2.26.2015

Waspada Penculikan!

Kejahatan jaman sekarang makin banyak saja modusnya. Makin kreatif dan tega dalam menjahati orang lain hanya demi "sesuap nasi" haram..

Waspada Penculikan



Seperti hari ini, saya membaca sebuah kabar berita bertopik kriminal yang memprihatinkan di timeline facebook saya, tentang seorang wanita muda yang hampir menjadi korban penculikan. Modusnya baru dan agak mengkhawatirkan. Mungkin teman-teman sudah ada yang baca karena ini cukup banyak di-share di media sosial, tapi saya rasa tak ada salahnya saya sebarkan lagi di blog saya ini. Semoga lebih banyak lagi yang tahu mengenai hal ini.

Waspada penculikan


Setelah membaca ini, kita jadi tahu, sekrarang sindikat penculikan melakukan modus baru dengan mengaku-ngaku menjadi orang tua yang mau membawa pulang anaknya yang membangkang. Saya prihatin. Kok bisa-bisanya berbohong seperti itu ya, mengaku-ngaku keluarga dari seseorang yang tidak dikenal. Kalau saja Mbak D, si pemilik status di atas, tersebut tidak diperhatikan oleh orang sekitarnya, naudzubillah, seram. Syukurlah dia diberi keselamatan oleh Allah melalui bantuan dan kepedulian orang-orang di sekitarnya. Alhamdulillah..

Kehidupan kota yang cenderung individualistik memang rentan dengan kejadian seperti ini. Acuh dengan orang lain karena merasa bukan urusan kita. Untunglah masih ada orang-orang "usil" atau "ikut campur" yang malah justru membantu. Orang-orang yang keluar dari zona nyamannya untuk membantu orang lain yang meminta pertolongan. Memang susah sih, di kehidupan kota besar menekan: kita baik kadang malah balas dijahati. Dan ini bikin kapok. Tapi syukurlah dari sekian banyak orang, ada yang hatinya tergerak untuk menghentikan pelaku membawa korban.

Hikmah bagi kita bersama, teman, mari kita lebih peduli dengan lingkungan sekitar kita. Modus seperti ini bukan tidak mungkin berulang di lain tempat di lain waktu. Naudzubillahi min dzalik. Untuk menghindarinya, semoga tips sederhana ini bisa membantu:

1. Para wanita sebaiknya usahakan tidak berpergian sendirian, terutama di malam hari.

2. Tingkatkan kewaspadaan dan jangan lengah. Ada baiknya mulai sekarang pertimbangkan untuk belajar bela diri. Buat yang pernah belajar, asah lagi.

3. Jaga stamina, terutama jika terpaksa berpergian sendiri.

4. Kalau tidak sengaja terlalu larut, hubungi orang yang dikenal agar dijemput. Pilih tempat menunggu jemputan yang dinilai cukup aman seperti dekat dengan petugas keamanan atau pusat informasi.

5. Saya kurang tahu apakah pakaian atau perhiasan mencolok mempengaruhi modus ini (atau pelaku hanya acak memilih korban yang terlihat berpergian sendirian dan kelelahan seperti Mbak D), tapi tak ada salahnya untuk tidak terlalu mencolok dari segi penampilan.

6. Terakhir yang menurut saya paling penting: berdoa.

Nah, kalau kita di pihak yang melihat kejadian (saksi, bukan korban), segera laporkan kepada petugas keamanan dan catat atau foto nomor polisi kendaraan. Kalau punya keberanian lebih, langsung tegur. Minimal kalau pun yang ditegur benar-benar lagi konflik keluarga, ya si anak yang didorong-ditarik itu juga punya hak untuk tidak disakiti. Kekerasan dalam rumah tangga kan, jadi pantas ditolong. Itu kalau benar anaknya lho. Kalau seperti Mbak D di atas, itu berarti sudah menolong dari kasus penculikan. Pokoknya lakukan sebatas kemampuan kita sebagai bentuk empati. Kita tentu tidak mau orang-orang tidak membantu kita kalau kita di posisi korban, kan. Naudzubillahimin dzalik.

Tetap waspada dan tetap berbagi ya, teman. Mudah-mudahan postingan kali ini bermanfaat. Saya sangat berterima kasih kepada Mbak D (pemilik status) yang bersedia berbagi pengalaman yang bikin syok seperti itu. Semoga kita semua dilindungi Tuhan dari segala macam kejahatan, aamiin ya Rabbal alamin.