8.11.2013

Tamu Lebaran 1434H ~ Desmy

Pagi ini, Kakak dan Abang saya berencana pulang kembali ke Sambas. Setelah sarapan, kakak mandi dan berpakaian sedangkan saya dan Mama duduk santai dulu menurunkan nasi yang baru selesai dimakan. Saya sempat makan beberapa potong kue lebaran di ruang tamu ketika ada sebuah motor berhenti di depan rumah. Seorang wanita. Saat saya mendengar suaranya bertanya "Ada Yanet, bang?" kepada Bang Pari, saya langsung tersenyum. Saya kenal suara itu, Desmy! :D



Buru-buru saya lari ke kamar mandi. Maklum, belum mandi. Malu kan nerima tamu tapi belum mandi... :p  Eeh, saat mandi saya malah diteriaki agar mandi cepat-cepat karena Desmy buru-buru. Mau berangkat (what?). Jadi dengan kecepatan penuh saya mandi, berpakaian dan berjilbab, di kamar mandi. Keluar dari kamar mandi langsung ke ruang tamu.

Waaah, kangen sekali dengan sahabat saya yang satu itu. Saya peluk kangen dia agak lama. Memang sudah lama sekali tidak berjumpa. Kalau tidak salah terakhir ketemu saat resepsi pernikahan saya dulu, 2 tahun yang lalu. Itupun tidak bisa mengobrol lama karena saya duduk di pelaminan. Waktu itu Desmy datang bersama Mamanya dan Nhepa. Sebenarnya sedih karena mereka  (Desmy dan Nhepa) tidak datang ke acara akad nikah saya tapi agak terobati juga karena mereka datang lebih awal dan naik ke pelaminan 2 kali buat ngobrol sebentar, dan foto. Tapi setelah itu, lama sekali tidak berbincang dengannya. Paling-paling saya hanya bisa menghubunginya via fb atau sms. Itupun kalau dibalas. Ngerti sih, dia kan sibuk karena melanjutkan pendidikan spesialis kedokteran yang tugasnya pasti banyak. Dulu seringnya sms saya dan Nhepa tidak dibalas. Tapi alhamdulillah setelah tau saya hamil (dan saya memang sengaja bertanya kepadanya tentang banyak hal seputar kehamilan), akhirnya dibalas juga. Bahagia rasanya kehamilan ini menjadi salah satu jalan bersilaturahmi dengan sahabat lama yang sibuk belajar. ^_^

Setelah mengobrol sebentar di ruang tamu, awalnya dia mau cepat-cepat pamit karena mau ke rumah Nhepa lagi, kemudian kembali ke rumah buat mengemaskan beberapa barangnya yang belum dimasukkan ke koper, kemudian harus sudah di bandara pukul 10 WIB untuk check-in, lalu naik pesawat pukul 11. Tapi kemudian dia urung karena penasaran untuk mengecek kandungan saya, asal ada tempat buat saya untuk berbaring agar dia mudah memeriksanya. Tentu saja saya dengan cepat mengajaknya ke kamar. Dalam hati saya bersyukur sekali karena dia mau dengan sukarela memeriksa si kecil di kandungan ini. Setidaknya posisinya. :)

Desmy lalu menekan dan merasakan perut saya dengan tangannya yang sepertinya sudah cukup terampil. Mungkin karena sering bantuin Mamanya, Tante Sundus --bidan terpercaya di Pontianak. Pertama saya agak tegang (maklum bu dokter langganan tidak pernah periksa dengan cara ini), tapi Desmy malah tertawa melihat saya. Katanya rileks saja.

Awalnya pas ketemu, Desmy bilang perut saya besar, seperti 9 bulan. Setelah memastikan dengan menekan seperti itu dia bilang ternyata kulit perut saya yang tebal. Dia merasa aneh karena untuk ukuran tubuh saya yang kurus (kelihatan dari tungkai atas dan bawah), tapi kulit perutnya malah tebal. Tapi katanya bagus saja sih, untuk melindungi bayi di dalam perut. Cuma ya itu, gerakan dedek kurang terlihat dari luar. Pantas saja dulu Mama sempat komplain karena dedek tidak kelihatan gerakannya, walaupun saya sendiri merasakan gerakannya yang aktif. Waktu ditanyakan ke dokter dulu, dokter juga bilang seperti Desmy sih, tapi karena dokternya tidak memastikannya langsung pada perut saya --seperti yang dilakukan Desmy-- saya jadi kurang "ngeh". Untuk ukurannya insyaallah masih normal untuk usia kehamilan 34 pekan seperti saya. Posisi dedek juga insyaallah sudah bagus karena kepalanya di bawah, tapi badannya masih miring jadi posisi sujud tetap dianjurkan (sama seperti yang disarankan bu bidan pekan lalu). Kata Desmy saya beruntung karena setelah sempat sungsang, si kecil masih bisa berputar. Alhamdulillah, atas izin Allah, dalam hati saya.

