7.18.2013

Owl City

Setelah sekian lama tidak mendengarkan lagu-lagu Owl City, Pagi ini saya entah mengapa sangat ingin mendengar lagu-lagu Adam Young itu lagi. Memang sebelumnya, Zube --nama laptop saya-- saya sibukkan dengan membuka 2 jenis suara saja. Pertama instrumental, kedua murottal. Jadi memang sudah lama sekali tidak menikmati lagu Owl City.

Entah bawaan sedang hamil atau apa, tapi sepertinya pagi ini saya agak sentimentil. Sambil menikmati lagu-lagu OC yang menurut saya ringan untuk didengar (jenis lagu yang saya suka), ingatan saya terbawa kembali pada kenangan di Kota Hujan....

Pertama sekali saya kenal dengan lagu-lagu OC itu dikenalkan oleh seorang teman pasca ARL yang selera musiknya kurang lebih dengan saya, kebetulan blogger juga (klik di sini kalau mau berkunjung ke blognya: Mademoiselle's Talks). Namanya Vina Pratiwi. #Tengkyu Vina! ;D
Setelah pertama kali dengar, saya sangat bisa menikmati lagu-lagu OC. Hampir setiap hari kalau sedang senyap atau bosan saya selalu minta bukakan lagu OC kepada Kanda, soalnya terus terang yang rajin membuka mp3 player di kontrakan kami adalah Kanda. Kalau saya, kalau pas sedang sendiri atau merasa sunyi saja baru saya buka mp3 player. Itupun tidak pernah nyaring. Sekedar untuk saya saja.

Ngomong-ngomong, saya jadi (makin) teringat kepada Kanda. Rindu sekali rasanya. Ternyata begini rasanya menjalani LDR (long-distance-relationship, dalam hal ini bukan light-dependent-resistors loh ya!). Apalagi pas lagu Enchanted. Haduh-haduh... Serasa jatuh cinta lagi. Love is a beautiful torment --cinta adalah siksaan yang menyenangkan--. Tersiksa karena jadi teringat terus tanpa daya menolaknya, tapi ada rasa yang menyenangkan meskipun tersiksa. Gimana ya? ~Aaah, buat kamu yang sudah pernah jatuh cinta, pasti mengerti rasanya seperti apa. :)

Selain Kanda, tentunya saya juga teringat dengan rumah kontrakan kami di Bogor. Kontrakan yang meskipun sepetak tapi penuh cinta dan kasih sayang. Bukan rumah pribadi, memang. Sebagai pengantin baru saat itu --sekaligus perantau dari tanah jauh-- kami memang belum punya rumah sendiri. Tapi atas izin-Nya kami pernah merasakan pahit-manisnya berumah tangga dengan segala cobaan  dan tantangan yang harus dihadapi di rumah imut yang terjangkau kantong. Belajar bersabar, belajar menerima, belajar berbagi dan sebagainya. Saya malah bersyukur sekali pernah merasakannya bersama Kanda. Yang pasti sebagai pembelajaran bagi kami berdua. Supaya ingat masa-masa sulit ketika senang nanti (insyaallah!).

Semoga saja suatu saat nanti kami segera bisa memiliki istana sendiri. Untuk sekarang, nabung dulu! :)

Dan begitulah pagi ini, saya nikmati salah satunya dengan mendengarkan lagu lama yang ternyata membawa banyak kenangan manis, dan harapan.