3.28.2017

Indigo dan ADHD

Hari ini saya ingin menanggapi tulisan pemicu Collaborative Blogging grup saya yang berjudul "Bila Memiliki Anak dengan Kemampuan Supranatural". Artikel tersebut ditulis oleh Mak Rani R. Tyas di bulan Desember lalu.

Jujur, ini topik yang berat buat saya... *keringatan

photo by Leland Francisco (flickr.com)

Anak berkemampuan supranatural identik dengan anak indigo. Dulu, waktu masih kuliah dan belum menikah, topik ini sebenarnya pernah jadi salah satu topik yang membuat saya penasaran. Tapi ya sebatas itu saja. Saya tidak mempelajari lebih lanjut karena saya merasa kurang bisa memahami konsep aura. Hari ini, karena kembali penasaran, akhirnya saya browsing lebih banyak lagi tentang indigo...

Disclaimer:
Berhubung sampai saat ini saya belum pernah sekalipun bertemu dan berinteraksi dengan anak indigo, plus, saya tidak terlalu paham tentang masalah ini, maka tulisan ini sengaja saya batasi berdasarkan atas pemahaman saya dari bacaan atau audio visual yang saya baca dan dengar. Harap pembaca memaklumi keterbatasan ini. Untuk kevalidan, silakan merujuk kepada ahlinya.


Berdasarkan tulisan yang pernah saya baca sebelumnya, katanya, anak beraura indigo memiliki kemampuan supranatural seperti bisa mengetahui masa depan, bisa melihat masa lalu, dan bisa berinteraksi dengan makhluk gaib maupun benda mati. Mereka memiliki sifat altruism yang tinggi dan sangat sensitif, namun juga berjiwa pemberontak, suka melanggar aturan, dan cenderung kasar. Setelah dewasa, anak indigo sangat mungkin memiliki kepercayaan diri yang rendah, merasa terasing, dan mudah depresi.

Dari sini saya jadi berpikir, apakah indigo merupakan masalah kesehatan?

Berdasarkan beberapa artikel terkait kesehatan yang saya baca, fenomena indigo ternyata memiliki keterkaitan dengan kelainan mental yang disebut ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Gejala ADHD sama dengan yang dialami oleh anak indigo. Banyak anak yang dilabeli indigo oleh orang tua mereka ternyata didiagnosa positif ADHD, dan sebaliknya.

Ngomong-ngomong tentang ADHD. Sebelumnya saya juga pernah mendengar istilah ini. Waktu itu --entah bagaimana-- nemu infonya di youtube. Ada video singkat tentang perbedaan orang normal dengan ADHD, wawancara dengan anak ADHD dan curhat remaja tentang ADHD nya. Ada juga video lain, tapi saya terkesan dengan yang 3 itu.

Saya setuju dengan poin-poin yang diuraikan oleh mak Rani dalam artikel yang saya tautkan di awal tulisan ini. Poin-poin tersebut adalah pendekatan psikologis orang tua terhadap anak indigo agar rasa percaya dirinya tetap terjaga, juga merupakan pendidikan terhadap kepercayaan terhadap keberadaan makhluk tak kasat mata ciptaan Tuhan (saya juga mengimani hal ini). Pun tidak bisa dipungkiri kalau istilah indigo terkesan lebih bisa diterima kebanyakan orang daripada ADHD.

Namun seiring waktu, jika kemampuan melihat hal gaib terus berlanjut sampai besar dan mengganggu kehidupan sang anak, menurut saya tidak ada salahnya meminta bantuan diagnosa para ahli. Memang belum ada kejelasan mengenai apakah interaksi dengan "dunia lain" oleh anak indigo adalah halusinasi atau bukan, dan apakah orang dengan ADHD juga mengalaminya; tapi tentu tidak ada salahnya dievaluasi. Jikalau memang benar positif ADHD, maka semoga penanganannya (lewat terapi, obat, diet) dapat membantu sang anak menjadi pribadi yang lebih tenang, fokus dan percaya diri. Ini penting karena baik dalam banyak artikel indigo maupun ADHD --terlepas apakah ini 2 istilah yang berbeda untuk 1 hal yang sama atau tidak-- menjelaskan bahwa keduanya mungkin menjadi pemicu depresi, bahkan kelainan bipolar. Jadi tetap harus diperhatikan.

Baiklah, saya rasa cukup sekian. Mohon maaf ya jika ada kekhilafan dalam tulisan ini. Saya senang jika ada yang bersedia memberikan koreksi jika ternyata ada kekeliruan. Akhir kata saya harap tulisan ini bisa bermanfaat. Sampai nanti. Bye!