3.24.2014

Dari Urug ke Sindangbarang

Berhubung sudah janji kemarin, hari ini saya mau cerita singkat tentang lanjutan perjalanan setelah dari Kampung Urug...

Dari Urug ke Sindangbarang
Senyum di Urug..

Sekitar pukul 16 sebenarnya seluruh kegiatan praktikum di Kampung Urug sudah selesai, sudah sholat, makan siang dan sebagainya. Sudah bisa pulang, tapi tiba-tiba ada ide dari Azai dan Anggi yang ingin membawa Sensei melihat-lihat Kampung Sindangbarang, mumpung di Bogor. Maka dari itu Bu Nunung menawarkan jika ada peserta praktikum yang berminat ingin ikut.  Tidak diwajibkan. Berhubung beliau tidak bisa ikut ke Sindangbarang karena masih ada pekerjaan di kantor, saya yang menjadi asisten praktikum merasa perlu ikut walaupun sebenarnya ada perasaan agak berat. Galau. Mungkin karena berpikir sudah bisa pulang pukul 4 sore tapi tiba-tiba berubah, kali yaa. Setelah mengabari Kanda, Kanda justru mendukung dan menguatkan. Kapan lagi kan ke Sindangbarang, mumpung ada yang mengajak, katanya. Jadi saya pun tidak jadi minta turun di pinggir jalan dekat gang masuk ke rumah kontrakan mungil kami.

Setelah mengantar Bu Nunung di kampus, kami menuju penginapan Azai dan Sensei yang berada di dalam lingkungan kampus juga. Sekitar pukul setengah lima mereka check-out dari penginapan dan sudah membawa serta barang-barang yang akan dibawa ke Bandara nanti malam.

Di perjalanan, ternyata di daerah Dramaga-Bubulak terjadi kemacetan yang luar biasa. Maklum sih, weekend. Untungnya ada jalur Cibereum untuk mengunjungi Sindangbarang, jadi tidak perlu  berlama-lama di kemacetan. Begitu sampai belokan Cibereum, dua mobil hitam sewaan yang membawa rombongan kami belok dan menuju Kampung Wisata Sindangbarang. Tapi karena sempat terpisah dan salah jalan, dan jalan juga cukup penuh, kami agak lama dalam perjalanan.

Setelah perjuangan panjang, akhirnya kami sampai di Sindangbarang sekitar pukul 19.00. Semuanya sudah gelap, huhuhu.. Agak kecewa sih. Tapi kalau mengingat Azai dan Anggi yang mengemudi sepanjang hari dan pasti lebih capek, saya jadi berpikir pasti mereka tidak berniat mengecewakan. Dan kekecewaan saya pun reda seketika. Malah prihatin kepada keduanya karena tidak lama setelah sampai di tujuan justru masih harus melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Azai harus terbang kembali ke Jepang bersama Sensei sedang Anggi harus mengemudi kembali ke Bogor. Luar biasa. Jadi, sangat tidak pantas saya mengeluh, wong cuma duduk manis..

Sementara mobil yang dikendarai Anggi bertolak ke Jakarta, mobil yang awalnya dikendarai oleh Azai diambil alih oleh salah seorang praktikan yang bisa mengemudi. Kami kembali ke arah kampus setelah mengantar Pak Ian terlebih dahulu di daerah Jalan Baru. Kami tiba di Kampus sekitar pukul 21.00. Saya dijemput Kanda.

Capek, pasti. Kecewa, mungkin. Tapi saya senang semuanya baik dan sehat, tiada kurang suatu apapun. Tadi siang ketemu Anggi, katanya mereka tiba di Bandara sekitar pukul sepuluh malam dan semua lancar jaya. Alhamdulillah.. :)

Btw, ini foto terbaik yang bisa saya pasang dari kunjungan ke Sindangbarang di malam pekat dua hari yang lalu itu. Kelihatan agak kurang proporsional, tapi lumayan buat kenang-kenangan, hehe Buang rasa kecewamu dan tersenyumlaaah.. Yey! :D

Dari Urug ke Sindangbarang
Senyum di Sindangbarang ^^