2.27.2015

Mengantar Mama' dan Bapak ke Bandara

Ahad lalu, Mama' dan Bapak kembali ke Pontianak dengan pesawat penerbangan jam 2.30 siang. Saya dan Kanda mengantarkan keduanya ke Bandara Soekarno-Hatta. Turun dari rumah sekitar pukul 8 pagi, Mama' dan Bapak sempat pamitan dengan Bu Lela, tetangga kami.

Di depan kontrakan kecil kami



Kami naik angkot 2 kali. Pak supir angkot menawarkan lewat terminal Bubulak, kami iyakan. Sampai Bubulak, kami sambung ke Baranang Siang (BS). Di BS beli tiket dan menunggu bus Damri jurusan Bogor-Soetta. FYI, harga tiket Damri biasa jurusan Bogor-Soetta sekarang 55ribu rupiah ya. Sedangkan untuk Damri Royal jurusan sama (armadanya berwarna biru) tiketnya seharga 75ribu. Apa bedanya? Entahlah, saya belum pernah coba. Mungkin tempat duduknya lebih lapang. *sotoy*

Berhubung turun dari rumah tidak sarapan, kami sempatkan makan di terminal Damri BS. Saya sempat mengira harganya bakal gila-gilaan (maklum kan di terminal kan biasanya mahal) tapi ternyata tidak juga. Alhamdulillah. Berempat 47 ribu jadi seorang sekitar 12an ribu. Walaupun lauknya sederhana tapi rasanya enak. Sepadan lah.

Oh ya, di terminal ini yang mau buang air bisa ke toiletnya, bayar 2 ribu. Tidak terlalu kotor, sayang nyampur antara pria-wanita (bukan toilet khusus).

Bertolak dari Bogor menuju Bandara Soetta sekitar pukul setengah sebelas, sampai di Bandara sekitar pukul dua belas siang, jadi kira-kira satu setengah jam-an. Mungkin karena jalanan tidak terlalu ramai. Syukurlah kami sampai sebelum waktu check-in. Kalau tidak kan pasti terburu-buru.

Sambil menunggu di Bandara, Mama' dan Bapak kami ingatkan untuk segera check-in walaupun waktunya masih beberapa jam lagi. Keduanya check-in dengan membawa barang bawaan yang akan dimasukkan ke dalam bagasi pesawat, sedang tas kecil dan bawaan ringan yang akan dibawa ke kabin ditinggalkan bersama kami. Usai melaporkan diri, Mama' dan Bapak kembali ke terminal pengantar tempat kami menunggu.

Menunggu

Karena kehausan (air bekal sudah habis diminum), Bapak berinisiatif membeli air teh botol. Yang tak disangka, satu buah air teh botol plastik yang biasanya seharga sekitar 5.500 sampai 6.000 an naik 3 kali lipat. Yap, satu botol air teh rasa madu di bandara seharga 18.000! :D Ajiib..

Menunggu

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 13.30, kedua orang tua saya tercinta harus masuk ke ruang tunggu penumpang (yang tidak bisa dimasuki pengantar) karena pukul 14.30 keduanya akan bertolak ke Pontianak, Kota Khatulistiwa yang ngangenin. Setelah peluk cium, kami mengantar Mama' dan Bapak ke portal masuk.

Mengantar Mama' dan Bapak

Bapak mendorong troli

Saya hanya bisa melambai-lambai. Rasanya pengen ikut pulang. Tapi perjuangan setengah jalan, jadi kata Mama' saya harus kuat. Di tengah perjalanan pulang menuju tempat menunggu bis jurusan Soetta-Bogor, air mata saya yang dari pagi ditahan akhirnya lepas sedikit. Untung bawa tissue..

Di tempat menunggu bis Damri, Saya Kanda, dan beberapa penumpang lain yang menuju ke Bogor baru dapat bis sekitar satu jam kemudian, yaitu sekitar pukul 14.30. Kurang lebih waktu berangkat pesawat yang membawa Mama' dan Bapak bertolak dari Jakarta menuju Pontianak. Saya ingat soalnya Mama' sempat menelfon sebentar sebelum naik pesawat. Saat kami tiba di terminal BS sekitar satu setengah jam berikutnya, Mama' kembali menghubungi, katanya sudah sampai di Pontianak, tinggal menunggu jemputan. Alhamdulillah lega mendengarnya. Kalau dipikir-pikir ya, sekarang ini masalah jarak tidak lagi masalah karena toh antara Jakarta-Pontianak ternyata sama juga dengan Jakarta-Bogor. Sama-sama satu setengah jam-an, hehe. *menghibur diri*

Sampai di BS, Kanda mengajak saya jalan-jalan ke Botani Square, sepertinya untuk menghibur istrinya ini. Kami sempat makan di restoran fastfood jepang dan lihat-lihat bazar buku.

menu makanan jepun

Setelah sholat maghrib kami pulang ke rumah naik angkot. Sampai di rumah terasa sepiiii sekali. Saya langsung sesengukan. Insya Allah saya akan lebih rajin ke kampus dan ujian tesis secepatnya. Saya ingin segera pulang. Saya tidak hanya akan berharap, tapi juga berusaha. Doakan ya, teman-teman!