian dengan teman baru, namanya Monika. Sebenarnya bukan teman baru sih. Saya tahu ia sudah lama latihan bersama, cuma biasanya kami cuma bertukar senyum saja, tidak kenalan nama. Mumpung ada kesempatan, jadi kami kenalan. Rupanya dia anak kuliahan semester 2. Akai, teman saya di sini muda-muda eh. Hhihi. Jadi berasa muda juga deh.

Menurut saya memang menyenang berlatih bersama anak muda karena mereka biasanya bersemangat. Itu kan positif ya, yang penting kelakuan jangan sampai kekanakan dan lupa umur.. :p

Hari ini latihan menarik senar busur menarik buat saya. Mungkin karena sepekan kemarin bolos latihan sama sekali (latihan mandiri maupun latihan bersama), tangan saya rasanya tidak kuat menarik senar busur, plus postur kembali amburadul. Uhuhu. Agak kecewa sama diri sendiri, jadi untuk mengobatinya, saya latihan terus sampai capek. Tak dikasih pinjam anak panah tidak menjadi masalah buat saya, pokoknya tarik teruus, latihan postur, belajar fokus. Kebetulan hari ini pemanah pemula yang latihan sedikit. Lagipula saya lihat, mereka --termasuk kelompok yang suka buang muka sama saya-- kebanyakan duduk di pinggiran sambil mengobrol. Saya pikir beruntung juga saya tak punya teman dekat di sini, cuma kenalan semua, jadi bisa latihan dengan cuek kwek~kwek deh. Ternyata menjadi cuek itu menyenangkan yah.. :D *baru tahu

Saya berlatih terus walaupun jari sudah lelas kena senar busur. Tapi mengingat kemunduran yang terjadi, biarlah oh biarlah. Saya tarik terus walaupun berjeda lama karena harus meredakan rasa sakit dulu sebelum menarik lagi.

Lalu saya lihat Fifi dan Eka --yang berkenalan dengan saya 2 pekan lalu-- dipinjami 1 anak panah. Saya ikuti deh. Bukan karena pengen gantian makai anak panah. Tangan saya sudah sakit. Saya cuma mau mendekati mereka yang sepertinya punya niat dan antusias yang sama, biar ketularan antusias dan ilmunya. Apalagi Fifi kan sudah lebih mahir daripada yang lain. *minta ilmu, ceritanya

Bersama mereka, saya dapat tambahan pengetahuan baru tentang memanah. Rupanya selama ini posisi tangan saya kurang benar. Saya juga belum bisa memutar sudut dalam siku supaya tidak terkena senar busur. Karena itu saya latihan lagi. Saya tidak memikirkan anak panah, jadi hari ini cuma tarik-tari senar busur 40 kali saja, tidak tertarik untuk melepaskan anak panah sama sekali. Empat puluh kali saja sudah sakit, apalagi yang biasa sampai 200an kali sehari yaa. Salut deh sama yang bisa begitu..

Entahlah, tapi mungkin karena ngobrol dengan Fifi dan Eka yang biasa datang latihan di luar hari Kamis, saya jadi diperhatikan oleh Bapak-Bapak yang biasa meminjamkan kami peralatan latihan panah. Bahkan tanpa diminta, saya dipinjamkannya tali busur yang berkaret. Ini sangat membantu saya yang cuma latihan menarik-narik senar, rasanya lebih ringan dan tidak terlalu sakit. Terima kasih, Pak ... *belum tahu namanya, hehe. insyaallah nanti nanya ke Fifi

Oh ya, Fifi berkenalan dengan remaja pria yang biasa latihan di dekat kami. Rupanya namanya Thole. Karena Fifi terus-menerus mengajaknya ngobrol, dia meminjamkan Fifi 1 anak panah miliknya. Hihi, ada-ada saja. xD

Fifi dan Eka mengajak saya latihan lagi di hari lain seperti Selasa dan Jumat. Saya berminat. Insya Allah saya akan datang kalau tidak hujan atau tidak ada halangan lain. Pukul 5 lewat belasan menit, saya pamit pulang kepada Fifi dan Eka, juga kepada Bapak yang meminjamkan peralatan tadi, juga kepada yang lain yang tersenyum kepada saya. Kenal tak kenal pokoknya saya senyum aja. Hehe.

Begitulah. di latihan hari ini. Rasanya capek dan pegal, tapi saya senang, alhamdulillah.. Ternyata enak juga ya berkenalan dengan teman baru yang seminat dan antusias. Ini menambah semangat. Kalau teman-teman gimana, suka berolahraga sendiri atau bersama teman?