5.30.2014

9

Dua hari menahan diri untuk tidak menyinggung tentang Weissar, tapi rasa-rasanya masih belum bisa.

Seperti bulan-bulan sebelumnya, tanggal 28 dan 29 seperti milestone bulanan untuk saya. Merasa diingatkan oleh-Nya, tapi ada pilu pula di saat yang sama.

Kemarin genap sembilan bulan. Tak ingin saya terlalu mengingatnya, tapi tanggal 28 yang jatuh pada hari rabu, 29 hari kamis, dan 30 hari jumat, begitu persis seperti 9 bulan lalu.

Air mata saya mengalir begitu saja, tapi alhamdulillah saya baik-baik saja. Saya bahagia bisa membaca Yassin lagi malam ini, mengingat 9 bulan lalu saya hanya bisa mendengar Kanda yang mengaji.

Sekarang kami sedang jauh di rantau. Tiket terasa begitu mahal. Tak bisa menziarahi ananda meski rindu ini sampai terbawa mimpi, juga belum dapat berjumpa dan bercengkrama dengan keluarga tersayang. Belum lagi masalah-masalah baru yang muncul silih-ganti. Tapi bagai roda, semua pasti terlewati.

Pasti begitu.