Gara-gara tidak teliti membaca teks pesan singkat yang dikirim infokom GSP, saya harus berjalan naik turun tangga melewati lorong dan jalan naik turun sendirian. Untungnya sudah mandi sore, jadi agak segar dan semangat.
Sampai di lokasi latihan (yang sebenarnya), teman-teman ternyata sudah latihan koreografi. Saya yang masih terengah-engah langsung meletakkan tas dan berdiri menirukan gerakan teman-teman, tanpa suara. Lipsync pun tidak. :p #tarik napas dulu baru nyanyi
Masuk waktu magrib, jadwal kami berikutnya adalah latihan kolaborasi dengan gentra, klub kesenian tradisional sunda. Karena alat musik tradisional berukuran besar dan sulit dibawa naik turun tangga, kami lah yang pindah lokasi. Beberapa malam sebelumnya kami sudah pernah latihan satu kali dengan mereka, berlokasi di fakultas kedokteran hewan (fkh). Jadi karena janji temu di selasar fkh seperti waktu itu, kami pun berjalan ke fkh...
Yang tidak sholat jalan duluan, paling tidak untuk menghemat waktu. Maksudnya sih begitu. Tapi karena tidak tahu jalan, kami sempat nyasar. Putar-putar. Pusing. Mana gelap pula. Di situlah saya jadi ingat selorohan teman-teman, IPB benar-benar Institut Pembesaran Betis... xD
Alhamdulillah, di tengah jalan ketemu rombongan kecil lain yang cukup mengenal seluk beluk daerah fpik-fapet-fkh, sampai deh di lokasi. Eeh~tapi tapi... Selasar tempat kami berlatih waktu itu gelap. Karena tidak memungkinkan jadi harus pindah lokasi lagi di dekat parkiran. Dan itu berarti harus jalan lagi.
*masak ngesot? :p*
Sampai di tempat, latihan pun dimulai. Mungkin pengaruh kombinasi luar biasa dari rasa capek, ngantuk, lapar, udara yang lebih dingin karena ulah angin malam dan ruang terbuka; latihan kali ini kurang maksimal. Beberapa teman juga mulai terindikasi batuk. Semoga mereka segera pulih, *aamiin*
Pukul setengah sepuluh malam, latihan selesai. Alhamdulillah. Tapi kalau boleh jujur, ada khawatir yang menyelip di batin....
Baik, cukup curcolnya, hehe. Mohon doa dari teman-teman, semoga Allah melancarkan usaha kami. Aamiin