3.03.2016

Latihan Panah Kedua

Tadi sore saya latihan panahan lagi..




Jadwal latihan panah yang saya ikuti memang hanya di hari Kamis. Hari selain kamis ya latihan sendiri. Awalnya saya pikir mustahil sih, latihan mandiri. Saya kan benar-benar pemula dan belum punya anak panah maupun busur. Tapi kalau diniatkan, biarpun terkesan maksa dan lebay segitunya, insyaallah bisa. Materi bisa cari baca di situs panahan atau nonton video tutorial panah di youtube. Paling tidak jadi tahu dasar-dasarnya, nanti di latihan diperbaiki kalau ada salah.

Untuk latihan mandiri di rumah, saya menggunakan karet ban dalam motor yang sudah dipotong dan diikat. Kanda yang membuatkan, dengan bahan karet ban dalam dari Bapak. Untuk latihan, karet ditarik-tarik buat menguatkan lengan sekaligus berlatih posisi persiapan dan seterusnya. Ini penting untuk membiasakan otot (muscle memory). Tentunya latihan ini tanpa anak panah apalagi busur, hanya seolah-olah memanah saja. Lumayan lah sekalian belajar akting jadi pemanah seperti Katniss Everdeen, kan. Perkenalkan, Katnett Everdeel ~eeh.. xD

Nah, pas latihan tadi, setelah pemanasan saya dkk berlatih menggunakan busur dan panah yang digunakan para atlet untuk latihan. Ini pertama kalinya saya memegang busur sekaligus anak panahnya. Walaupun busur dan panahnya pinjaman dan dipakai bergiliran, tapi rasanya senaang sekali! Akhirnya bisa latihan memanah benaran. Iyey!

Dengan antrian menembak yang lumayan lama karena keterbatasan jumlah alat yang layak pakai ditambah acara mungutin anak panah yang tersasar di antara rerumputan tinggi di belakang sasaran tembak (bulleye), saya hanya dapat 2 kali percobaan menembak dengan 5 anak panah tiap percobaan. Dari 5 tembakan dalam di percobaan pertama, ada 1 anak panah yang melesat jauh dan menghilang.

Saya ingat betul, pas persiapan menembak anak panah tersebut (sebelum melepas anak panah), saya mencuri dengar kata pelatih yang menjawab pertanyaan peserta latihan di samping saya, tentang bagaimana cara agar tepat sasaran. Pelatih berkata, karena tidak ada pembidik pada busur yang kami gunakan (busur tradisional), bidiklah dengan melihat ujung anak panah. Saya pun mencobanya, dan begitulah hasilnya, gagal total! :p  Setelah itu baru ingat kalau pemanah pemula harusnya fokus pembentukan postur yang benar dulu, fokus melatih kekuatan otot dulu, baru ke pembidikan. *tepok jidat*

Saya sih tidak malu kalau tembakan saya tidak tepat sasaran, hanya saja, mencari anak panah di rerumputan itu ribet, makan waktu pula. Kasihan yang antri di belakang saya. Jadi pada percobaan selanjutnya, saya berusaha menembak dengan insting saja. Berhasil. Asal anak panah nyangkut di bullaye, itu sudah cukup untuk saat ini. Yah namanya juga belajar kan, yang penting hati senang bahagia. Toh panahan kan memang untuk bersenang-senang. Malah saya baca di pinterest, situs panah, dan beberapa channel panahan di youtube, memanah itu bukan hanya soal mengenai sasaran, tapi lebih dari itu, yaitu bagaimana kita menikmati prosesnya. Lakukan dengan santai dan rela hati. Apalagi saya dengar olahraga ini salah satu olah tubuh yang disunahkan oleh Rasulullah. Insyaallah malah bisa jadi ibadah kan.. wallahu'alam

Oh ya, tadi saya tidak terlambat lho. Saya diantar oleh Isna, sekitar pukul 4 sore.  Sebelumnya, di rumah, saya sempat digoda Icad yang main ke rumah. Ia adalah mantan murid les saya yang dulu pernah aktif di olahraga panahan. Gara-gara itu saya jadi tambah semangat latihan. Cik gu belajar setelah murid, kenapa tidak? Tidak ada kata terlambat untuk belajar, kan, kecuali mati.. *menghibur diri, hhihi

Sepanjang latihan, saya tidak banyak bicara. Paling senyum-senyum saja, soalnya tidak punya teman ngobrol sih. Biar begitu saya sempat kenalan dengan 2 peserta lain, yaitu Fifi dan Elsia. Eh tapi kalau ketemu lagi, saya kurang yakin bisa mencocokkan wajah dan nama mereka soalnya semua peserta menggunakan jilbab panjang dan bergaun sih, jadi agak susah, saling mirip satu sama lain. Btw, tadi cuma saya lho yang menggunakan celana training. uhuk.. Jadi mikir, apa di Kamis depan pakai rok juga ya. Biar ikutan anggun, eaak :D

Selesai latihan sekitar pukul setengah 6 petang. Tidak ada pendinginan, jadi saya langsung pulang. Sebelum pulang, saya sempat ketemu teman SMA yang dulu atlet panahan, Resti. Dia singgah dengan 2 anak balitanya. Sebenarnya ia berdomisili di Samarinda, tapi mudik ke Pontianak untuk merawat ayahnya yang sedang sakit. Mari kita doakan, semoga keadaan ayahnya segera pulih, aamiin.

Baiklah, sekian cuap-cuap hari ini. Kalau teman-teman, olah raga apa hari ini?