Jadi, tulisan ini saya dedikasikan untuk mereka...
Pertama, Kakak. Kakak saya adalah teman paling seru di karaokean dan nonton film-film genre thriller, komedi, dan film fiksi (semacam Lord of The Rings, Harry Potter, atau Pirates of The Carribean). Kakak senang ngobrol ngolor-ngidul tentang banyak hal terutama hal-hal lucu yang pernah dialaminya. Kalau ke Pontianak selalu beli J-Co, dan karena saya adik yang manis, saya biasanya dijamin (dibayarin). Hohoho O:)
Kanda, asyik jadi partner joging dan olahraga lain, asyik juga diajak nonton film komedi bareng (koleksi Just for Laugh nya bejibun!), nge-blog, dan teman diskusi tentang berbagai hal. Sebagai tambahan, Kanda paling betah cerita tentang petualangan-petualangannya di Mapala dulu (terutama di P. Karimata), tentang Ensaid Panjang, dan tentang nastar.. Bisa asyik diajak berpikir mendalam tentang berbagai hal, meskipun kadang-kadang gaya bicaranya seperti "ngajak berantem".. :p
Mama, paling seru dan bersemangat jika diajak ngobrol tentang karet dan perkebunan rakyat, tentang "besok masak apa", dan tentang "sebaiknya zombie ini dibunuh dengan tanaman yang mana"... :D
Bapak, sebenarnya termasuk teman ngobrol yang kurang menyenangkan bagi saya karena sangat doyan membahas politik-politik-dan hal lain yang terkait politik (topik yang paling tidak saya sukai). Bapak senang nonton segala macam film perang, perang apa saja yang penting bunyi tembakannya seru (oh my God!). Meskipun selera berbeda tapi saya paling senang dengar Bapak cerita tentang masa kecilnya yang bahagia walaupun penuh perjuangan. Mungkin kenangannya begitu manis bagi beliau sehingga selalu terpancar semangat dari matanya ketika menceritakannya. ^_^
Anyongaceong alias Anong Adindha TriMandja alias U. Isnaniarti, paling enak dijadikan eksperimen french-braid, dutch-braid, ladder-braid and so on... Terutama karena anong tidak komplen saat saya "menata" rambutnya dengan gaya baru di rumah. Meskipun terkadang agak aneh. Hehe... :p
Nah, kalau membicarakan siapa teman yang paling tidak bisa menolak diajak jalan-jalan, maka saya akan menjawab dengan tegas, Jumi!
Jumi merupakan satu-satunya sahabat saya yang pernah -dan tidak canggung- berlibur bersama keluarga saya di Sambas selama beberapa hari. Keluarga saya juga asik-asik saja dengan keberadaan Jumi. Walau sering mabuk perjalanan dan tidak bisa berenang, dia tidak akan menolak diajak naik perahu, kecuali perahunya karam di depan matanya. Jumi lebih memilih keluar kota dengan naik motor, meskipun akan pasrah saja jika dipaksa naik kendaraan umum.
Jumi dikenal sabar, tapi sesabar-sabarnya Jumi, pernah juga satu kali saya dijawabnya dengan ketus. Mungkin saya satu-satunya teman yang pernah dimarahnya karena menurut survei tak resmi, teman-teman saya yang lain tidak pernah dimarah oleh Jumi. Semua itu gara-gara PACET! (-_-)
Bicara tentang pacet, sahabat lain yang pernah membentak saya karena makhluk kecil bernama pacet adalah Reny. Saat itu di Pasi, hiks. Tapi menurut saya itulah namanya sahabat, tempat mengekspresikan emosi, meskipun menjadi kanvas emosi kebencian yang mendalam terhadap pacet.. Hehe
Walaupun senang jalan-jalan, sahabat saya yang satu ini lebih senang memilih tidur di kasurnya sendiri. Jadi, seberapa jauh pun ia jalan-jalan, kasur di kamarnya adalah tempat dengan prioritas tertinggi untuk beristirahat. Dulu saat kuliah, pernah beberapa kali dia pulang dari rumah saya lewat tengah malam karena mengerjakan tugas kuliah. Ditawari tidur di rumah karena hal mendesak seperti itupun dia ogah. Tapi walaupun cukup keras kepala, Reny asik diajak untuk diskusi agama, organisasi, dan bicara bahasa sambas. :)
Yessi adalah teman ngobrol lain yang menyenangkan menurut saya, meskipun mungkin saya tidak masuk list teman terbaik bagi mereka. Yang jelas bagi saya, Yessi sangat asyik diajak bergosip mengenai buku-buku dari penulis lokal semacam laskar pelangi, membahas acara televisi lokal yang bermutu seperti Kick Andy dan Mario Teguh, serta ahlinya film Korea. Masalah film Korea ini, sebenarnya saya hanya nyambung dengan film Jewel in Palace (Jang geum) yang memang saya ikuti serialnya. Saking nyambungnya, saat kuliah dulu kami saling memanggil dengan sebutan dayang choy dan dayang soi. Dan terbawa sampai sekarang, kata "nyonyaaa" masih kami digunakan untuk mengganti panggilan "yes" atau "net"... Saya tidak ingat dia pernah memanggil saya Yanet dan saya tidak ingat kapan terakhir kali memanggilnya Yesi... hmm... (-_-)
Nah, teman lain yang seru seperti Yessi adalah Hensu. Hensu adalah singkatan saya sendiri yang saya gunakan di hape untuk Heni Suarsih (Soalnya banyak teman yang bernama Heni juga). Heni adalah teman setia saya dalam berbagi cerita tentang game sims dan film-film barat dengan genre yang sama-sama kami sukai. Oh ya, Heni adalah orang pertama yang mengajarkan saya mengedit foto dengan photoshop. Foto anak tetangga kami jadikan eksperimen pertama kami. Beruntunglah Yesi tidak menjadi bahan eksperimen photoshop kami. Hehehe... :p
Rizki R. dan Mimi C., adalah teman lain yang asik diajak ngobrol. Hal yang paling nyambung adalah tentang opini yang seringkali sama, tentang illuminati dan teori konspirasi, pendidikan, agama, dan keluarga (kami bertiga menikah pada tahun yang sama).
