12.23.2013

Happy Wedding, Tya! :D

Hari ini seorang teman kuliah Pasca, Tya, menikah. Menurut keterangan di undangan, akadnya dilaksanakan pukul 8 WIB. Pukul 8 juga, lewat sedikit karena saya telat, saya dan teman-teman bertolak ke Jakarta Timur, di lokasi resepsi yang akan dilaksanakan pukul 11.00 WIB. Perihal telat ini sebenarnya bikin tidak enak hati. Apalagi ada 2 orang mahasiswa Jepang yang ikut kami... *tutup muka*
Untungnya, kami bisa tiba di lokasi resepsi pukul 10 lewat beberapa menit. Tidak terlambat acara upacara tradisi korps Pedang Pora yang rencananya dilaksanakan antara pukul 10.30-11.00, tepat sebelum acara resepsi dimulai. Jadi bisa istirahat sebentar, plus foto-foto.. :)
*Ket: Indra (suami Tya) adalah seorang anggota TNI*

Saat masuk, kami disambut meja penerima tamu. Setelah menuliskan nama di buku tamu, saya dan teman-teman sibuk menuliskan pesan pernikahan di papan yang telah disediakan. Coret sana-coret sini... ^^

Setelah itu, kami sempat istirahat sebentar sekalian berkumpul. Maklum kami datang tidak dengan satu kendaraan. Saya sendiri ikut rombongan Icha, Rio, Arthum, Hani, Takako, dan Takeda. Teringat akan photobooth yang Tya katakan saat menyampaikan undangan, kami pun menyerbu sudut photobooth, minta difoto... :p

Aah, sayang sekali kali ini Kanda berhalangan hadir karena ada yang harus dikerjakan. Cenat-cenut hati melihat pasangan berfoto di sono... xD  *mupeng*

Usai foto-foto, saya agak mati gaya sebenarnya. Lama berdiri, sakit juga berdiri lama dengan wedges. Hampir setahun tidak pakai wedges. Syukurlah prosesi Pedang Pora akhirnya dimulai. Pengantin yang berbahagia masuk gedung diiringi suara drum band tentara, suara MC, plus pedang-pedang yang terhunus ke atas. Tiba-tiba teringat permainan ular naga panjangnya bukan kepalang... *oke, kalimat terakhir ini monolog, jangan dipikirkan*

Prosesi pedang pora di resepsi Tya-Indra
(dok. Prita Indah Pratiwi)

Acara tersebut berlangsung lancar. Pengantin naik pelaminan, orang-orang pun segera berbaris, antri ingin mengucapkan selamat dan doa restu. Saya yang tidak terbiasa dengan susunan acara seperti itu agak kagok juga. Maklum, selama ini di kampung halaman tidak pernah ikut acara Pedang Pora, dan biasanya salaman dengan pengantin baru dilakukan setelah makan (alias sebelum pulang)...

Sambil cipika~cipiki dengan pengantin wanita (pengantinnya cantik lho! ^^), salam Kanda untuk kedua pengantin akhirnya dapat saya sampaikan langsung, alhamdulillah... *lepas beban*

Setelah itu, belum usai. Kami masih menyempatkan diri berfoto ramai-ramai di photobooth (lagi! :D). Sayangnya saya tidak dapat salinannya karena hanya dicetakkan satu. Mungkin karena kebanyakan orangnya kali yaa.. Tapi tidak apa, yang penting foto dan nanti pengantin bisa lihat :)  *ini kalimat menghibur diri, hehe*

Foto yang dibawa pulang :)
Setelah foto barulah kami makan. Bingung juga menentukan pilihan karena pilihannya banyak. Ada dimsum, nasi lengkap, somay, mie kocok, zuppa soup, empek-empek, es doger, dan sebagainya (banyak jenis soalnya). Di setiap meja prasmanan ada seorang koki dan seorang asisten. Saya yang penasaran dengan zuppa soup, mengantri. Demikian pula dengan Takako. Jadi kami mengantri berdua.

