10.28.2015

Kejutan Manis dari Lita

Saya punya keponakan. Namanya Farlita Elmahera. Walaupun terhitung keponakan jauh (cucu dari sepupu Mama'), tapi keluarga saya dekat dengannya. Anaknya mudah bergaul, aktif dan ceria. Dulu waktu ia masih kecil sampai lulus smu, ia masih sering tidur di rumah kami. Kakak dan saya sering mengajaknya jalan-jalan, sampai sekarang. Kebetulan, untuk ukuran tante-nya, usia saya hanya terpaut sekitar 10 tahun dengannya, sedangkan Kakak terpaut 12 tahun. Jadi gitu deh. Dekat, seperti adik sendiri.

Beberapa hari lalu, Lita yang sudah lama tidak main ke rumah karena sibuk jadi guru PPL, menghubungi saya. Ia berniat main ke rumah hari Rabu (hari ini). Saya yang kangen ngobrol dengannya, mendengar pengalaman kuliah dan mengajar yang seru, atau sedikit mengenang cerita kami dulu, segera mengiyakan. Janjian lah kami.

Hari ini pun tiba. Saya sengaja tidak memberi tahu orang serumahan supaya menjadi kejutan untuk Mama' dan Bapak yang pasti juga kangen dengan Lita. Biasanya ia datang tengah hari sepulang mengajar, tapi jelang tengah hari ia menghubungi, mengatakan masih ada urusan di sekolah.

Waktu berlalu. Jam 1, jam 2, jam 3, tidak ada kabar. Saya memaklumi karena kesibukannya memang luar biasa. Mengajar, jualan, bikin RPP.. Karena itu saya berhenti menunggu. Mungkin baru sempat besok, batin saya menghibur diri. Untung belum memberi tahu kepada Bapak dan Mama', jadi cukup menghibur diri sendiri. Hehe..

Jarum jam lewat pukul 5 sore. Tak disangka, Lita jadi datang. Yeey! Ia diantar Agung, pacarnya. Rupa-rupanya ia ingin silaturahmi sekalian mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya, tapi ia tidak bisa berangkat sendiri sepulang mengajar tadi siang karena kesusahan membawa kue sendirian. Ia bahkan memberi saya sebungkus kado. Awww, she's so sweet..


Kue yang dibawanya adalah buatan sendiri, termasuk hiasannya. Iya, Lita rajin berlatih menghias kue tart dan biasa menerima pesanan kue ulang tahun. Jadi kalau teman pembaca berdomisili di Pontianak dan mau makan kue, bisa pesan lho..
**eh, malah promisi, hhihi :p

Untuk kue saya, sebenarnya kaget sih dengan karakter yang dipilihnya, kenapa harus Patrick Star, Ta?, protes saya. Rupanya ia memilih Patrick karena warnanya PINK. Katanya, pink kan warna Tante Yanet. Eaaaak. Iya sih, pink. Tapi jangan Patrik Star juga kali.. hhihi

Setelah kue difoto untuk kenang-kenangan, saya memotong kue agar bisa dinikmati bersama sambil ngobrol. Hmm. Nyam nyam. Rasa kuenya tidak terlalu manis, jadi bisa dinikmati bersama orang tua.

Sekitar pukul 8 malam, Lita ditelfon Rysa, kakaknya yang rupanya akan diwisuda besok. Ada barang yang perlu dibeli untuk dipakai Rysa saat wisuda, jadi Lita dan Agung pamit pulang agar sempat membeli barang yang dipesan.

Sepulangnya Lita, saya segera membuka kado darinya. Sebenarnya saya bersemangat ingin langsung membuka kado tersebut waktu menerimanya, tapi ia bilang nanti saja. Jadi baru dibuka deh. Dan senangnya saya..


Sehelai jilbab segi empat tepi rawis berwarna merah jambu polos, sebuah bros handmade, dan selembar surat bertulis tangan tersusun rapi dalam sebuah kotak susu formula. Pas baca suratnya, duh, saya terharu..

Jilbab dan bros langsung saya pakai. Coba-coba. Jilbabnya tebal, jadi saya tidak perlu memakainya 2 lapis seperti yang biasanya saya lakukan kalau memakai jilbab bahan paris segi empat. Sementara bros buatan Lita, kawaii.. ^^

Terima kasih ya Lita sayang. Semoga kehangatan hati dan ketulusanmu selama ini dibalas kebaikan dan keberkahan hidup oleh Sang Maha Kuasa. Aamiin ya Rabbal'alamin..

Oh ya, Lita juga membuat dan menerima pesanan bros, lho. Baru-baru ini ia bahkan berhasil memenuhi pesanan suvenir pernikahan sebanyak 700 buah. Jadi buat teman-teman yang akan melangsungkan pernikahan tapi masih bingung mengenai suvenirnya, bros buatan keponakan saya ini bisa dipertimbangkan, lho.
**promosi teroos... hhihi.

Baiklah, sudah dulu ya! Saya mau istirahat sambil membawa senyum. Siapa tahu jadi mimpi indah. Hehe. Ngantuk nih. Salaam!