6.10.2015

Idealisme

Hari ini tak sengaja baca tulisan bertema idealisme, dari dua blogger yang berbeda. Menarik, saya pikir. ~Aah, jadi teringat dulu pernah dikatai sebagai "sok idealis, nggak realistis". Ini jadi renungan saya, apakah benar idealisme itu selalu tidak realistis? Apakah keadaan ideal selalu bertentangan dengan realita?


Kalau saya ditanyai pendapat, saya akan menjawab, seseorang bisa saja idealis sekaligus realistis, karena dua hal itu tidak bisa dibandingkan. Entahlah saya dapat ide ini dari mana, mungkin pernah baca di suatu tempat atau murni dari pikiran sendiri, saya tidak terlalu ingat. Tapi berdasarkan yang saya pahami, idealisme adalah bagaimana kita memandang suatu keadaan ideal dengan diri kita, membicarakan tentang standar yang kita miliki untuk kita penuhi, berfokus pada kepuasan diri. Sedangkan realistis adalah bagaimana kita memandang dunia yang ada di sekitar kita, tentang penerimaan kita pada realita, berfokus pada dunia luar. Keduanya punya sudut pandang berbeda, satu ke luar, satu ke dalam.

Dari pemahaman itu saya sadar, setiap orang punya standar ideal masing-masing. Ada yang berstandar pada kepuasan materil yang mudah terukur (harta, keluarga, kekuasaan), ada juga dari kepuasan batin yang cenderung abstrak (kasih sayang, ketenangan, rasa puas).

Dalam pekerjaan, dapat uang dan hati puas adalah hal yang ideal. Mau kaya secara materi boleh saja, tapi jangan sampai menzolimi orang lain (bohong, nipu, kasar, mengambil hak orang lain, dsb). Itu idealnya, hanya pendapat saya sih. ^^ Salaam!