4.03.2016

Jalan Sore di Taman Alun Kapuas

Ahad sore ini, menjelang waktu ashar, rumah kami kedatangan keponakan kecil, Shiva (Iva) dan Nizar (Ija). Mereka main ke rumah bersama ayahnya --sepupu saya-- Bang Uli. Karena keasyikan main, mereka ogah waktu diajak ayahnya pulang. Karena kasihan dan pas sempat, kami (saya, Kakak, dan Isna) berjanji kepada Bang Uli akan mengantar mereka pulang setelah mereka selesai bermain.

Jalan Sore di Taman Alun Kapuas

Mumpung masih sore, kakak mengajak singgah di Taman Alun Kapuas yang baru. Sebenarnya bukan baru juga sih. Taman ini sudah ada dari kami kecil tapi tahun lalu ditutup sementara agak lama karena dirapikan oleh pemkot. Setelah pekerjaan pemkot selesai dan dibuka untuk umum, kami sekeluarga belum pernah singgah ke sana bersama-sama seperti dulu, jadi mumpung sempat dan sehat, dan mau, saya sih ayo saja. Pun sudah lama saya mupeng ingin berkunjung ke sana.

[Baca cerita sangat singkat saya tentang jalan-jalan ke Taman Alun Kapuas sebelum dipugar di sini]

Karena satu dan lain hal, yang ikut ke Taman Alun Kapuas sore ini (sekalian mengantar Iva dan Ija) hanya kami bertiga: saya, Kakak, Isna. Total berlima dengan Iva dan Ija. Pas mau turun, hujan panas turun. Tahu hujan panas tidak? Hujan panas itu hujan yang turun ketika hari sedang cerah dan terang benderang.

Sambil menunggu hujan panas reda, kami duduk-duduk di teras sambil wefie-an. Haha, keluarga narsis  Eh, tapi fotonya tak usah dimasukkan di sini deh.. ^^

Sekitar pukul 5 hujan panas baru reda. Kami berlima menuju Taman Alun Kapuas dengan motor. Motor yang digunakan 2 buah. Motor pertama dikendarai Kakak saya dan Iva, motor kedua oleh saya, Ija, dan Isna. Singkat kata, sampailah kami di Alun-Alun Kapuas. Tak disangka, pengunjung Taman Alun Kapuas di sore hari libur seperti hari ini ternyata ramaaai sekali.

Nuansa ruang terbuka hijau di kota kami ini memang banyak berubah. Taman lebih tertata, kapal serasan lebih teratur, dan tidak ada lagi pedagang dan pengamen. Intinya, buat saya, cukup memuaskan.

Di taman kota ini ada air mancur dengan signage bertuliskan Taman Alun Kapuas. Banyak pengunjung yang bergiliran berfoto di spot ini, termasuk kami.

Spot lain yang cantik dijadikan latar foto adalah taman, air mancur, tepian sungai, dan duplikat tugu khatulistiwa yang ada di tepi sungai. Ada juga lantai terapung yang memberikan sensasi berada di atas perahu. Goyang~goyang.. 

Jalan Sore di Taman Alun Kapuas
Ini lho yang namanya lantai terapung..

Jalan Sore di Taman Alun Kapuas
Ini pemandangan Sungai Kapuas dari lantai terapung. Kapal feri penumpang lalu-lalang.. :)

Jalan Sore di Taman Alun Kapuas
Ini juga pemandangan Sungai Kapuas dari lantai terapung, yang arah pelabuhan

Tanpa terasa, petang pun tiba. Adzan terdengar berkumandang dari masjid di seberang sungai. Seorang bapak petugas satpol pp yang berpatroli memberitahu kami untuk segera meninggalkan taman karena taman akan segera ditutup sekitar pukul 6. Waktu itu kami berlima sedang berada di lantai terapung. Kami bergegas menuju pagar yang sudah setengah ditutup.

Saya senang karena kami bisa bersenang-senang dengan biaya murah meriah. Bahkan boleh dibilang kami menikmati fasilitas ruang terbuka hijau dengan gratis. Cuma bayar biaya parkir (1000 rupiah), kita bisa menikmati semuanya. Menyenangkan yaa.. ^^

FYI, bayar 1000 rupiah untuk jasa parkir sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah kota Pontianak lho ya. Jadi kalau ada juru parkir yang minta lebih, kita bisa protes atau melaporkan kepada satpol pp yang berjaga di taman.
*Kalau mau sedekah, silakan lakukan pada tempatnya, kepada yang berhak. Jangan biasakan orang lain menerima uang pungli dari tangan kita ya teman, itulah tanda sayang kita kepada mereka ;)

Sekian dulu cerita saya hari ini. Semoga tulisan ini bisa jadi referensi teman-teman kalau mau jalan-jalan di Kota Pontianak, yaa. Sampai nanti..