1.09.2016

Cantik

Cantik? Apa sih definisi cantik? Apa saja syarat mutlak kecantikan manusia?

*mulai deh, kumat.. hhihihi



Kata orang bijak, cantik itu terbagi 2, yaitu cantik sampul (outer beauty) dan cantik dalam (inner beauty).

Tapi entah mengapa, walaupun konsep tentang inner beauty terus digaungkan lewat kontes-kontes, tapi tetap saja urusan sampul alias fisik a.k.a outer beauty lah yang jadi patokan utama. Buktinya, mana ada pemenang utama kontes kecantikan dunia yang berbadan ukuran ekstra, bermata tidak sinkron, atau tidak lengkap salah satu anggota badan. Pernah sih saya baca tentang kontes kecantikan lain, seperti kontes khusus untuk wanita berbadan besar. Tapi intinya apa? Intinya, kecantikan menjadi punya kasta. Berbadan kecil ramping seolah-olah selalu lebih cantik daripada berbadan besar. Berkulit putih seolah-olah lebih cantik daripada berkulit hitam. Si mata besar berkelopak seolah-olah lebih cantik daripada si mata sipit yang monolid.

Lalu kemana inner beauty? Entahlah. Mungkin kita memang harus sepakat kalau standar kecantikan secara umum itu putih, tinggi, langsing, kulit mulus, hidung mancung, jidat kecil, rambut tebal berkilau, mata berkelopak tanpa kantung mata ataupun mata panda, rambut mata lentik, alis rapi, gigi putih dan rapat, leher jenjang, bemper depan dan belakang kencang, kaki semampai, dsb. Di luar dari yang disebutkan, sepertinya harus menyesuaikan. Supaya cantik.

Emm.. Padahal kalau dilihat lagi, setiap manusia diciptakan cantik dengan kekhasannya sendiri, tiada duanya. Semua orang cantik, seperti apapun rupanya. Singset ataupun berisi, mancung ataupun pesek, kencang ataupun keriput. Sah-sah saja sih kalau mau berdandan, asal tidak berlebihan. Menurut saya pribadi, asal orangnya tersenyum tulus, maka cantiklah ia. Itulah standar kecantikan menurut saya.

Eh, tapi itu menurut saya sih. Kalau menurut teman-teman?