1.28.2014

Bersama Kesulitan, Ada Kemudahan...

Seorang teman kakak saya bercerita tentang kelahiran putra keduanya setahun yang lalu. Kandungan beliau yang saat itu baru berumur 6 bulan, mengalami ketuban pecah dini (KPD) yang parah sehingga anaknya tersebut harus dikeluarkan segera baik dalam keadaan hidup ataupun dalam keadaan tak bernyawa. Setelah bersimbah air mata dan rasa sedih menghadapi kemungkinan bayi mungilnya bisa tidak selamat, akhirnya si kakak temannya kakak saya itu mengambil keputusan segera bersalin demi sang anak karena ketubannya sudah sangat kurang.

Dengan permasalahan yang demikian, subhanallah, Allah memberinya keselamatan baik baginya maupun bagi bayinya. Meskipun anaknya prematur, alhamdulillah hingga saat ini anaknya sehat dan sudah tumbuh seperti anak seusianya. Mudah saja bagi Allah melakukan ini dan itu, yang sepertinya mustahil bagi manusia tapi mudah saja bagi Allah..

Saya jadi teringat persalinan pertama saya dulu, tepat lima bulan yang lalu.. Kehamilan saya tanpa masalah serius, hanya beberapa keluhan ringan yang biasa dialami bumil lainnya. Bahkan saat sang pangeran kecil akan keluar dari rahim pun, ketuban justru dipecahkan, bukan pecah sendiri, yang berarti keadaan ketuban baik. Posisi bayi pun bagus, kepala di bawah. Tapi sekali lagi, jika Allah berkehendak lain, memanggil si kecil tercinta lebih dulu dari Bunda dan Yahnda nya, apa yang mau dikata. Itulah takdir yang harus diterima. Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kata-Nya "jadilah" maka jadilah ia..

Di balik itu, saya sangat sadar bahwa apa yang saya alami waktu itu tak lepas dari hukum "ada kemudahan bersama kesulitan". Di saat sulit menerima kenyataan pahit, Ia mudahkan persalinan saya yang notabene pertama kali dan keadaan bayi yang sudah tidak bernyawa pula. Logikanya, dorongan dari dalam rahim akan kecil sekali karena ananda sudah tiada. Apalagi membayangkan tidak akan dapat hadiah mendengar suara indah berupa tangisan bayi, pilihan persalinan normal terasa sungguh berat. Tapi buktinya Allah mudahkan dan cepatkan persalinan tersebut, hanya satu kali mengejan ananda sudah keluar.. Dan saya beruntung dapat melihat dan mencium wajah anak saya walaupun akhirnya ia dimakamkan tanpa kehadiran saya..

Demikian pula yang terjadi pada teman kakak saya tersebut. Kesulitan berupa air ketuban yang semakin sedikit dalam kehamilan belum cukup umur mengancam hidupnya dan bayinya. Tapi Allah mudahkan persalinan tersebut dengan memberikan keselamatan bagi keduanya. Betapa Maha Besar Allah yang kuasa dalam memberi kehidupan dan juga mencabutnya dari hamba-Nya..

(sumber gambar: ilovetoquote.com)
Jadi sesulit apapun keadaan kita sekarang, percayalah jika itu harus terjadi maka akan terjadi. Yakinlah bahwa selalu ada kemudahan yang mengiringi kesulitan. Jangan putus asa, jangan khawatir. Semua pasti akan indah pada waktunya. In sya Allah. Semangat! Semangat! :)  #edisi menyemangati diri sendiri