10.05.2012

Jangan Mesra, Katanya

Kemarin saya menemukan gambar "pemancung hidung" di facebook. Saya ingin membagikan (share) gambar tersebut ke kronologi Kanda, sebagai bahan gurauan, karena terminologi "pemancung" begitu menggelitik saya.. Pemancung terdengar seperti alat untuk memancung (memotong) daripada alat untuk memancungkan... Hehehe..
Itulah bahasa Indonesia, kadang ambigu. Tapi karena keambiguan bahasa itu, saya dan Kanda jadi lebih kreatif karena biasanya kami lebih memilih bercanda dan bergurau dengan menggunakan plesetan bahasa. Yah, selama kadarnya tidak berlebihan, saya rasa ini lebih baik daripada bercanda memperolok orang lain... :)

Sayangnya, suami saya langsung protes ketika saya berkata ingin membagikan gambar tersebut ke kronologi facebooknya, dengan alasan dia merasa tidak nyaman juga jika nanti ada teman yang berkomentar menganggap kami berlebihan dalam berkomunikasi via jejaring sosial (dalam arti berkomunikasi terlalu mesra di jejaring sosial seperti facebook atau twitter, walaupun sebenarnya kami berdua sangat-sangat-sangat jarang menunjukkan kemesraan kata-kata mesra antar dinding. Mungkin ini efek enchanted waktu itu, hehe). Cukuplah uploadan memori manis lewat foto-foto berdua maupun kebersamaan dengan keluarga besar. Selebihnya, masih ada fasilitas lain yang lebih pribadi seperti sms, pesan fb, direct messege twitter, yahoo messege, email, skype, dan sebagainya.

Sebenarnya, saya mau protes. Tapi saya hargai keinginannya, dan saya rasa ada benarnya juga. Jadi, urunglah saya mengirimkan gambar lucu tersebut ke kronologinya. Toh saya masih bisa menunjukkan langsung gambar tersebut dan tertawa bersamanya. ^^ alhamdulillah...

Respect people's feelings. Even if it doesn't mean anything to you, it could mean everything to them. - Unknown.