Lalu saya sempat menanyakan kaki saya yang dua hari belakangan bengkak lagi. Saya sadar sih, karena seringnya saat tidur saya tidak menaikkan kaki ke bantal guling (tapi kalau duduk di kursi tetap menjaga agar tidak menggantung). Biasanya tidak bengkat tapi entah mengapa 2 hari belakangan malah bengkak. :(  Setelah bengkak, saya naikkan ke bantal guling saat tidur namun tetap saja tidak hilang. Berkurang, tapi masih bengkak sedikit, jadi rasanya tidak nyaman. Saran Desmy sama seperti dokter dan bidan, jangan menggantung kaki dan usahakan tidur pakai ganjalan. Tapi ada satu saran baru: gosok/urut kaki dari bawah ke atas, untuk memperlancar aliran limfa karena kelenjar limfa mungkin tertekan oleh berat bayi di dalam perut. Oke, nanti saya praktekkan. :)

Setelah memeriksa saya, Desmy buru-buru berpamitan dengan Mama, Bapak, Kakak dan Bang Pari walaupun sempat juga berbagi informasi dan saran medis tentang promil yang sedang Kakak dan Abang jalani. Masukkannya saya rasa cukup membesarkan hati dan tidak menyinggung. Senang juga mendengarnya karena saat ini Kakak dan Abang memang perlu dukungan mental dari orang-orang sekitarnya, bukannya orang-orang yang berkomentar negatif tentang mereka yang belum diberi momongan. Dukungan dan motivasi dari sahabat yang memiliki latar belakang pendidikan medis seperti Desmy sangat membesarkan hati kami. Bahkan Mama pun sepertinya terpengaruh. :)  Jadi, insyaallah semoga Kakak segera hamil. Tinggal berusaha, berdoa, dan kuasa Allah saja yang diperlukan. Insyaallah... #semangat kakak! :D

Selain itu sebenarnya banyak sekali saran kesehatan yang Desmy berikan untuk saya. Sebelum lupa sebaiknya segera saya tulis, sebagai berikut:
- Jangan terlalu berpantang dengan makanan. Semuanya boleh, asal tidak berlebihan.
- Jaga konsumsi gula dan garam.
- Agar kaki tidak bengkak, kaki jangan digantung dan saat tidur sebaiknya diganjal agar lebih tinggi. Selain itu kaki diurut ke arah atas, bukan sebaliknya.
- Gunakan krim atau lotion perut seperti m*milen (kayaknya ini merek produk deh, jadi disamarkan) dan sejenisnya. Oleskan dengan gerakan melingkar untuk mencegah strachmarks. Kalau sudah terlanjur strachmarks seperti saya, berdoa saja strachmarks yang sudah terbentuk bisa berkurang. Jangan digaruk meskipun gatal.
- Banyak bergerak/jalan-jalan. Boleh capek tapi hati-hati kalau mules.
- Latih nafas untuk persiapan persalinan nanti.
- Keputihan adalah normal bagi ibu hamil selama tidak berbau, tidak berwarna dan tidak gatal. Keluhan keputihan bisa dikurangi dengan penggantian celana dalam lebih sering (lebih diutamakan), penggunaan pantyliner (sebaiknya tidak terlalu sering), hindari menggunakan baju berlapis-lapis (seperti legging), gunakan celana dalam dari katun (bukan nilon), dan pilih tissue kamar mandi yang bagus agar tidak tertinggal saat terkena air cebok. Selain itu ia juga menganjurkan untuk berhenti menggunakan sabun mandi saat mandi karena dapat membunuh flora normal di daerah kewanitaan secara tidak disengaja, saat air yang membawa sisa sabun turun ke bawah. Memang rasanya mungkin kurang nyaman tapi bisa dikurangi dengan penggosokan kulit dengan showerpuff tanpa sabun untuk merontokkan daki yang menempel. Seperti scrub alami gitu deh... Pokoknya keputihan yang tidak normal harus ditanggulangi dan dilaporkan ke dokter karena bisa menyebabkan pecah ketuban. :( naudzubillah
- Mendekati waktu HPL (hari perkiraan lahir) nanti, rambut pubis sebaiknya dicukur untuk memudahkan tenaga medis jikalau tindakan pengguntingan diperlukan (tapi mudah-mudahan tidak, ya Allah). Selain itu pencukuran rambut pubis berguna untuk mencegah infeksi jika terjadi luka, jadi daerah tersebut tidak lembab.
- Tetap lakukan sujud di luar sholat (nungging) agar dedek di dalam dapat memperbaiki posisinya setiap saat.
- Jangan nekat menggunakan sepatu hak tinggi.
- Apalagi ya, kayaknya sudah cukup :)

Itulah beberapa petuah dari dokter Desmy yang baik. Semoga studinya diperlancar dan segala urusannya dipermudah Allah dan semoga ilmunya bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya. Aamiin...

Salam sayang untuk sahabatku, Desmy... #hug