Bukan masalah apakah pada akhirnya kita memang benar atau kita ternyata salah. Masalahnya adalah, kita mungkin telah melewatkan perkataan yang mungkin mengayakan pikiran, mengayakan pertemanan atau mengayakan masa depan.
Dan itulah yang dinamakan bodoh yang sebenar-benarnya: melepaskan hal-hal yang bisa mengayakan kita.
-Delyanet, Catatan 01/12/2011- *personal note*