Yang lain, Aini S. Sahabat yang satu ini adalah teman cerita dan berekspresi. Hal paling seru dibicarakan dengan Aini adalah tentang pekerjaan dan "ikhwan masa depan" nya. ^_^ ops!
F. Kautsar alias Kokon, adalah murid les saya yang senang menghayal dan membuat kartun "Kokon Punye Cerite". Saya senang menyambung cerita khayalannya dengan cerita khayalan lain versi saya sampai-sampai kami tidak tau apa yang kami bicarakan. Ia berkata ia adalah alien, dan saya percaya itu. :)
Icad a.k.a I. Maulana, adalah murid les tertua yang pernah saya miliki. Meskipun anaknya senang pamer gadget, tapi saya senang berinteraksi dengannya, terutama karena dia lucu dan selalu pasrah ketika saya bergurau "agak" sadis tentang banyak hal kepadanya. Saya kurang tau, apakah sebenarnya dia sadar selama ini saya memanggilnya "si genteng". Bukan "si ganteng"... Icad sangat bersemangat bicara tentang hal-hal yang sedang nge-trend seperti rubik, fotografi, blog, band, dan sebagainya. Yang menyebalkan, blognya tidak pernah update! (-_-) aah, Icad!
Lita, F. Elmahera, keponakan saya yang (sepertinya) paling bawel. Seperti Kokon dan Icad, sebenarnya saya lebih senang mendengarkan cerita dan menanggapi ceritanya agar tidak membosankan (bagi saya). Mungkin karena zaman saya dan mereka berbeda. Tapi karena pembawaan Lita yang ceria, saya selalu senang mendengar ceritanya. Hal yang paling sering diceritakannya adalah tentang hobinya menari dan kejadian-kejadian di sekolah.
Hmm, siapa lagi ya...
O iya, Artum, M. Arthum A., ce es saya dan Kanda di pascasarjana, terutama karena pembimbing saya dan Artum sama. Jangan pancing dia bicara tentang gunung, karena pasti susah untuk dihentikan (kurang lebih sama dengan Kanda yang juga punya hobi sama: naik gunung). Hal lain yang sering dibicarakannya adalah mengenai cewek yang lewat lalu lalang di depan kami. Ada saja komentarnya. :p
Satu lagi teman pascasarjana lain yang asik diajak becanda dan jago ngelawak, Rio, a.k.a R.Wibisono. Kalau Artum lebih sebagai objek penderita candaan saya dan Kanda, Rio lebih sering sebaliknya. Gaya becandanya ruar biasa, sampai Kanda yang ngocol saja terkadang takjub dengan candaannya si Rio. Gokil abis!
Next, Nhepa, sahabat saya dari masa SMA yang juga sekaligus teman kuliah dan tetangga di perantauan. Secara umum, kalau kami bertemu Nepa yang banyak bercerita dan saya yang mendengarkan. Bahan pembicaraan biasanya cukup serius dan tidak lepas dari agama, tapi saya menikmatinya karena banyak hikmah yang bisa diambil. Pokoknya Zuper sekali...
Nah, ketika ingin membicarakan hal serius dengan celetukan yang cuek, Desmy dan Ayu adalah ahlinya. Desmy A, sahabat masa SMU sangat senang bercerita. Sekali lagi, saya pendengar yang cukup baik jadi senang-senang saja mendengarkan cerita-ceritanya. Yang paling saya suka, saya bisa sambil konsultasi kesehatan. Maklum, doi lulusan kedokteran dan memang dari masa SMU termasuk murid cerdas, jadi saran-sarannya pasti bukan abal-abal. Saya sayang padanya. :)
Selain Desmy, N.A. Ayuningtyas alias Ayu juga nyaman diajak bicara tentang kesehatan. Anak sepupu saya yang satu ini juga calon dokter karena saat ini masih kuliah di kedokteran. Ayu punya kepribadian yang agak unik. Dulu pernah kami tes dengan tes psikopat dan dia lulus dengan mudah (tau maksud saya? Hehe). Meskipun begitu, karena kepribadiannya itulah dia lebih asyik diajak diskusi hal yang lebih serius dibandingkan anak seumurannya. Bahkan pernah suatu hari saat Ayu bermalam di rumah dan bercerita kepada saya bahwa ia merasa lebih nyaman berbicara dengan orang yang lebih tua, seumur Mama dan Bapak saya. Jarang lho anak jaman sekarang yang betah ngobrol dengan orang tua. Benar-benar unik... :)
Huaa... Seperti tak ada habisnya... Tapi saya capek. Oke deh, udahan...
-Fin for today-
Bubye!