12.11.2013

Langit

Memandang langit begitu menenangkan
terkadang mengerikan jika ia terlalu kelam

Memandang langit barang lima menit mungkin bukan hal yang biasa dilakukan orang kota
Sesak, sempit, atau terlalu sibuk tak sempat berleha-leha
hingga mata tak mampu memandang bintang di balik kabut polutan

Melihat langit, bagiku begitu menyenangkan
Menikmati biru wajahnya yang semburat memerah
atau bentuk awan yang tiap detik berubah
Menikmati langit
Sederhana namun membahagiakan
Apalagi bersama orang tersayang

Di atas itu semua
langit mengingatkanku kepada kekerdilan diri
pada kuasa Tuhan yang selalu mengawasi