Hari ke-10 karantina sekaligus hari terakhir di bulan Rajab 1441 H. Malam ini insyaAllah sudah masuk tanggal 1 bulan Sha'ban, yang berarti tinggal menghitung hari menuju Ramadhan. Bulan penuh keberkahan, bulan penuh pengampunan. Bulannya berkumpul bersama keluarga, bercengkerama, makan sahur bersama, berbuka bersama, beribadah bersama...
Dalam hati saya bergumam, kapan cobaan bernama corona ini berakhir, Ya Allah..
***
Pagi ini, saya sibuk mempersiapkan perkuliahan, baik itu materi maupun tugas untuk mahasiswa. Postingan daftar presensi pun semalam sudah dijadwal agar muncul otomatis pada waktunya. Pas jadwal masuk, saya mau mengisi siakad online, eh, jadwal kuliah hari ini tidak muncul, tapi untuk pekan depannya muncul. Nanya ke suami yang juga ada jadwal ngajar hari ini, sama juga masalahnya. Aneh. Kenapa ya? Pas mau nanya admin kampus via WA.. "Hari ini libur, dek!", seru suami saya yang baru memeriksa kalender. Sementara itu, daftar presensi sudah terposting di kelas online. Ya ampun, bisa-bisanya lupa tanggal merah.. xD
Untuk mengurangi ketegangan karena berita corona makin mengkhawatirkan, kami berdua memutuskan untuk menghibur diri dengan nonton film. Alhamdulillah, terhibur. Kalau dipikir lagi, tertawa itu nikmat berharga, ya. Rasanya senang. Tapi harus hati-hati juga sih. Terlalu banyak tertawa bisa mengeraskan hati, naudzubillah. Jadi dosisnya harus tepat. Tidak kebanyakan, tidak juga terlalu sedikit.
Btw, hari ini saya dapat pelajaran berharga. Salah satu teman instagram saya membagikan sesuatu yang menohok hati, tentang kecemasan akan masa depan. Ternyata pertanyaan seperti "kapan cobaan corona berakhir" adalah pertanyaan yang termasuk ke dalam golongan kecemasan mengenai masa depan yang tidak perlu. Yang justru perlu diingat adalah bahwa tidak ada yang mengetahui masa depan, kecuali Allah Yang Mahakuasa. Masa depan adalah sesuatu yang berada di luar kuasa manusia. Manusia hanya bisa berusaha yang terbaik dan berdoa meminta terbaik. Masalah hasilnya, semua hanya terjadi atas izin-Nya. Tak terkecuali masalah corona ini.
Kita tidak pernah tahu berapa lama ketidaknyamanan ini akan berlangsung. Kita juga tidak tahu akan bertahan atau tidak. Ya Allah.. :' Ketidakpastian itulah yang menjadikannya ujian kesabaran. Banyakin doa, banyakin usaha (meskipun hanya dari rumah). Be Present. Fokus pada saat ini.
Tetap semangat yaa.. :' *pukpuk