Sudah lama mengantri, zuppa soup tidak juga datang. Karena memikirkan waktu, kami memutuskan untuk mencari menu lain untuk dicoba. Takako berhenti di prasmanan sate sedang saya ke prasmanan mie kocok. Sebenarnya saya agak terbengong juga melihat porsi mie kocok yang ada di mangkuk yang saya pegang. Sedikit. Istilahnya, porsi icip-icip..  *si gembul, hehe*

Saat makan, teman saya lewat dan mereka mengatakan bahwa mereka "baru" mencicipi 2 jenis makanan. What? saya yang memang baru pertama kali ini ikut pesta pernikahan di pulau ini, jadi agak bingung dengan "peraturan" di pesta. Ternyata kalau di sini tamu boleh mencicip sebanyak yang mereka mau, dan sekuat perut mereka bisa, tentunya. Karena itu, saya yang masih merasa penasaran dengan zuppa soup (dan masih lapar sebenarnya) kembali mengantri di pos zuppa soup. Lamaa, tak datang juga. Capek menunggu, saya singgah di prasmanan terdekat, empek-empek, padahal tidak terlalu ingin makan menu itu..

Sambil makan mata saya jelalatan. Lihat para tetamu undangan yang bajunya aduhai, keren-keren. Sebenarnya tidak sengaja mengkhususkan diri melihat baju-baju keren yang dipakai tamu. Saya mencari teman-teman saya karena saya terpisah sendiri. Sepi di tengah keramaian. :)  *miris amat yak?*  xD

Saat makan empek-empek juga, koki zuppa soup lewat membawa senampan zuppa soup yang baru matang. Waaa, pengeen, kata hati saya. Cepat-cepat saya makan empek-empek di mangkok. Tapi berhubung gigi saya agak bermasalah kalau makan makanan kenyal seperti itu, jadi proses "mempercepat" makan tetap saja "lama". Dua kali koki zuppa soup membawa nampan penuh mangkuk-mangkuk zuppa soup yang baru keluar dari oven, tapi lebih dari dua kali zuppa soup memanggil-manggil saya untuk mengambilnya. Aah, suapan terakhir empek-empek akhirnya habis juga. Setelah minum segelas air putih, saya berjalan sok anggun ke prasmanan zuppa soup yang menggoda. Apakah masih ada? *lagi-lagi mupeng*

Yes! Rejeki memang tidak lari ke mana. Alhamdulillah masih ada beberapa porsi zuppa soup di meja. Saya ambil satu, kasih sedikit saos sambal di atasnya dan mulai makan soup hangat. Kali ini makan di kursi! Maklum jumlah kursinya memang sedikit. Jadi dari tadi, sebagian besar tamu (termasuk saya) makan berdiri. Tidak enak sih, tapi mau bagaimana lagi. Untungnya saat menikmati soup, saya dapat rejeki tempat duduk itu. Aaaa~h, lega sekali kaki saya setelah tegang berdiri selama itu.. ^^ alhamdulillah..

Seusai makan zuppa soup, teman-teman mulai berkumpul. Saya yang dari tadi makan sendirian langsung menuju tempat berkumpul. Mau foto dengan pengantin. :D  

Suvenir unyuk2, Mr Salt and Ms Pepper.. ^_^
Usai sesi foto bersama, kami undur diri. Harus segera pulang, takut mobilnya berubah jadi labu... :p  *cinderella mode on*  Oh iya, sebelum keluar dari istana pesta pernikahan putri Tya dan pangeran Indra, kami menukarkan voucher suvenir yang didapat saat masuk pesta. Suvenirnya lucu! ^^

Akhirnya kami pun pulang diantar hujan cukup deras. Dari ibukota kami kembali ke kota hujan, hujan sepanjang jalan. Kami diantar pak supir kembali ke tempat awal bertemu. Tak lama menunggu, saya dijemput pangeran bermotor biru yang lengkap dengan jubah hujannya. Perjalanan hari ini, alhamdulillah, begitu mengesankan.. *cinderella mode off*

Akhir kata, selamat menempuh hidup baru untuk Indra dan Tya... Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah dan semoga segera dikaruniai keturunan yang sholeh-sholeha. Aamiin..  Bahagia kami untuk kalian berdua.. ;D

Berpelukan...