Baru saja kemarin saya sms-an dengan beberapa teman yang sudah lama sekali tidak bertemu. Kangen. Sekalian juga memberi kabar tentang kehamilan saya yang masih muda. Alhamdulillah, selain dapat kebahagiaan karena mendapat kabar dari teman-teman yang dirindukan, dapat bonus doa pula. Semoga diijabah, aamiin.. :)
Nah, beberapa teman yang saya hubungi kebetulan ada yang sudah pernah hamil. Karena itu, sekalian saja saya tanyakan tips dan nasihat seputar kehamilan yang mungkin bisa saya terapkan. Teman-teman saya banyak juga yang bertanya, apakah saya mengalami mabuk (jackpot alias munt*h). Mengingat saya memang belum pernah sekalipun jackpot, hanya sebatas mual-mual saja (terutama ketika mencium bau-bau tertentu), jadi saya katakan bahwa saya tidak pernah mabuk. Hanya saja yang sangat mengganggu adalah nafsu makan yang jauh menurun, bahkan saat masih di Bogor, saya seringkali melewatkan waktu makan. Kalau saja tidak ingat bahwa janin di rahim perlu nutrisi, mungkin saya tidak makan. :(
Dan buruknya, saya mengalami hipotensi gara-gara nafsu makan hilang.
Selama masa kehamilan trimester awal ini juga, saya jadi tidak doyan makan nasi. Lebih pengen makan buah-buah manis, dan mie, dan minum susu coklat. Oleh Mama, saya didorong untuk memperbanyak ngemil saja. Lumayan untuk mengisi perut. Hasil dari browsing internet, nanya orang berpengalaman, maupun dokter kandungan, katanya sih perubahan nafsu makan memang mungkin terjadi karena perubahan hormon saat masa awal kehamilan. Seiring waktu, nafsu makan akan kembali normal atau malah meningkat. Insyaallah, Yanet, Insyaallah... #ngomong sendiri, hehe #abis buat saya, kehilangan nafsu makan hilang itu menyakitkan :(
Hari ini, sekitar pukul 12 siang tadi, uwah, rekor baru buat saya! Saya jackpot dengan sukses!
Jadi ceritanya siang sekitar pukul sebelas lewat, Bapak memasak mie tiau untuk makan siang. Saya sendiri, memang dari pagi sudah lemes. Pas melewati dapur, tiba-tiba bau tak sedap tercium di hidung. Daaan, saya segera berlari ke kamar. Mual. Saya duduk di sisi tempat tidur yang menghadap jendela, wanti-wanti jika benar-benar keluar. Sekalian menghirup udara luar yang lebih segar. Lama saya menahan mual, sampai akhirnya Mama saya pulang dari kantor dan mengurut-urut bagian belakang leher saya. Minyak angin aromaterapi saya pakai, tapi mualnya malah menjadi-jadi. Akhirnya, terpecahkanlah rekor itu. Jackpot kuning :p
*Padahal baru saja malam sebelumnya cerita sama teman-teman kalau belum pernah mabuk hamil*
Gitu deh... Teman-teman punya cerita atau tips tentang kehamilan? Share ya... ;)
Nah, beberapa teman yang saya hubungi kebetulan ada yang sudah pernah hamil. Karena itu, sekalian saja saya tanyakan tips dan nasihat seputar kehamilan yang mungkin bisa saya terapkan. Teman-teman saya banyak juga yang bertanya, apakah saya mengalami mabuk (jackpot alias munt*h). Mengingat saya memang belum pernah sekalipun jackpot, hanya sebatas mual-mual saja (terutama ketika mencium bau-bau tertentu), jadi saya katakan bahwa saya tidak pernah mabuk. Hanya saja yang sangat mengganggu adalah nafsu makan yang jauh menurun, bahkan saat masih di Bogor, saya seringkali melewatkan waktu makan. Kalau saja tidak ingat bahwa janin di rahim perlu nutrisi, mungkin saya tidak makan. :(
Dan buruknya, saya mengalami hipotensi gara-gara nafsu makan hilang.
Selama masa kehamilan trimester awal ini juga, saya jadi tidak doyan makan nasi. Lebih pengen makan buah-buah manis, dan mie, dan minum susu coklat. Oleh Mama, saya didorong untuk memperbanyak ngemil saja. Lumayan untuk mengisi perut. Hasil dari browsing internet, nanya orang berpengalaman, maupun dokter kandungan, katanya sih perubahan nafsu makan memang mungkin terjadi karena perubahan hormon saat masa awal kehamilan. Seiring waktu, nafsu makan akan kembali normal atau malah meningkat. Insyaallah, Yanet, Insyaallah... #ngomong sendiri, hehe #abis buat saya, kehilangan nafsu makan hilang itu menyakitkan :(
Hari ini, sekitar pukul 12 siang tadi, uwah, rekor baru buat saya! Saya jackpot dengan sukses!
Jadi ceritanya siang sekitar pukul sebelas lewat, Bapak memasak mie tiau untuk makan siang. Saya sendiri, memang dari pagi sudah lemes. Pas melewati dapur, tiba-tiba bau tak sedap tercium di hidung. Daaan, saya segera berlari ke kamar. Mual. Saya duduk di sisi tempat tidur yang menghadap jendela, wanti-wanti jika benar-benar keluar. Sekalian menghirup udara luar yang lebih segar. Lama saya menahan mual, sampai akhirnya Mama saya pulang dari kantor dan mengurut-urut bagian belakang leher saya. Minyak angin aromaterapi saya pakai, tapi mualnya malah menjadi-jadi. Akhirnya, terpecahkanlah rekor itu. Jackpot kuning :p
*Padahal baru saja malam sebelumnya cerita sama teman-teman kalau belum pernah mabuk hamil*
Gitu deh... Teman-teman punya cerita atau tips tentang kehamilan? Share ya... ;)