4.28.2016

Yang Sebaiknya Dilakukan Jika Tetangga Membangun Rumah

Judulnya resek ya, hehe. Tetangga yang bangun rumah, kenapa kita ikut-ikutan sibuk? Itu juga yang dulu ada di pikiran kami sekeluarga dan beberapa tetangga lain. Tapi ternyata, seperti kata orang, kalau tidak mengalami sendiri ya biasanya tidak tahu. Makjleb pokoknya. Jadi hari ini, saya akan menulis tentang ini saja, dengan harapan kejadian yang kami alami tidak berulang kepada orang lain.

Peringatan: Bukan tulisan yang menceritakan kesenangan, jadi kalau malas baca hal seperti ini silakan hentikan di sini.


Disadari atau tidak, pendirian bangunan baru dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan bertetangga, baik sebelum, saat, maupun sesudah pembangunan. Apalagi kalau bangunan baru tersebut ditujukan bukan hanya sebagai rumah tinggal melainkan untuk bangunan komersil di kompleks perumahan, seperti toko, kantor, atau penginapan kos dengan banyak pintu.

Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terkait keamanan dan kenyamanan bersama, berikut ini beberapa hal yang menurut saya perlu dilakukan oleh kita selaku tetangga jika ada tetangga yang berniat membangun bangunan komersil (terutama kos) di kompleks perumahan:

- Ajak berkomunikasi dan membuat kesepakatan bersama

Pembicaraan antar tetangga terdekat dengan diketahui ketua RT perlu dilakukan agar pemilik properti menyadari bahwa tetangganya memahami hak dan kewajibannya. Sebaiknya dihasilkan surat kesepakatan bermaterai perihal hal tersebut.

- Ingatkan tentang jarak bangunan terhadap batas tanah 

Ini penting, terutama agar tetangga tidak terlalu terganggu oleh suara berisik dari penghuni kos (notabene orang luar) yang beraneka ragam. Dan yang terutama sekali, perihal jarak antar bangunan penting untuk menekan potensi penyebaran api jika terjadi kebakaran karena kelalaian anak kos. Naudzubillahi min dzalik. Selain itu, jarak bangunan yang terlalu dekat antar tetangga juga dapat mengganggu privasi dan dikhawatirkan membuka peluang kejahatan dari pintu ke pintu. Naudzubillahi min dzalik lagi. Jadi ini sebagai upaya pencegahan. Kita kan harus berusaha memperkecil musibah..

- Perhatikan akses dan sirkulasi bangunan kos

Jendela dan pintu yang terlalu banyak menghadap ke arah rumah kita dapat menyebabkan privasi terganggu, dan masalah keamanan seperti yang disebutkan pada poin sebelumnya.

- Bicarakan tentang sistim pembuangan, drainase, dan ketinggian bangunan, dsb

Bangunan yang akan menampung sekian banyak kepala akan berdampak cukup signifikan bagi lingkungan sekitar, atau setidaknya bagi tetangga terdekat. Ini adalah hal serius karena kita tentu tidak mau rumah kita rusak karena mencium aroma busuk dari toilet dan melihat sampah berserakan yang mengganggu di hari-hari berikutnya. yuck!

- Ingatkan untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi selama pembangunan

Sebaiknya poin ini tertulis. Kesannya jahat ya, tapi serius. Pembangunan rumah orang lain, apalagi bangunan gedung bertingkat dengan banyak kamar, sangat bisa mempengaruhi bangunan rumah kita lho. Misalnya pada kasus yang kami dan tetangga alami: dinding rumah retak karena tanah yang turun beberapa centimeter, rumah dan wadah air minum terkotori oleh debu dari aktivitas pertukangan, atap dan pagar yang pecah karena diinjak tukang, serpihan semen basah yang jatuh, dsb. Boleh saja membiarkan, tapi kalau mau meminta pertanggungjawaban juga sangat boleh, karena itu adalah hak dari orang yang propertinya dirusak.

- Selalu catat dan rekam jika melakukan pertemuan

Walaupun sudah dibuat surat kesepakatan, merekam pembicaraan selama pertemuan bisa jadi sangat berguna di kemudian hari. Ini sebagai pengingat bagi kita maupun tetangga. Siapa tahu mereka lupa. Ini juga bisa jadi bukti penting, kalau-kalau akan muncul kasus perdata antar tetangga. Kita tidak pernah tahu masa depan.

- Konsultasi dengan pihak berwenang jika dirasa ada pelanggaran terkait pembangunan

Misalnya, pihak dinas pertanahan. Langkah ini sebaiknya dilakukan sejak melihat ada ketidaksesuaian kesepakatan terkait bangunan, sebelum bangunan selesai. Soalnya kalau sudah terlanjur jadi, urusan bisa lebih ribet.

Begitulah beberapa hal penting yang sebaiknya dilakukan jika ada tetangga kita yang akan membangun kos. Ini bukan soal baik atau tidak baik, sabar atau tidak sabar, melainkan tentang pembelajaran akan hak dan kewajiban untuk saling mengingatkan sesama manusia. Sekarang semakin banyak orang jahat dan tega. Selain sudah jamannya, faktor penting lain yang menyebabkan ini adalah karena banyak orang baik yang membiarkan hak nya diinjak oleh orang lain, tanpa merasa perlu mengingatkan tanggung jawab kepada orang yang menginjaknya. Padahal siapa tahu yang menginjak hak orang ini terlalu bodoh, alpa, khilap, tidak tahu atau tidak sadar sudah melanggar hak orang lain, tapi karena tidak ada yang komplain jadi terbiasa melakukannya. Besok dilakukan lagi, dan lagi. Kan kasihan..


Sekali lagi, ini bukan masalah usil atau resek, tapi kepedulian atas kepentingan bersama. Saya hanya ingin berbagi ide berdasarkan pengalaman yang baru dialami. Harapannya semoga kita lebih sadar akan hak maupun kewajiban, agar tidak terzalimi ataupun menzalimi di kemudian hari. Silakan lewati kalau memang merasa poin-poin di atas tidak penting. Saya hanya menyampaikan dan mengingatkan, dengan semangat berbagi. Semoga teman-teman pembaca tidak ada yang mengalami ini di kemudian hari, ya. Terima kasih sudah membaca sampai selesai. Bye!